Kalau sebelumnya di Artikel SYM SB300 EA’s Blog bilang : “Scrambler is On Fire“, Maka kali ini diralat menjadi “Scrambler is Goin’ Crazy !“, Hahahaa… Setelah sukses dengan Ducati Scrambler 800 yang jadi motor terlaris ketiga di Pasar Domestik, Pabrikan asal Italia tersebut kini kembali memperkenalkan jagoan retro-modern terbarunya, Ducati Scrambler Sixty2 400cc… Bukan surprise lagi sih, Mengingat Ducati Scrambler 400 pernah kita ulas sebelumnya di post Motor Lightweight dari Eropa. Nah, Yang bikin penasaran, Sanggupkah Scrambler terbaru ini berbicara lebih di segmen yang diisi banyak kompetitor-kompetitor berat ? Yuk, Langsung aja kita kupas dan ulas bareng-bareng Brosist… Cekidots !
Ducati Scrambler Sixty2 400 secara resmi diperkenalkan di ajang EICMA 2015 yang bertempat di Milan, Italia… Kalau boleh dikaitkan secara history, Mungkin ini adalah percobaan selanjutnya dari Pabrikan Italia tersebut untuk bermain di kancah Lightweight / Learner (Pemula). Karena sebelumnya mereka juga pernah merilis Ducati 400SS & Monster 400 yang ditempatkan di segmen yang kurang lebih sama…
Dan yang lebih serunya lagi, Ducati Scrambler Sixty2 400cc yang satu ini di-develop untuk ikutan “nimbrung” duel di kelas Lightweight Under 400cc tuh Brosist ! Yang berarti pesaingnya sangat beragam… Mulai dari Kawasaki Z300, Yamaha YZF R3, Honda CBR300R, KTM Duke 390, hingga yang baru saja diperkenalkan – BMW G 310 R. Wow, Rame juga euy kelas yang satu ini…
Sektor Desain nya, Nggak banyak berbeda dari Sang kakak yang berkubikasi lebih besar… Yang berarti bagus ! Karena salah satu elemen yang disukai dari Scrambler 800 adalah desain & stylingnya – yang kini diturunkan ke Ducati Scrambler Sixty2 400. Perbedaan yang signifikan antara versi Sixty2 & 800 terletak di bagian pengereman yang lebih “standard” (330mm Disc 4-Pots vs 320mm Disc 2-Pots), Suspensi yang lebih mungil, Kelir Warna yang lebih colorfull (Atomic Tangerine, Ocean Grey & Shining Black) dan sektor Tangki BBM…
Yang paling unik dan jadi pertanyaan besar untuk Ducati Scrambler Sixty2 400, Mungkin adalah bobotnya yang cuma “diet” 3 Kg (170 vs 167 Kg), Wheelbase nya yang justru molor 5mm (1.460 vs 1.455 mm) dibanding sang kakak, serta Harga yang menembus $7,750 atau sekitar Rp. 106 Jutaan (Scrambler 800 = $8,495 / Rp. 116 Jutaan)… Padahal kubikasinya cuma separuh nya, Speknya lebih terkesan standar, dan mesinnya lebih mungil pula dari sang saudara beda cc nya, Scrambler 800 ! *Tanya kenapa ?
Sektor jantung pacunya, Ducati Scrambler Sixty2 400 mengusung mesin 4-Tak, 90° L-Twin, Desmodromic 4-Valve, dengan Pendingin Udara (Air-Cooled) plus penyuplai BBM Fuel-Injeksi. Secara spesifikasi, Mesin ini sebenarnya bukan mesin yang benar-benar baru alias fresh… Karena secara basis dan visual, mirip sama mesin Ducati 400SS yang sudah ada sejak 2 dekade silam tuh Brosist. Tapi, Tetap saja ada beberapa penyempurnaan di bagian ECU & Penyuplai BBM yang kini sudah jauh lebih modern…
Dengan jantung pacu tersebut, Ducati mengklaim Scrambler Sixty2 400 mampu memuntahkan tenaga maksimum hingga 41 HP ! Di atas kertas (yang nggak burem tentunya), Output power tersebut sebenarnya nggak terlalu mentereng banget sih… Toh, Masih dibawah muntahan tenaga milik KTM Duke 390 (43 HP, 378cc Single), Yamaha YZF R3 (42 HP, 321cc Inline-Twin), bahkan masih setara dengan Motor yang kubikasinya lebih rendah 100cc, Kawasaki Ninja 300 (39 HP, 296cc Inline-Twin). Bobot kosongnya juga nggak terlalu enteng banget tuh Brosist, alias 167 Kg… Mungkin yang jadi nilai plus nya adalah karakter power yang sudah keluar dari putaran mesin rendah (7.750 RPM) tuh Brosist…
Nah, Ini dia sedikit Spesifikasi Ducati Scrambler 400 yang sudah diumbar :
Engine : 4-Tak, Air Cooled, 90º L-Twin (2 Silinder), Desmodromic 4-Valve
Bore x Stroke : 72 x 49 mm
Kapasitas Slinder : 399 cc
Rasio Kompresi : 10.7 : 1
Sistem Penyuplai BBM : Fuel Injection, Single 50mm Throttle Body
Transmisi : 6-Speed
Max Power : 41 HP @ 8.750 RPM
Max Torsi : 34.3 N.m @ 7.750 RPM
Panjang x Lebar x Tinggi : 2.150 x 860 x 1.165 mm
Jarak Sumbu Roda : 1.460 mm
Tinggi Jok : 790 mm
Berat Kosong : 167 Kg
Kapasitas Tangki BBM : 14 Liter
Frame : Steel – Tubular Trellis Style
Suspensi Depan : 41mm Showa Teleskopik Fork
Suspensi Belakang : KYB Monoshock, Adjustable Preload
Rem Depan : Cakram Hidrolik, Disc 320 mm, Kaliper 2 Piston, ABS
Rem Belakang : Cakram Hidrolik, Disc 245 mm, Kaliper 1 Piston, ABS
Ban Depan : 110/80 – R18, Pirelli MT60 RS
Ban Belakang : 160/60 – R17, Pirelli MT60 RS
Well… Dari Kacamata EA’s Blog sebagai pengamat Roda 2 & Nilai Historisnya, Ducati Scrambler Sixty2 400 ini nggak lebih dari ulangan kisah Ducati era 90’an yang mencoba masuk ke kelas Learner… Beberapa parameter seperti Power yang tak terlalu istimewa, Perbandingan dimensi-bobot-desain yang tak berbeda signifikan dari versi 803cc, serta Harga yang sangat tinggi di kelasnya, adalah bukti pembenaran dari Analisa EA’s Blog tadi. Akan tetapi, Scrambler 400 tetap punya keunggulan nya tersendiri dibanding “percobaan” Ducati sebelumnya… Apa itu Kang Eno ? Jawabannya adalah namanya sendiri, Scrambler !! Genre anti-mainstream yang sedang digilai konsumen belakangan ini…
Baca juga yang lainnya yaa Brosist…
Ducati 400SS, Si Mungil ala Italia !
Pabrikan Eropa Mulai Tergoda Segmen Motor Kecil…
Ducati Cruiser, Skutik Eksotis Ala Pabrikan Merah !
Ducati Elenore, Ducati Bermesin V8 yang Eksotis !
Ducati Monster 821 Resmi Dirilis, Modelnya Sangar Abis !!
Ducati 916, Motor Legendaris Karya Desainer Kelas Dunia !
Back To Jadul : Aliran Motor Klasik Makin Digemari Bikers Tanah Air !!
Gokil kang…
mau dong
Mau tapi yang versi 803 nya 😛
Beli om…
https://ninja150ss.wordpress.com/2015/11/17/berbenahlah-wahai-yimm/
beli satu ah…(ke matahari dept. store)
http://kobayogas.com/2015/11/16/mencoba-service-honda-bigbike-ala-jakarta-honda-center-thumbs-up/
Gokil Kang..
mau dong
hrga beti 10juta dah dpt yg 800cc…namanya juga ducati…wkakaka
bobot beti 3kg…
wkwkwkwk, jadi inget 400SS & Monster 400 di jaman dulu 😀
bagus…sekilas lihat, kalo yang nggak tahu, dipikir modifan 😆
pesen satu kang, gak pake cabe
wkwkwkwk, CB Modipan :v
motor legendaris. CC lebih kecil lebih cocok buat di jakarta
http://imajimoto.com/2015/11/16/modifikasi-vixion-cafe-racer/
Waw antik sekali
Disono motor 400cc buat “pemula” yg belum perlu kencang, disini 150cc udah ugal-ugalan merasa paling kencang. (Gak semua tapi banyak) Hehe…
Jleebbb
Genre anti-mainstream, but soon to be too mainstream.
Kang Eno, request dong bikin artikel Yamaha XSR (meskipun udah pernah). Kan sekarang generasi MT pada ‘dirombak’ jadi XSR tuh. Mulai MT-07 yang dijadiin XSR700, lalu ada MT-09 yang baru saja diterbitkan versi XSR900 juga. Lalu Yamaha juga memperkenalkan MT-10 yang basicnya YZF-R1. Artinya Yamaha global menerapkan ‘factory custom’ dari line-up moge mereka. R-series ditelanjangi jadi MT-series, lalu MT-series diberi ‘custom’ menjadi XSR-series.
Kira-kira apa ya strategi Yamaha Indonesia? Akankah meluncurkan XSR250?
nah ini boleh nih kang, nuhun masukannya… soalnya dulu Yamaha juga pernah bikin motor “YZF R-Series for the Real World”
Mungkin karena Scrambler 800 bikinan Thai, sedangkan yg Scrambler 400 bikinan Italy…………… kale 😀
Sotoy mode on 😀
nah bisa jadi bisa jadi 😀
tapi lucu aja ya, yang versi tertinggi jadi “kasta kedua”, yang versi murah jadi “kasta tertinggi”, wkwkwk