Kenapa Matic di Taiwan Lebih Keren Dibanding Indonesia?

Beberapa waktu terakhir kalian pasti sudah ngelihat foto yang ini kan? Yap, jalanan yang macet, terus penuh sama skuter ini, wah ini mah trademark banget deh ya… Pastinya ini di…. Ya, bukan di Indonesia. Tapi di Taiwan.

Lho, di Taiwan kok bisa banyak gitu ya Kang pengguna skuter matiknya? Bukannya metik itu lebih terkenal di Indonesia ya?

Lah kalian baru tau kalau Taiwan itu dari dulu emang jadi surganya skuter matik? Yap, bahkan jauh lebih dulu dari Indonesia lho! Penasaran kenapa? Yuk, langsung aja kita bahas…

Budaya Skuter Taiwan

Kalau di Indonesia skuter matik itu baru mulai booming pasca krisis global 2008 kemarin… Booming skuter di Taiwan itu bahkan sudah jauh lebih lama lagi eksistensinya. Yup, setelah mulai populer pasca hadirnya skuter Jepang di era 60-an, meledaknya pamor skuter matik di Taiwan aslinya diawali waktu kenaikan ekonomi mereka secara pesat setelah krisis moneter akhir 90-an dulu.

Makanya buat kalian generasi 90-an yang dulunya doyan nonton drama Meteor Garden – bukan versi baru yang lemah gemulai itu ya – disitu kalian bisa lihat kalau Sanchai itu pakai skuter matik buat kuliah. Bahkan kalau kalian sering nonton video crash skuter matik yang khas di Youtube jaman 2010-an dulu, itu juga sumber footagenya kebanyakan dari jalanan Taiwan.

Kalau kalian masih nggak percaya, coba lihat deh matic apa yang pertama kali datang ke Indonesia? Yup, terlepas dari produk klasik Italia yang super rare, kayak Vespa Corsa… Yang memperkenalkan genre ini ke Indonesia justru adalah matic dari Taiwan, bukan Jepang.

Jauh sebelum Mio sama BeAT jadi motor idola di Indonesia, Kymco itu sudah jualan Jetmatic atau Trend. Sanex juga jualan Hussar yang jadi rebranding skuter CPI. Terus buat urusan matic gede, sebelum ada Aerox sama Vario 160, ada juga Minerva yang dulu jualan CPI GTR 150 sama 170 di Indonesia. Dan darimana asal skuter tadi? Yap, dari Taiwan semua itu.

Sayangnya karena dulu masih terkenal julukan mocin buat motor yang bukan bermerk Honda, Yamaha, Suzuki atau Kawasaki… Jadinya matic tadi lebih terkenal di kalangan konsumen sebagai motor china. Padahal kalau ngomongin matic, Taiwan sama China itu beda banget lho kelasnya.

Terus kenapa Matic begitu popular di Taiwan sana? Alasannya ya nggak jauh sama alasan populernya matic di Indonesia… Karena praktis, relatif murah untuk orang-orang disana, irit, plus jauh lebih gampang nyari space buat parkir.

Dan setelah saya research, di Taiwan itu sistem transportasi masalnya sebenarnya sudah tergolong lumayan. Ada MRT yang terhubung sama moda bis juga. Tapi orang disana justru ogah pada naik MRT tadi karena malas jalan jauh ke stasiun, ngantri, transit, sama nunggu lama. Jadi ada alasan selanjutnya, yaitu lebih cepat alias nggak makan waktu.

Ngomongin soal skuter matik, di Taiwan sendiri ada 2 brand local yang paling disegani yaitu Kymco & SYM. Kymco jadi produsen motor terbesar di Taiwan saat ini. Dan jadi yang paling terkenal juga di Indonesia. Dan uniknya, awal mula Kymco berkecimpung di dunia roda 2, ada andil juga dari pabrikan skuter matic terbesar di dunia saat ini, Honda.

Waktu itu tahun 1964, Mr. Kwang-su Ko, pendiri dari Kymco group bertemu langsung dengan the legend, Soichiro Honda. Karena waktu itu Honda belum punya pabrik sendiri di Taiwan, mereka minta bantuan ke Kymco Group sebagai manufaktur motor Honda dipasar Taiwan. Kerjasama bisnis ini berlangsung sampai tahun 2003, sampai Kymco akhirnya sukses mengakuisisi kepemilikan dari Honda dan berdiri sendiri pakai brand Kymco.

Ngomongin soal skuter, produk yang bikin nama Kymco tenar sebagai produsen matic, sekaligus yang bikin mereka sekarang punya market share terbesar di Taiwan adalah Hao Mai alias Heroism 125. Matic yang jadi predesesor Jetmatik 125 yang pernah wara-wiri di Indonesia awal 2000-an silam.

Produsen yang kedua ada SYM atau eSWaieM atau San Yang Motor. Anehnya, eksistensi SYM juga diawali sama kerjasama bareng Honda lho. Jadi ceritanya sebelum kerjasama bareng Kymco, Honda itu sebelumnya sudah bikin aliansi bareng SYM.

Tapi karena suatu hal, akhirnya SYM justru dipilih sebagai partner produksi mobil sama skuter Honda yang khusus dipasarkan ke Mainland China. Saat ini, SYM ini adalah merk pemegang market share kedua terbesar di Taiwan, alias cuma kalah sama Kymco.

Oiya, di era skuter listrik seperti sekarang ini, Taiwan masih punya calon raksasa matic selanjutnya yang bernama Gogoro. Mereka ini nih yang sukses mengembangkan system isi ulang baterai lithium-ion secara efisien dan mudah. Dan karena pandangan Taiwan terhadap skuter matik yang praktis, murah, dan cepat, makanya nggak heran kalau perkembangan skuter listrik disana jauuuuuh lebih pesat dibanding di Indonesia.

Secara total sampai saat ini sudah ada lebih dari 14 juta skuter matik yang teregistrasi di Taiwan sana. Atau kalau dibanding jumlah penduduknya yang ada di angka 28 juta, artinya setiap 2 orang di Taiwan itu bisa dipastikan punya skuter matik!

Edan kan budaya matic mereka? Bukan kaleng-kaleng lah pokoknya..

Market Share

Berdasarkan data tahun 2021 kemarin, Kymco masih memegang tahta sebagai brand terlaris di Taiwan. Dengan total sekitar 265 ribuan unit motor yang terjual atau memegang sekitar 32% market share.

Sementara diposisi dua ada nemesis Kymco, SYM, yang jualan lebih dari 236 ribuan skuter matik. Atau memegang sekitar 29% total market share di Taiwan.

Loh, Honda, Yamaha sama Suzuki kemanain itu kang?

Kymco KRV180 terjual 18.000 unit lebih di tahun 2021

Well, percaya atau nggak, trio produsen matic Jepang tadi nggak ada apa-apanya dibanding sama merk lokal di Taiwan sana. Kymco sama SYM itu pegang sekitar 61% total penjualan di Taiwan. Yang paling mendekati angka jualan mereka itu cuma Yamaha, yang jualan sekitar 189 ribu unit motor – atau kebagian jatah sekitar 23% market share.

Dan yang bakal bikin kalian lebih mind blowing lagi, yang ada di posisi keempat terbesar jualan tadi ternyata adalah Gogoro. Yap, produsen skuter listrik inovatif ini mencatatkan jualan 77 ribuan unit di tahun 2021 kemarin.

Itupun catatan mereka tergolong minus lho ya, karena di 2019 kemarin sebelum adanya pandemi, mereka bisa jualan lebih dari 150 ribuan elektrik skuter pertahun, dan 65 juta kali pemakaian fitur battery exchanger.

Terus Honda sama Suzuki gimana itu Kang? Honda bisa dibilang sudah angkat tangan dipasar Taiwan setelah pisah sama Kymco. Karena sekarang line up mereka itu cuma diisi produk impor dari luar Taiwan doang. Sementara Suzuki, mereka cuma bisa jualan 15 ribuan unit atau kebagian sekitar 2% market share doang disana. Mayan lah ya dibanding Suzuki di Wakanda.

Dan 3 merk skuter Taiwan ini bukan cuma jago kandang doang. Dari sisi ekspor, mereka juga cukup disegani. Di tahun 2021 kemarin contohnya, Kymco mencatatkan ekspor lebih dari 150.000 unit motor dengan tujuan utama China, Eropa, dan Asia Tenggara. Yup, termasuk Indonesia juga.

Sementara SYM justru lebih gokil lagi ekspansi globalnya. Soalnya tahun kemarin, San Yang Motor ini bisa jualan 360 ribu unit motor untuk pasat ekspor. Gokil kan?

Kenapa Matic di Taiwan Sangat Atraktif?

Loh kan Suzuki punya Saluto di Taiwan kang, masa iya jualan mereka cuman 15 ribuan unit doang pertahun?

Nah, itu karena aslinya motor keren yang tampangnya Copy Vespa eh maksudna ala Retro di Taiwan itu bukan cuma Suzuki Saluto doang. Kita coba lihat lawan sekelasnya ya…

Kymco punya Like-series, Many-series, sama skuter listrik Many-EV. SYM punya Fiddle-series, PGO punya UR1-series, Yamaha punya Vinoora yang tampangnya kayak Suneo, dan masih banyak lagi merk di Taiwan yang punya konsep serupa.

Jadi kalau dari pandangan saya, Suzuki Saluto memang punya bahasa desain yang bagus banget. Tapi, matic Suzuki tadi jadi kelihatan keren banget buat konsumen di Indonesia, karena memang disini masih langka banget konsep yang begituan. Sekalinya ada, paling Fazzio yang secara desain “meh”, atau Benelli Panarea yang belum diketahui orang banyak.

Dan itu cuma dari 1 kelas matic doang ya… Kalau kita bahas genre matic yang lain, wah ini, skuter matic di kita aja masih kalah keren lho!

Contoh yang pertama di maxi-scooter kelas 250cc. Kalau di Indonesia itu cuma ada XMAX yang bikinan lokal, karena Forza 250 yang statusnya CBU harganya makin kesini makin nggak masuk akal… Taiwan punya segudang dikelas ginian. SYM punya Joyride, Joymax, Cruisym, sama Jet 14. Kymco punya X-Town, Downtown, XCT sama tipe lain yang banyak jumlahnya.

Dikelas yang kapasitas kecil? Well, kalau dikelas entry-level matic Taiwan itu punya konsep yang beda dari Indonesia, karena konsumen disana lebih seneng ukuran ban unyu-unyu. Tapi di kelas lain, matic di Taiwan juga menurut saya lebih keren.

Dikelas matic bergaya adventure contohnya, kalau di Indonesia itu pilihannya cuma ada NEX II Crossover, X-Ride sama BeAT Street, di Taiwan ada Yamaha BW-s yang menurut saya berpuluh kali lipat lebih menarik dari X-Ride. Terus ada juga SYM KRN BT yang desainnya mengingatkan saya sama sosok Zoomer X yang diidolakan semua fans Honda di Indonesia.

Terus kalau pindah ke kelas yang paling panas kayak NMAX, PCX, Vario atau Aerox, wah Taiwan juga punya! Mereka malah bikin konsep baru yang menggabungkan unsur praktikalitas ala maxi-scooter, tapi juga dengan unsur sporty kayak matic high-end premium. Contohnya bisa kalian tonton di video Kymco KRV180 yang detail sama mesinnya itu jauh diatas NMAX atau bahkan PCX160 sekalipun.

Dan buat yang pengen konsep kayak maxi-scooter konvensional tapi detailnya berkelas, tenang, masih ada SYM DRG BT yang keren abis.

Heck, bahkan buat menjawab tantangan dari Kymco sama SYM tadi, Yamaha juga bikin maxi-scooter dengan konsep yang sama biar nggak kehilangan market share. Makanya di Taiwan itu pabrikan garputala punya produk kayak SMAX, Force, sama Force generasi kedua yang aslinya itu kembaran NMAX di Indonesia, tapi punya spek sama detail lebih keren.

Jadi alasan kenapa matic Jepang yang dijual di Taiwan itu bisa keren-keren modelnya, ya simpelnya karena mereka itu terdesak sama kondisi pasar disana. Kalau Yamaha nggak bikin SMAX, Force atau BW-s, mereka pasti makin ketinggalan aja secara market share dari Kymco atau SYM.

Begitupun sama Suzuki, kalau mereka nggak bikin Saluto disana, makin tenggelam lah mereka sama merk skuter listrik yang mulai menggerus pasarnya Suzuki.

Dan begitupun juga alasan kenapa matic lokal Taiwan itu bisa keren-keren… Karena mereka harus fight dengan brand Jepang yang punya reputasi sangat tinggi dibidang otomotif. Sekali aja lengah, siap-siap deh bakal kemakan pasarnya sama merk Jepang.

Itu bukan berarti matic di Indonesia jadi jelek-jelek lho ya, bukan gitu juga. Matic yang diproduksi lokal di Indonesia pastinya sudah lewat riset soal fitur, teknologi, sama yang nggak kalah penting cost atau harga jual.

Karena kalau kita bandingin secara kurs, harga matic keren di Taiwan tadi memang bisa 2 kali lipat dibanding disini! Tuh lihat aja di tabel yang saya sertakan diatas.

Lah wong disana NMAX Standar aja tembus 57 jutaan!

Jadi ya itu, alasan kenapa matic di Taiwan bisa keren-keren, selain soal cost alias harga produk, semua dikembalikan lagi sama permintaan sekaligus persaingan buat merebut hati konsumen.

Soalnya tanpa ada persaingan, hasil akhirnya ya pasti monopoli… Sesuatu yang pastinya bakal nggak bersahabat buat konsumen.

7 comments

  1. era 2003-2004 dimana semua anak SMA bawa supra110 jupiter dan bebek2 lainnya (anak orang kaya bawa satria bahkan raider/sonic), saya tiap hari cuma naik angkot ke sekolah.
    eh iseng bawa kymco easy100 di rumah, diketawain dong 😀 tapi saya emang sengaja biar unik.
    tapi jangan coba2 adu tarikan deh, kecil2 cabe rawit ini….

    • Sama, sy sudah pegang nouvo sport 2003 saat yg laen masih bebekan, dan tau apa yg terjadi? Sy dibully scr verbal maupun fisik di jalanan baik org ga dikenal maupun teman kalangan sendiri (sy punya 2 motor saat itu, satunya sport 2T jadi tau bgt saat ‘dibully di jalan’ pas pake matic)
      Btw apakabar pemasang sticker ‘cowok pake matic pake lipstic’

      • ‘cowok pake matic pake lipstic’ hahaha ga ngaruh ke saya bro, jaman matic mulai banyak dipake malah saya pake cbr150 karbu 😀

Silahkan Berikan Komentar Brosist yaa ....