Gimana jadinya kalau Honda “dipaksa” keadaan buat bikin motor balap bermesin 2-Tak? Nah, begini nih jadinya… Honda NS500!
1981 – Keputusan Berat

Ditengah masa sulit bareng NR500, pada akhir musim 1981 rumor mulai berkembang kalau Honda bakal menyiapkan motor balap bermesin 2-Tak persis kayak kompetitor. Dan ternyata, rumor tadi bener banget adanya, Honda secara rahasia melakukan 2 project development sekaligus dalam 1 musim. Satu buat NR500 yang bermesin 4-Tak, dan satu lagi buat proyek motor baru bermesin 2-Tak. Thanks buat budget Honda yang bikin pabrikan lain cuma bisa gigit jari.
Setelah melihat potensi motor yang jauh lebih kompetitif dibanding NR500, proposal penggunaan mesin 2-Tak ke balapan GP500 ini akhirnya ditandatangani oleh para petinggi Honda. Tekanan soal profil perusahaan sangat kuat disini, bahkan saya yakin Soichiro Honda yang waktu itu sudah semi pensiun alias cuma jadi penasehat tertinggi Honda Motor Company pun saya yakin gak bisa lagi mengandalkan egonya yang serba 4-Tak.

Soalnya, kasus ini sudah terbukti sebelumnya di balapan Formula 1. Waktu itu di musim F1 1965, Honda-san mengabaikan masukan dari kepala tim Yoshio Nakamura yang meminta part Injection bikinan Lucas… Soalnya, Honda-san bersikukuh tim Honda pakai semua part yang diproduksi secara mandiri di Jepang. Dari sini Honda-san dapet pelajaran kalau balapan itu bukan cuma soal mesin sama power doang, didalemnya juga banyak tetek-bengek trik sama politik yang lain. Oke, back to topic, sampai mana tadi, oiya…
Group New Racing yang sebelumnya full berkonsentrasi di NR500, akhirnya dibagi 2 untuk proyek GP500 2-Tak. Grup baru ini dinamai New Sprint. Ketua divisi mesinnya adalah Sinichi Miyakoshi, mantan engineer RC series era 60-an, terus pindah haluan jadi desainer mesin motocross Honda sewaktu tim sayap mundur dari balapan GP era 60-an… Ditambah engineer baru yang memang sudah kenyang pengalaman nyium asep motor 2-Tak, kebanyakan dari sub divisi Motocross.
Setelah dipilih sebagai orang yang bertanggung jawab soal mesin Next Gen 2-Tak Honda, Miyakoshi langsung terbang ke Sirkuit TT Assen buat nonton sekaligus mengamati langsung GP Belanda. Dari kunjungan ini banyak banget notes yang diambil buat pengembangan mesin terbaru Honda. Termasuk juga menggabungkan ilmu Motocross yang dimilikinya sejauh ini. Dan hasilnya adalah sebuah revolusi di divisi motor balap Honda.