Di dunia roda 4, Penggunaan Turbocharger (selanjutnya kita sebut saja dengan Turbo) sudah marak dan makin jamak diaplikasikan… Mulai dari mesin berkapasitas besar, Mesin mungil, hingga balap prototype Formula 1 pun sudah memakai piranti ini. . . Prinsip serta tujuan penggunaannya simple : Power melimpah untuk mesin berkapasitas besar, Serta efisiensi mesin (power-konsumsi BBM) untuk mesin berkapasitas kecil. . .
Lah, Terus apa hubungannya Turbo sama Roda 2 Kang Eno ? Ya jelas ada lah ! Masih ingat kalau EA’s Blog pernah “mendongeng” soal silsilah teknologi otomotif itu menurun dari Industri Aeronautika (pesawat) ke Automobiles (mobil) kemudian ke Motorcycles (motor) ? Nah, Saya jadi gatel nih menulis soal Turbocharger di Sepeda Motor… Bahas yuk !
Prinsip Kerja Turbocharger
Sebelum membahas ke hal lain yang lebih kompleks, Alangkah baiknya kalau kita bahas prinsip kerja Turbo nya terlebih dulu… Supaya gampang, Tentunya pembahasan ini kita buat lebih gampang dan simple untuk dimengerti. . . Yah semoga saja nggak memusingkan, hehehee. . .
Prinsip kerja turbo sesungguhnya adalah mengubah “sampah” menjadi “doping power” bagi sebuah mesin. . . “Sampah” yang dimaksud EA’s Blog tadi berupa udara gas buang yang dikeluarkan mesin via knalpot… Sementara “Doping Power” nya berupa udara segar yang disuplai ke dalam mesin. . .
Wait, Kenapa Udara segar bisa berpengaruh banyak ke mesin Kang Eno ? Lah emang iya ! Karena prinsip dasar meningkatkan performa suatu kendaraan, Adalah dengan menambahkan campuran Bensin + Udara yang lebih kaya… Seperti yang sudah sering saya bilang : More Fuel + More Fresh Air = More Power !
Nggak usah bingung ngebayanginnya… Contoh simpelnya pasti sudah sering Bro-Sist lihat di kehidupan bermotor sehari-hari koq. . . Tuh lihat saja : Biasanya kalau mesin sudah dioprek sedemikian rupa, Pasti usernya pakai Filter Udara Racing atau malah Open Filter kan ? Atau bagi yang pernah “ngalay“, Pastinya pernah buka box filter udara yang ada di motor kan ? Apa efeknya ? Yup, Mesin pasti lebih bertenaga ! Karena suplai udara yang masuk ke mesin semakin melimpah. . . Atau mau lihat yang lebih Advanced ? Silahkan buka artikel EA’s Blog tentang K-RAS (Kawasaki Ram Air System). . .


Terus, Caranya merubah Gas buang jadi Udara segar itu gimana Kang Eno ? Koq kayaknya mantep banget ya, Seakan bisa “daur ulang” begitu euy…? Nah, Disitulah letak fungsinya Turbocharger ! Supaya jelas, Kita bahas step demi step nya satu-persatu yaa Brosist… Gambar ilustrasinya EA’s Blog sertakan diatas, Jadi kalau bingung yang mana bagian yang dimaksud, Langsung aja simak gambarnya…
– Pertama, Gas buang masuk ke Piranti Turbocharger yang sering disebut “Rumah Keong” (karena memang bentuknya mirip rumah keong/siput sih, wkwkwk)… Tekanan gas buang yang dihasilkan mesin saat proses pembakaran “dimanfaatkan” untuk memutar Turbin Sekunder yang terdapat di rumah keong. . .
– Lantaran tekanan gas buang yang dihasilkan mesin bisa lebih besar dari yang diharapkan, Maka tekanan gas berlebih tersebut bisa dibuang via part yang disebut “Wastegate“. . . Tekanan gas yang dimaksud tadi, Diukur dalam satuan “Psi“… Satuan ini yang bakal Brosist sering dengar kalau ada pembahasan tentang Turbocharger. . .
– Putaran yang dihasilkan turbin, Kemudian kembali “dimanfaatkan” untuk memutar turbin ke 2 (Turbin Kompresor) yang punya fungsi sebagai penghasil tekanan udara segar… Yang selanjutnya bakal dialirkan ke mesin. . .
– Lantaran putaran turbin tadi bisa mencapai puluhan ribu RPM, Alhasil terdengarlah suara “Nguiiiingg” yang hingga kini jadi ciri khas Mesin dengan tambahan Turbocharger. . .
– Balik lagi ke proses kerja Turbo… Udara yang dihasilkan Turbin Kompresor tadi bisa sangat panas, Sehingga percuma saja kalau disuplai ke mesin. . . Toh yang dibutuhkan mesin itu udara dingin & segar yang kaya akan O2 (oksigen) kan ? Kenapa bisa panas sih Kang ? Nah itu disebabkan karena gas buang yang dihasilkan mesin memang panas, Belum lagi putaran turbin yang sangat cepat hingga menghasilkan panas. . .
Gampangnya, Coba pegang knalpot kalau motor lagi nyala ? Plus coba pegang bagian belakang kipas di rumah saat bekerja ? Panas kan ? Nah, Karena tekanan gas buang yang dihasilkan mesin plus putaran turbin itu sangat panas, Maka Rumah Keong yang terbuat dari logam pun pasti akan panas… Sehingga udara yang dihasilkan, Ya jelas ikutan panas deh. . .
– Untuk menyiasati hal tersebut, Maka tekanan udara yang dihasilkan Turbin kompresor tadi harus melewati satu tahap lagi sebelum disuplai ke mesin… Yaitu via Intercooler ! Seperti namanya, Tugas part yang satu ini jelas untuk mendinginkan tekanan udara yang dihasilkan Turbin Kompresor tadi. . .
– Kenapa udara harus dingin saat disuplai ke Mesin Kang Eno ? Saat SMA dulu, Saya pernah dapet pelajaran ini nih (walaupun sudah agak lupa-lupa inget juga sih, wkwkwk)… Pokoknya makin adem udaranya, Maka volume oksigen pun jadi makin padat ! Ingat ya, O2 itu salah satu bagian penting dalam proses pembakaran… Coba aja nyalain api, Kemudian ditutup sehingga nggak ada oksigennya ? Apinya bakal mengecil sampai mati kan ?
– Saat udara dingin nan melimpah tersebut diinput ke mesin, Plus campuran Bensin yang juga seimbang secara Air Fuel Ratio… Maka hasilnya : BOOM ! Mesin pun seakan memuntahkan seluruh kekuatannya…! Itulah sebabnya, Mengapa mesin dengan turbocharger terkenal akan Powernya yang melimpah. . .
Turbo & Supercharger
Salah satu Forced Induction favorit lainnya selain Turbo adalah Supercharger… Contohnya di motor juga ada koq, Seperti Kawasaki Ninja H2 misalnya, Sudah pakai Supercharger tuh ! Nah, Bedanya Turbo sama Supercharger tuh apaan sih Kang Eno ?
Begini nih Brosist… Di Pembahasan Turbo tadi, Kita sudah paham prinsip & cara kerja Turbocharger yang memanfaatkan gas buang jadi suplai tenaga yang terbarukan. . . Nah, Kalau supercharger itu Beda ! Perbedaannya terdapat di cara memutar kompresor penghasil tekanan udara ke mesin… Bila Turbo memanfaatkan tekanan gas buang, Maka supercharger memanfaatkan putaran mesin sebagai pemutar Turbin Kompresor !

Kelebihannya, Supercharger jelas lebih responsif karena tak harus menunggu tekanan gas buang mencapai tingkat tertentu… Melainkan mengikuti putaran mesin yang jelas lebih terasa “terkontrol”. . . Tapi kekurangannya, Lantaran menggunakan putaran mesin, Akhirnya kinerja mesin itu sendiri juga harus terganggu ! Karena selain bertugas berat memutar komponen mesin lain, Ditambah juga harus memutar supercharger. . .
Nah, Pada akhirnya banyak yang mengkombinasikan Turbo + Supercharger secara bersamaan… Sehingga didapatlah Akselerasi responsif + Minim Turbo Lag ala Supercharger, Serta Ladakan power yang luar biasa Ala Turbo. . . Hasil perpaduan antara Turbo + Supercharger ini sering disebut juga sebagai “Twin Charger“. . .
Hal yang Harus Diperhatikan

Selain keuntungannya yang luar biasa besar bagi para “Speedfreakers” di luaran sana, Ternyata banyak juga hal yang perlu kita perhatikan dari sistem kerja Turbocharger ini lho Brosist. . . Yup, Disamping banyak kelebihannya, Banyak juga kekurangan yang dimiliki piranti Turbo ini… Yuk, Kita cek satu-persatu !
– Saat mesin di-boost dengan Turbocharger, Maka rasio kompresi mesin pun bakal meningkat sejadi-jadinya… Sebagai contoh di Kawasaki ZX750 Turbo lansiran lawas, Dengan tekanan 10.5 Psi, Kompresi yang tadinya 7.8 : 1 bisa membengkak jadi 12 : 1. . . Untuk itu, Pada pengaplikasian Turbo, Wajib hukumnya menggunakan piston forged yang terkenal akan kekuatannya meladeni hantaman kompresi yang begitu besar. . .
– Selain itu, Demi menghindari “knocking” yang bisa mengakibatkan piston jebol saat kompresi meningkat drastis, Maka kompresi standar (saat turbo sedang off) pun perlu diturunkan… Tujuannya, Agar saat di-boost turbo, Rasio kompresi tidak terlalu over dan tak membahayakan durability mesin tersebut. . .
– Akibat penurunan kompresi tersebut, Saat mesin pertama digaspol (sebelum turbin berputar sempurna) akan terasa seperti power drop karena kompresi yang terlampau kecil… Hingga akhirnya kembali bertenaga saat turbo bekerja sempurna. . . Ini yang sering disebut juga sebagai “Turbo Lag“. . .
– Problem lain yang ditemui saat pengaplikasian turbo (ke mesin yang standarnya non-turbo), Adalah durability mesin yang berkurang signifikan. . .
– Turbo dikenal sebagai piranti pendongkrak tenaga yang harganya fantastis ! Seberapa fantastis ? Silahkan browsing atau tanya-tanya ke user yang sudah upgrade mobilnya pakai turbo… Karena saya belum pernah pasang, wkwkwk. . .
Well. . . Apa lagi ya yang harus diketahui soal prinsip dasar Turbocharger ? Nah, Mendingan silahkan Bro-Sist para suhu-suhu Turbo sekalian tambahkan via kolom komentar deh… Jangan lupa EA’s Blog mohon koreksinya ya, Kalau ada kesalahan dalam penulisan. . . Selanjutnya, Kita bakal bahas soal Turbocharger ke titik yang lebih kompleks lagi, Yakni soal Turbo Modern, dan Pengaplikasiannya di dunia Industri Roda 2. . . So, Bantu share & tetep stay tuned aja terus yaa Bro-Sist. . .
Baca juga yang lainnya yaa Brosist. . .
The Oldiengine : Mesin U-Engine (Feat V-Engine) !
Kawasaki RAM Air System (K-RAS), Doping Power yang Hasilnya Maksi !!
Apaan Sih, Plus Minus Final Drive (Penggerak Akhir) Sepeda Motor ?
Yuk Kenali Ragam Penggerak Noken As (Camshaft)…. Timing Belt, Timing Chain & Timing Gear !
Mesin V6 1200cc 2-Tak ala Stan Stephen !
Mesin V8 ala Yamaha – Volvo – Polestar, Tembus 650 HP !
Gasoline Direct Injection (GDI), Metode Meningkatkan Power & Efisiensi !
Yamaha Genesis, Teknologi 5 Valve per Silinder ….
Teknologi Yamaha EXUP System, Saat Powervalve Bukan Hanya Milik 2-Tak…
Mesin 2-Tak Ramah Lingkungan ala Honda, Mungkin Nggak Sih ?
Alasan Saya Tidak Suka F1 Musim Ini…
Honda Radial Four Valve Chamber (RFVC), Dulu Disayang Sekarang Dibuang…
Wow, Ternyata Seperti ini Keadaan Jeroan Mesin Motor Saat Bekerja !
sangar je
http://cahbrogo.net/2016/03/03/yuk-kenalan-sama-mezty-mez-pemeran-bu-devi-di-sinetron-anak-jalanan/
Ijin nebeng Pak
http://ru88ercookie.com/2016/03/03/sekedar-sharing-pengalaman-safety-riding-hari-ini-3-maret-2016/
Joss ulasanya,,menanti jilid 2
http://traktordohc.com/2016/03/04/yamaha-r15-yang-bikin-cenut-cenut-ridernya/
kurang lebihnya Jadi kek gitu ya om,mantap lah,mungkin ini bisa jadi alternatif pengembangan oleh pabrikan roda 2 tanah air.
https://bmspeed7.wordpress.com/2016/03/02/operasi-simpatik-polisi-razia-masuk-desa/
Berarti musti “nunggu panas” atau diurut gitu ya biar ga turbolag…
Tapi sensasi desingan turbocharger emang lebih punya taste banget…
Tepatnya, Nunggu puteran kompresor bisa ngehasilin udara…. Diurut bukannya malah tambah lemot ya ? Ahahahaa 😀
Berarti lbh baik pngaplikasiannya pke variable geo-turbochrge yak,bir turbolagnya dmnimalisir,bru tau ada istilah turbolag,mkash kaang
Mantap mang,menambah khasanah perturboan kita…
hehehhee…..
Di tunggu artikel lanjutannya…
Sukses buat mang Eno
Mang, kalau udara dingin bukan makin banyak, tapi makin padat, makin padat makin baik buat pembakaran.. Kalau banyaknya itu tergantung dari daya hitam.. Hehehe.. Wokeehh..
Makanya kalau habis hujan atau di area dingin enak banget buat bejek kendaraan.. Karena udaranya padet.. Pembakaran maknyusss.. Tenaga mantap!
http://kobayogas.com/2016/03/03/suatu-hari-nanti-di-indonesia-akan-seperti-ini-juga/
Kok hitam sih hisap.. Dasar auto correction
Iya betul mang,kalo riding malem emang lebih nampol performa motor ,Pantes bensin ngocor kaya aer kran..hehe
Kalau santai padahal bisa lebih irit hehehe.. Tp rugi pelan pelan ya kalau mesin enak huahahahaha
Oiya Nuhun koreksinya mang… Saya salah ngartiin more cool = more volume, Berarti makin padet ya ? Sipp (y)
Siappp…
Betul,kalau dingin biasanya udara yang masuk ke silinder makin padat,dan ujungnya mesin jadi lebih bertenaga.. Dah dicoba pas Evita dibawa jalan-jalan ke puncak tenaganya malah makin ngisi dibanding digeber di kota besar.. Hehehe,#bukan lulusan fisika,maaaf kalau ngaco XD
http://indoride.com/2016/02/16/modifikasi-yamaha-r15-pakai-cover-headlamplebih-tajam-dan-makin-sporty/
Kalau sepengertian ane, semakin padat iya semakin banyak juga iya.
Analoginya kayak kita masuk suatu ruangan kang. Kalo ruangan itu makin dingin, orang2 didalamnya cenderung merapat satu sama lain jadi bisa makin banyak org yg bisa dimasukin ke ruang itu.. alias bisa makin padat. Nah kebalikannya kalo ruang itu makin panas.. orang cenderung emoh deket2, gerah coy.. jadinya makin sedikit yg bisa dimasukin kedalam ruang itu.. alias semakin renggang/kurang padat.
Nah coba bayangkan molekul udara adalah orang2 itu. CMIIW
problemnya cuma satu, keduanya berbeda jadi gak bisa dijadiin analogi hehee
yang mudah keknya gini, bicara motor standar, saat gas dibuka setengah, derajat bukaan kupu kupu misal cuma 1/4, udara yang masuk/disedot jumlahnya juga cuma 1/4 sesuai bukaan kupu kupu/throttle nya.
Tapi apakah 1/4 udara yang masuk itu padat? belum tentu, tapi kalau pada saat udara dingin, bisa dipastikan 1/4 yang masuk itu padat semua..
alhasil output alias hasil pembakaran 1/4 udara masuk di hawa panas/biasa (jakarta) akan kalah dibanding 1/4 hawa udara padat/dingin (puncak). padahal volume alias jumlahnya sama aja…
Daya hitam? Mungkin di motor mang kobay pake ilmu klenik, santet atau yang lainnya biar tambah ngacir mang?
Wakakaka 😀
huahahahahaha
http://sakahayangna.com/2016/03/03/the-merinding-series-ternyata-mereka-semua-hantu/
Wanjerr, Bahasa nya itulho, Khasanah perturboan… Hahahaa
Siap kang, Haturnuhun buat apresiasinya 🙂
berarti emang sebenernya kurang recommended ya buat diaplikasiin langsung ke motor non turbo? krn alasan durability tadi.. menggiurkan bgt soalnya power yg di suguhkan kang 😀
sementara menyimak, ane masih pake aliran naturally aspirated dulu dah 😀
Seharusnya sih, Bisa nih diaplikasiin secara massal di mobil produksi biar lebih terjangkau harga turbonya… Kalo di mobil udsh massal, Baru deh ke motor, hehehee
tapi yg ane liat di fjb ada tuh yg jualan khusus buat motor mang.. keren liat macem fu, ninin, bahkan moge sekelaa ducati jg masang ginian.. klaim si seller sekaligus installer nya sih bisa naekin hampir 2x lipat tenaga aslinya.. sereeemm..
harganya jg syereemm, bs dapet motor 2nd hand tuh 😀
kalo di mobil ada tuh yg pake ecoboost ya kalo g salah, tp harganya jd g worthed bgt.. mungkin krn harus dijejalin part yg lbh eksotis demi mengejar durability engine kali yaa..
btw rame bener yg komen, kayake emang mayan bgt neh ilmunya, menambah khazanah per-turbo-an kita 😀 😀
:3 berarti karbunya disett lebih basah pas turbo Off, supaya berimbang pas turbona ON. nya Kang?
sebenarnya turbo nggak di anjurkan ke mesin karbu, karena ribet
tahun 1986 di indonesia keluar daihatsu charade turbo pake karbu lho
Kalau di karbu sih sepertinya mubazir ya, Karena yg penting di tubo itu kan soal elektroniknya…. Yang lebih maksimal di motor injeksi 🙂
kalo yg udah2 sih pada dipakein ke injeksi mas.. jd mobil/motor yg msh teknologi karburator diubah ke EFI dulu baru dipasangin turbo.. biar makin efisien..
wah nambah banyak ilmu ni artikel sama komentarnya :3
btw
kalau mesin 2 tak dipasang turbo bisa gak ya ? 😆
:3 berarti karbunya disett lebih basah pas turbo Off, supaya AFR nya berimbang pas turbona ON. nya Kang?
kalau mau mengurangi gejala lag, paling simpel, pake turbin yg lebih kecil, tapi konsekuensi nya max Boost juga mengecil. kalo mau max Boost tetap besar, pake ALS, anti lag system, pertama dipake di WRC, system kerja nya cuma bypass mesin, jadi Throttle di tutup, udara nya tetep ngalir lewat bypass
Paling gampang lagi pake yg udah VGT atau VNT.. Dengan variable geometry turbo ada dua kipas yg satu besar yg satu kecil dalam satu turbin, yg satu kuncup yg satu selalu mekar, nah yg kuncup akan ikut mekar pada rpm tertentu untuk menambah daya putar turbin.. Alhasil atas bawah dapet jadi No Turbo lag..
Atau kaya Toyota punya, VNT, variable nozzle turbo, yg diakalin nambah nozzle untuk niup si turbin, besar kecilnya tiupan tergantung ecu…ini juga menghilangkan lag.. Tp keknya soal output msh besar VGT
http://kobayogas.com/2016/03/03/suatu-hari-nanti-di-indonesia-akan-seperti-ini-juga/
Nah ini buat part 2 nih, Nuhun mang (y)
siulannya itu bikin eargasm.. .. perawatan harus dengan oli yang bagus 😀
tapi lebih eargasm lg kalo rraungan rpm mesin diatas 15000rpm gannnn,,, kek enginenya F1 jadul gituuuhhh #ehh (yg modern F1 2015 kurang gahar om meski pake turbo)
#malahbahasF1
Kalo umpama turbo yang dirancang “membutuhkan tekanan gas buang yang lebih rendah untuk memutar turbin, yang tujuannya untuk meminimalisir turbolag” adakah bisa direalisasikan kang? Kalo bisa, kira2 ada minusnya nggak?
Kalo cuma andelin turbo mungil biar putaran bawah jos, Hasilnya pas putaran atas bakal memble dong…..
Solusinya, Ada koq kang yang pakai 2 turbo, Satu buat tekanan rendah & satunya buat tekanan gas buang tinggi… Atau simplenya pake Twin-Charge / Turbo Variable kayak yg dijelasin suhu2 dibawah 🙂
Klo ga salah di kaskus udh ada yg jual mang device’y, emang ga plug n play 😰
Kt’y turbo khusus motor, karena emang kecil. Hrga’y jg lumayan 😰
Dan ky’y kompresi mesin harus turun klo mau pasang (kt seller’y)
Ini kudu rame biar kang eno updateee
Ngahahahahaa :v
nggak yakin bakal ada roda 2 turbo dibawah 200cc. jaman dulu (1986) pernah ada daihatsu charade cs turbo. 1000cc tpi powernya setara honda jazz 1500cc. kebanyakan turbonya skarang pada dicopot karna rusak ga bisa merawat. gara garanya sebelum matiin mesin malah bleyer (b. indonya apaan?) mesin yg bikin oli fi turbo langsung kring trus lama lama pecah deh turbinnya. kebiasaan karna menganggap charade itu mobil irit maka perlakuannya sama aja.
ntar klo motor dibawah 200cc pke turbo nggak yakin 10 tahun kmudian turbonya masih pada awet
Makanya ada Turbo timer.. Ada yg udah ada, ada juga yg harus nambah.. Tujuannya sama, bikin lebih awet Turbo..
Jangan aneh kalau ada mobil Diesel orangnya dah keluar dan udah kekunci tp mesinnya msh nyala beberapa saat hehee
wkwkwk jadi inget diteriakin orang pas markirin ipah diesel yg ada turbonya “eh pak, mobilnya masih hidup tuh”
hehehehe..
oia satu lagi mang emon, kualitas oli sangat menentukan juga, cari yang Turbo Approved.
ooo namanya turbo timer ya om.. nice share buat yg blm tau..
pantesan ane pas vallet in mobil diesel kadang ada yg pas di matiin n di kunci pula, tp mesin masih on beberapa detik lalu off sendiri.
waktu turbo timer biasanya kondisi mesin+turbo nya lg ngapain tuh om?
Malem mas, saya pengunjung setia blognya mas eno nih. Tulisannya bagus banget. Berita2nya g basi n menambah pengetahuan banget. Keep spirit ya mas eno..
Oh iya,, sekedar sharing mas. Fluida yg keluar dari kompressor itu akan selalu panas sesuai hukum pv=nRT. Tekanan naik, temperature naik juga.
N udara dingin itu lebih padet emang bener mas eno, densitas nya akan lebih padet waktu suhu dingin(molekul o2 akan lebih padat).
Kalau salah pemahaman saya, mohon koreksi ya, buat nambah2 ilmu. Hehehhe
Berarti kalau turbin kompresor dibuat dingin, Si fluidanya bakal tetep panas gitu kang ?
Kalau di buat dingin, tekanan discharge nya g naik kang eno
Ditunggu artikel lanjutannya Kang 🙂
Siaapp, Bantuin share aja yak kang biar rame 😀
kalo mesin diesel yang pake turbo biasanya ada cooling jet untuk mendinginkan piston biar ndak over heat. …
Wah, Thanks kang tambahannya… Masih agak ketinggalan ilmu soal diesel soalnya, hahahaa 😀
Kalo supra fit pasang turbo berapa biayanya kang? Biar powernya setara ninja H2… Wkwkwk…
Gampang kang, Jual supra nya, Beli H2, wkwkwk 😀
lebih tepatnya lg, beli H2 pasangin stripping SUPRA X 1000cc 😀 😀 😀
#pisssOm 😀
mau pasang turbo? ya kudu pasang piranti kelas wahid dunk! saya berangan2 tentang balap GP pakai turbo, dari dulu sulit terealisasi dech, padahal itu penting buat riset pabrikan.
Iya betul, Apalagi yg pakai Direct Injection yak, Beuh kelas wahid semuaaa (y)
Yg namanya abdul wahid acungkan jempol??? 😹
Mesin pake turbo vs mesin high rpm.. Pilih mana Kang?
Hati High-RPM, Dompet Turbo… Wkwkwk :v
Kalo udara lebih dingin, Pembakaran lebih homogen bro.
Kalo pake NOS, kayaknya lebih sip tuh :p
NOS kan dasarnya emang dinginnya luar biasa, Dikasih ke mesin yg panas langsung kepisah antara H2 & O2, Jadi ibarat si mesin dikasih oksigen murni… Ya gila deh sejadi-jadinya, wkwkwk 😀
Tapi kan nos cuma sifatnya sementara & rawan terbakar
kalo ngomongin soal turbo, selalu keinget suara VNTurbo nya Fortuner dan Hilux nih. nguiiiinnnggg…. ciuussss…. miapaahhh…
Ngahahahahaaa :v
saya mah nyimak smbil bljar suhu…. mnyap
Ga kbayang, si supra fit punya anr dipasang supercharge,, hahaha,, piston langsung ambrollll
Hahahaa, Bisa kang asal berani duitnya… Itu contohnya di Honda Grom (Basic mesin setara Supra 125) juga bisa koq (y)
Kalo bahas turbo charger mah panggil bloger charming, suhu roda 4,,
Btw ada satu part pendukung lagi buat turbo charger, namanya blow of valve fungsi nya sebagai katup buang udara yang di tiup fin pada saat trotle di tutup tiba tiba, jadi suaranya ngiiing ces, tah suara blow of valve teh nu cesss,, cmiiw
Kami suka turbo *ala om mobi
Mantap kang Enno.. blog otomotif itu harus gini, nambah wawasan otomotif bukan gosip otomotif yang penuh intrik haha…
Quality over quantity dalam tulisan..
kami suka turbo
Aih mang mantep….!!!!!
Dulu pernah ngidam pengen pake turbo ke NVL saya tp apa daya harganya muahal bisa ½ harga motor saya ngabisin buat pasang turbo doang …..😨 belum rem belum apa2nya kalo ngandelin rem standarnya bisa2 blong dan wassalam…. 😂😂
mantap kang eno…saya sebagai silent reader setia ini jadi banyak tambah pengetahuan dari blog ini,lanjutkan………!!!!
Ribet kang 😂😂😂, NOS aja lah 😀😀😀
Ooo gitu ya mas stevanie…
Dulu punya Kijang, mau diupgrade ke turbo, kudu ngerogoh kocek 10-15 jeti, itupun yg dipake barang2 rekondisi. Krn yg diganti bukan cuma turbo. Karburator kudu khusus, fuel pump dan pressure regulator kudu khusus, silinder head dimodif biar kompresi turun, klep digrinding ulang 3 angle biar nggak bocor, ring piston diganti yg bagus. Itu baru buat medium pressure (7-14 psi), kalo sampe 20an psi lebih kudu ganti semua2nya, kalo nggak dijamin jebol (plus penggunaan avgas alias bensol). Dan mesin turbo atau superchrger dilarang keras ngelitik, kalo sampe ngelitik (cukup hitungan sekian detik) bubar pistonnya.
di grub kaze&blitz lover ada tuh yg punya ksr di bkin pke turbo+injeksi #slam nginggg cesss ngiingg cess
wuih rame banget 😀
kang eno bahas turbo lagnya dong 😀
Tagline buat blog kang eno “Berani beda,mencerdaskan pembaca”.. Ditunggu kang artikel lainnya,mungkin tentang tips pembuatan turbocharger sederhana di motor
ada gak ya turbocharger mini murah meriah..
turbinnya pake listrik mesin/aki aja.. ngahahahaha 😀
#bermimpi
Pernah kok om, liat artikel electric supercharge made cina. Entah masih dalam riset atau produk gagal :v
klo piston mending pake punya ngonda, karena terbukti lebih awet. ngapain repot2 pake forged piston?
gak percaya? tny aja FBH
:v
Klo mesin diesel, part2 ruang pembakaranya terbuat dari apa tu kang eno bahanya? Koq bisa menahan kompresi ampe 21:1 + turbo intercooler? Trus part nya bisa ngga ya di aplikasikan ke mesin gasoline??!!
hanjritt,,kirain salah masuk blog kok mpe 80++ komentnya, cuma bedanya g mpe bacok2an aja,,hahai
salut tulisannyaa..