Seminggu yang lalu (waktu lagi vakum ngeblog, saya jadi punya banyak waktu buat baca-baca), Saya pernah membaca sebuah tulisan dari John L. Stein, seorang bikers & penulis buku yang cukup terkenal dan saya rasa laris-manis juga bukunya… Oke, kali ini kita nggak bakal bahas tentang kisah seorang kutu buku koq, Tapi tentang sebuah bab pembahasan yang EA’s Blog rasa cukup menggelitik untuk dibahas, yakni tentang Modifikasi Sepeda Motor. . . Penasaran ? Yuk, Langsung kita bahas aja Brosist… Cekidots !
Modifikasi, The History….
Satu hal yang bisa Brosist catat, Modifikasi ternyata sudah ada sejak jaman awal berkembangnya sepeda motor dahulu kala… Saat itu, Bikers biasanya memodifikasi tunggangannya agar semakin fungsional, nyaman dan aman dalam berkendara, dengan menambahkan sidebag, windshield, hingga menambahkan sidecar untuk penumpang tambahan. . . Saat sepeda motor semakin berkembang (Setelah era perang dunia II), Trend modifikasi pun berubah… Kali ini banyak bikers yang senang mengupgrade performa motornya. . .
Metodenya jelas bukan seperti modif oprek-mengoprek mesin seperti yang sekarang kita kenal, Tapi dengan mempreteli beberapa bagian sepeda motor yang dianggap terlalu berat… Hasilnya, kendaraan pun menjadi lebih ringan dibanding sebelumnya, dan voilaaaaa, motor pun bisa berlari lebih cepat dari sebelumnya. . . Salah satu trend modifikasi yang pertama kali terkenal dikalangan para bikers, serta menggunakan teknik modifikasi yang saya sebutkan tadi, adalah “Chopper” dari Amerika & “Cafe Racer” dari tanah Eropa. . .
Di era selanjutnya, Aliran modifikasi Cafe Racer pun menghasilkan sebuah trend baru yang bernama “Streetfighter“… Aliran ini mengusung prinsip yang sama dengan cafe racer (meringankan bobot kendaraan, plus ergonomi racy), namun berbasis motor yang jauh lebih modern, seperti motor-motor UJM (Universal Japanese Market) asal Jepang, serta Motor-motor dari Eropa lainnya (Karena memang di tahun 70-an motor-motor Inggris yang menjadi basic cafe-racer, kalah saing dengan motor Jepang). . .
And that’s it ! Setelah itu aliran modifikasi pun semakin berkembang… hingga akhirnya seperti yang kita temui sekarang ini. . .
Apaan Sih Modifikasi ?
Menurut penafsiran John L. Stein, Modifikasi pada motor kita dilakukan untuk menambah fungsinya akan suatu hal, atau bahasa inggrisnya “Improve them in some way“… Maksudnya gimana tuh Kang Eno ? Ya, Modifikasi dilakukan untuk mengimprovisasi tunggangan kita… Sebagai contoh dari kisah sejarah diatas, Bagi yang suka membawa barang cukup banyak, maka bikers tersebut melakukan modifikasi menambah box atau yang lainnya demi bisa membawa lebih banyak barang. . .
Atau bagi yang doyan turing, Maka penambahan box + saddlebag + windshield yang lebih tinggi biasanya sering ditemukan. . . Atau untuk tipe bikers yang doyan gaspoll, pasti bakal oprek tunggangannya supaya bisa diajak ‘berlari‘ lebih cepat dibanding sebelumnya. . . Semuanya punya kesamaan, Yaitu menambah fungsionalitas suatu kendaraan, meskipun nantinya ada beberapa hal yang harus dikorbankan demi mengejar yang kita inginkan… Karena well, You know lah, Para insinyur-insinyur pabrikan pasti sudah menghitung secara matang segala aspek dari tunggangan kita. . .
Yang Harus Diperhatikan Saat Modifikasi Motor Kesayangan
1. Pastikan Apa yang diinginkan dari Modifikasi tersebut !
Apa yang Brosist inginkan saat memodifikasi motor kesayangan ? Ingin tampilannya bertambah ciamik ? Kalau iya, Apa yang ingin ditambahkan ? Ingin performanya makin lincah dijalanan ? Kalau iya, bagian mana yang ingin kita upgrade ? Ingin handling yang lebih superior ? Atau yang lainnya ? So, Fikirkan terlebih dahulu sebelum memberikan sentuhan ke motor kita. . .
2. Ketahui Resiko yang Nanti Didapat !
Nah, yang ini juga jangan sampai kelupaan ya… Kita boleh menambah, mengurangi, atau merubah sesuatu dari motor kita… Tapi coba perhatikan, Apa resiko atau efek buruk yang nanti didapat ? Sebagai contoh, Bila kita menambahkan box, saddlebag, dll secara berlebihan, maka Handling motor pasti akan terganggu… Nah, apa yang akan kita lakukan untuk meminimalisir pengaruh tersebut ? Atau mungkin kita berniat pasang kopling manual di motor bebek kesayangan, yang nantinya berefek buruk pada daya tahan mesin secara keseluruhan… Atau mungkin modifikasi-modifikasi lainnya ?? Nah, Sudah paham kah kita akan resiko-resiko tersebut ?
3. Berapa banyak Dana yang kita Habiskan ?
Nah ini…. Kalau ini sih sudah pasti dan harus diperhatikan tuh ! Pastikan budget kita sebelum melakukan modifikasi… Apa untuk modifikasi jenis A cukup ? apakah untuk aliran modif B uangnya bakal lebih ? Kalau nggak, ya you know lah akhirnya… Yang setengah-setengah itu nggak enak Bro ! xixixixi 😀
Nah, Gimana… Semoga yang sudah EA’s Blog jabarkan diatas bisa sedikit bermanfaat buat para Brosist sekalian yang ingin atau berencana modifikasi motornya. . . Ingat, Modifikasi itu bertujuan untuk menambah fungsi dari sepeda motor, bukan malah menambah bahaya bagi penunggangnya, apalagi membahayakan pengguna jalan lain. . . Kecuali (ada kecualinya juga loh)…. Motornya cuma buat bahan pajangan !! wkwkwk 😀 . . . So, Jangan lupa bantu share, like & comment ya Bro & Sist. . .
Dikutip dari : Idiots Guide to Motorcycle 5th Edition by John L. Stein
Baca Juga yang Lainnya. . .
Ini Dia 5 Kekonyolan Bermotor Ala Newbie …
Bagaimana Cara “Menyelamatkan” Suzuki ?
Kisah Lucu dari Persaingan Sportbike 250cc Tanah Air…
Kehidupan Bermotor : Ekspektasi vs Realita !
Kunci Ganda ini Sekarang Kemana Ya ??
Mau Lihat Contoh Downgrade ? Tuh, Lihat aja Dari Knalpot !
“Budaya Setan” di Jalan Raya !
Motor Masa Kini Akan Kembali ke Masa Lalu ??
Duel Kelas Bebek Super, Racun “Mematikan” Untuk Anak Muda ?
Kalo saya mending restorasi apa yang saya punya dulu deh 🙂
Modif entaran klo punya pul pering 😀
wah, yang jadulnya dibikin jadi serasa baru nih 😀
FXR ku aja udeh kentjank,,,
mau di apain lagi kang Eno?
cuma bisa tempelin sticker, baut” racing dah gitu doank,,
biar tampilanya eye cathcing , n beda dr yg laen pas brhnti di traficlight,,,
hehehe,,,,
buseed, FXR mah tinggal ubah body juga dah bikin ciut 150cc 4T lain kang 😀
modifikasi ala motoGP (stikernya doank)
tunjuk repsol 😀
saya senengnya orisinilan kaya cewek 😆
http://ndesoedisi.com/2015/07/22/info-arus-balik-h5-tol-cikampek-cipali-cipularang-masih-padat-merayap/
betul kang..
daripada modif biaya nanggung, mending orisinal dari pabrik..
Gw lagi mikir, itu pelat nomer di jidat motor, mo gw pindahin kemana yg pantes. Mo gw pindahin ke lemari gw ntar ditangkep plokis…
Biasanya kan bawah headlamp
Racunnn oohhh racunn..
Entah bagi mereka yg punya duit banyak. tapi kalo saya, ehem, mending peratiin penyakit di motor dulu. jangan udh modip keren” tapi ngebul (u know lah kang). apalagi kalo tanggapan pabrik cm blang “wajar kok”. hikz. #jadicurhat #dewangebul #bukanurusansaya #haiyah
Saya beraliran blink blink chrome. Selama ada part besi yang bisa di-chrome.
nempelin stiker re**ol, mov**tar, dan logo logo motogp lain yang konon katanya bisa nambah 20hp+, dumbest mods ever 😀
pemikiran teraneh sepanjang masa, wkwkwkwk
katanya modifikasi itu sebagai bentuk ekspresi dari jiwa seni si ownernya juga ya
seperti orang yg melukis keinginan imajinasinya di kanvas 🙂
ban race DOT vs ban street high performance, mana yang lebih bagus di jalan raya? :
https://sepedamotorblok.wordpress.com/2015/05/02/ban-balap-dot-vs-ban-high-performance-street/#more-287
Kalo saya sih lagi mau rapihin cbr150 karburator saya, semenjak punya anak sama sekali ga dipake2.
setelah rapi mw pelan2 dimodif jadi track bike (1/4 nya masih street legal) dengan tampilan 70’s racer dengan ergonomi 90’s racer. Target motor ramping diet sampe bobot < 100kg
wuihhh, kabar-kabar kang kalo sudah kelar 😀