Motor JAWA ini Sanggup Tembus 260 Km/h!

Biasanya, kalau lihat trend motor GP500 di awal era 60-an itu rada unik. Tim dari Inggris biasanya pakai mesin yang simpel, silinder tunggal malah kadang, tapi sasisnya dikulik sampai detail terkecil. Sementara yang dari Italia, Jerman, atau Jepang fokus gabungin semua teknologi terbaru di mesin multisilinder, tapi sasisnya kadang kurang perhatian.

Nah, yang dilakukan pabrikan asal Cekoslovakia buat ngelawan pabrikan tadi bener-bener deh! Mereka nggak mau niru konsep ala Inggris, Italia, atau Jepangan, tapi malah ngegabungin 2 konsep yang saling bertolak belakang tadi ke motor mereka.

Wow! Berarti mereka menggabungkan mesin multisilinder sama sasis kelas dewa dong ya?

No yang digabungin itu justru malah yang uselessnya.

JAWA 350 TYP 673

Sudah paham brand motor JAWA kan ya? Kalau ada yang belum tahu apa itu merk motor JAWA – apalagi sampai mikir kalau motor ini asalnya dari Indonesia -lebih baik baca dulu artikel History JAWA Motor yang ini ya biar kita satu server.

Oke, singkat cerita awal keikutsertaan JAWA di balapan GrandPrix itu, hmmmm, gimana ya jelasinnya? Mau saya sebut sebagai tim penghibur juga agak rancu jadinya, soalnya nggak lucu sih.

Begini… Di era awal 60-an itu JAWA pakai mesin 500cc silinder tunggal besutan ESO yang aslinya lumayan mumpuni. Seknya mungkin nggak sementereng MV Agusta atau Honda RC171 yang superior di lintasan high speed. Tapi seenggaknya tuningan mesin ini sudah mantap dipakai buat balapan khususnya di trek yang tipikal teknikal. Tim Inggris kayak Norton juga pakai mesin ini kok, dan fine-fine aja.

Tapi sedihnya, begitu mesin ini dipasang di motor JAWA, ternyata sasisnya cuma didevelop seadanya. Jadi hasilnya ya bisa ditebak. Prestasi terbaik mereka cuma inish podium musim 1962. Sebelum ada yang bilang ini hasil bagus, di seri Finlandia yang saya maksud sama sekali nggak ada tim utama kayak Norton Factory ataupun MV Agusta yang ikutan. Dan dengan keuntungan demikian pun – dimana mereka jadi satu-satunya tim gede yang ikutan – JAWA cuma bisa finish posisi 3.

Otomatis di musim selanjutnya, balik lagi deh ditinggalin sekebon.

Tapi, walaupun mereka jadi bulan-bulanan dikelas GP500 – dikelas GP350 – JAWA ini ternyata nggak jelek-jelek banget. Mereka masih mampu nempel MV Agusta yang jadi benchmark saat itu. Apalagi jokinya rider favorit Cekoslovakia, Frantisek alias Franta Statsny. Sampaaaaiiii…. Honda RC171 datang ke kelas 350cc dan sukses bikin malu semua pabrikan yang ikutan disana.

Terus JAWA kudu piye? Dikelas 500cc nggak ada harapan. Dikelas 350cc lagi asik-asiknya duel sama MV Agusta, eh tiba-tiba datang negara api. Nah, desainer mereka yang namanya Zdenek Tichy, ternyata punya solusinya.

Yamaha V4 2-Stroke

Zdenek Tichy waktu itu melihat perkembangan mesin 2-Tak lagi anget-angetnya. Inovasi yang sebelumnya itu cuma bisa dimanfaatkan engineer jenius Walter Kaaden, sekarang sudah universal sifatnya. Suzuki, Yamaha, terus pabrikan lain juga ikutan pakai teknologi 2-Tak terbaru. Thanks buat pengorbanan rider legend yang videonya bisa kalian tonton lewat Channel YouTube ENOANDERSON – Motorbike.

So, karena sudah banyak bahan jiplakan, #eh maksudnya bahan inspirasi. Zdenek Tichy memutuskan untuk bikin sendiri mesin 2-Tak multisilinder dengan semua teknologi terbaru. Proyek motor balap 2-Tak JAWA ini pertama kali terendus sama reporter majalah Motorcycle News David Dixon dimusim 1964.

Menurut info majalah kenamaan tadi, JAWA diisukan tengah menyiapkan motor balap 2-Tak dengan konfigurasi mesin square four, rotary valve, plus berpendingin cairan. Kalau nggak ada problem, motor ini mungkin bisa ditonton langsung sama fans di Cekoslovakia mulai musim 1965 mendatang.

Daaaann, ternyata meleset!

Mesin JAWA 350 V4

Yang meleset pertama, motor yang disiapkan sama Zdenek Tichy ternyata bermesin 2-Tak 350cc V4 rotary valve yang bahkan lebih musingin lagi dibanding square four. Dan prediksi meleset selanjutnya, motor ini nggak dibawa ke balapan GP musim 1965 atau 1966, tapi di GP Belanda pertengahan musim 1967. Edan, telat 3 bulan, eh telat 3 tahun.

Jawa 350-V4 Type 673
JAWA 350 Typ 673

Namanya adalah JAWA 350 Typ 673 bermesin 2-Tak 345cc V4 berpendingin cairan Termosiphon.

2-Tak V4 berpendingin radiator terus pakai Rotary Valve? Hmmm, kayaknya kita pernah lihat yang beginian sebelumnya deh ya…

Iklan

Silahkan Berikan Komentar Brosist yaa ....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s