HARGA MOTO3

Semua yang saya sebutkan tadi tentu ada harganya. Ya, prinsip ada harga ada rupa masih berlaku disini. Apalagi karena motor ini tipenya prototype, alias berkonsep sama kayak kelas kakaknya MotoGP, produsen motor Moto3 pastinya bebas kasih harga berapa buat boyong sebiji unitnya secara utuh.

Untungnya hal ini jadi perhatian FIM, yang kemudian bikin regulasi soal biaya maksimum buat produsen motor Moto3. Kalian sudah siap denger harganya? Oke, here we go.

Sasisnya secara utuh (sasis doang ya) itu harga maksimumnya €85.000. Sementara biaya yang dikeluarkan buat beli mesinnya sebanyak 6 biji per musim (sesuai regulasi), itu maksimum €60.000. Kalau crash dan alokasi mesin yang dipakai hancur, ya nambah lagi biayanya… Harga per mesinnya dipatok €12,000.

ECU unified dari Dell’Orto itu harganya €4,750, sementara aksesoris pendukung part elektroniknya dipatok maksimum €3,000 per unit motor. Jadi total buat biaya sasis, mesin & ECU per musim itu sekitar €152,750 atau sekitar Rp. 2, 4 milyar!

Dan inget, duit Rp. 2,4 milyar tadi belum termasuk suspensi, pengereman, velg, sama tetek-bengek yang lainnya. Makanya nggak heran kalau Moto3 ini terkenal lebih mahal dari kelas Moto2.

Kenapa? Ya karena konsep dasar yang disinggung tadi. Moto3 ini adalah motor prototype secara utuh… Dimana Moto2 itu sasisnya doang yang prototype, sementara mesinnya pakai basis produksi masal dari Triumph.

Kalau ada sultan disini yang tetap ngebet kepengen beli motor Moto3 tapi nggak mau pusing-pusing harus lobi entry nya ke FIM sama DORNA, nah ada kabar baik. Soalnya kalian juga bisa beli tipe production racernya, yaitu Honda NSF250R & KTM RC250R (discontinue 2018, cuma ada unit second).

Karena spek detail kedua motor ini jauh lebih rendah dari motor Moto3, harganya juga jadi jauh lebih murah. Honda NSF250R keluaran 2022 itu dibanderol sekitar £14,500 poundsterling atau sekitar 273 jutaan.

Meskipun speknya basic production racer tanpa suspensi ohlins, tanpa velg oz racing, tanpa brembo, dan tanpa part eksotik lainnya, tapi Honda NSF250R ini ngggak boleh diremehin speknya. Powernya itu diklaim sanggup tembus hampir 48 HP dengan bobot yang cuma 84 kilogram doang! Atau rasio power to weightnya itu lebih dari 0,5 HP per kilogram! Edan kan.

Loh, emang ada berapa versi sih kang motor yang tipenya mirip-mirip kayak Moto3 begini? Well, selain versi production racer sama prototype Moto3 tulen yang sudah kita bahas. Masih ada lagi versi racer buat Rookie atau Talent Cup juga, motor ini berbasis langsung dari prototype Moto3 tulen yang sedikit di downspec buat mengurangi cost.

Terus ada lagi versi racer buat kelas junior kayak Moriwaki MD250 & KTM RC4R, motor ini pakai mesin 250cc tapi biasanya berbasis dari trail hi-spec kayak Honda CRF250R sama KTM SX250F. Powernya memang jadi jauh lebih kecil, tapi ya fungsinya memang dibuat untuk kelas Junior sama balap regional.

Buat kaum mendang-mending kayak di Indonesia, ya tinggal konsepin sendiri aja pakai basic Ninja SL atau CBR250R yang harganya sekarang bikin ngiler. Tuning ulang mesinnya, tambahin part racing berkualitas, plus kurangin bobotnya seekstrim mungkin… Dan kalian bakal dapet sedikit tolak ukur gimana rasanya jadi bocah-bocah usia muda yang duel diatas trek yang sama dengan pebalap favoritnya di MotoGP.

Bonusnya, spek mesin 250cc silinder tunggal di Indonesia juga nggak jauh dari Moto3. Karena memang yang bikin kelas ini fenomenal bukan spek dan inovasi gokil kayak di kelas MotoGP… Bukan juga soal detail space grade yang kita temui di motor balap legendaris jaman dahulu kala.

Tapi yang bikin Moto3 spesial adalah bagaimana cara menggali potensi yang paling ekstrim dari sebuah motor, dengan limitasi ala motor produksi masal.