Melihat refreshment skuter matik entry-level Honda yang diupgrade setiap 3 tahun sekali itu rasanya aneh-nggak-aneh… Tapi pernah nggak sih kalian ngebayangin Maxi-scooter 150cc, yang harganya 30 jutaan lebih, juga mendapat perlakuan yang sama? Ya, itulah kabar yang berhembus soal Honda PCX 150. I know, gila ya? wkwkwk….
Soalnya menurut kabar terakhir yang beredar di jagad maya, Honda kabarnya sedang menyiapkan PCX 150 generasi terbaru untuk tahun 2021 nanti, alias untuk tahun depan! Ebuset, ini motor baru dijual resmi mulai awal tahun 2018 kemaren lho! Berarti kalau berita ini benar, jeda refreshment nya itu cuma 3 tahun doang… Wedaan, setara BeAT!
So, kira-kira apanya aja yang diganti ya?
Mesin
Menurut rumor yang beredar, perubahan utama yang bakal didapatkan generasi terbaru PCX ini bakal ada dari sisi permesinan. Ya, basis mesin 150cc eSP yang sudah turun temurun dari jaman PCX 150 Thailand, Vario 150, kemudian diwariskan ke PCX Lokal ini bakal pensiun, kemudian digantikan mesin eSP generasi terbaru yang berkapasitas 157cc 4-klep. Belum pakai sejenis VVA atau V-TEC lho ya!
Tau darimana soal mesin 157cc tadi Kang? Well, mesin ini sih sudah bukan barang rahasia lagi. Soalnya memang sudah digunakan di SH150i generasi terbaru dipasar global. Selain punya standar emisi yang sudah jauh lebih baik dibanding generasi 150cc eSP, mesin 157cc ini juga punya output power yang lebih besar sekitar 1,3-1,5 HP. Atau kalau kita hitung-hitung, secara teori mesin ini bahkan berpotensi lebih powerful dari NMAX sekalipun!
Kenaikan power tadi bukan semata-mata dari kenaikan kapasitas mesin lho ya, tapi dari banyak faktor sekaligus. Yang pertama adalah ukuran bore x stroke yang jauh beda, kalau di mesin lawas itu konstruksi mesinnya rada overstroke… Di mesin baru ini konstruksinya overbore, dengan ukuran piston lebih besar, which is otomatis bakal lebih oke diputaran tinggi. More power!
Ukuran piston yang lebih gede tadi nggak disia-siakan Honda. Dibanding menggunakan diameter klep lebih lebar, pabrikan sayap memilih pakai cylinder head baru dengan konstruksi 4-valve dan rasio kompresi statis yang terbilang gokil diangka 12,0 : 1. Otomatis valve area makin luas, proses intake & exhaust makin bagus, pembakaran makin sempurna, dan power pun makin meningkat. Nah, dari situ tuh lonjakan powernya berasal.
Kelihatan kayak ekspektasi yang terlalu tinggi bisa punya kenaikan power yang segitu gedenya cuma dari uprgrade 8cc doang? Well, mesin 157cc yang dipakai di SH150i di Eropa ini standarnya sudah EURO 5 lho! Jadi kalau dipakai di negara yang regulasi emisinya dinosauric kayak di Indonesia (EURO 3), potensi powernya malah bisa lebih tinggi lagi! Tergantung finishing touch dari engineer PT. Astra Honda Motor aja mau dibikin kayak gimana ini mesin… Saya gak pernah meragukan kemampuan anak bangsa yang ngulik mesin ini.
Desain & Detail
Tapi, semoga aja Honda nggak cuma fokus dibagian mesin doang ya. Soalnya menurut saya, yang perlu dikoreksi dari PCX Lokal itu bukan cuma dari sisi mesin doang… Masih banyak lagi yang tergolong error dimotor ini. Salah satunya adalah dari sisi kenyamanan, itu jok batunya ya ampun, plus suspensi belakangnya tolong diganti yang lebih empuk. Ini kelasnya maxi-scooter lho, kenyamanan itu mutlak hukumnya.
Untungnya, Honda dikabarkan bukan cuma upgrade mesinnya doang lho, tapi sampai ke sasisnya sekaligus! Ya, PCX 150 generasi selanjutnya berpotensi punya tipe sasis baru bertipe pressed steel a.k.a enhanced Smart Architecture Frame (eSAF), persis kayak material sasis BeAT & Genio yang sudah lebih dulu dipasang sasis tipe begini. Dan biasanya, biasanya nih ya, kalau upgrade sasis, biasanya diikuti juga dengan part lainnya. Ekspektasinya, suspensi belakang baru juga termasuk.
Soal desain, no complain. AHM sedang on-fire soal desain belakangan ini, jadi saya percaya mereka bisa bikin sesuatu yang bahkan lebih kece dibanding generasi PCX 150 yang ada saat ini. Yang jadi masalah, plis lah, maxi-scooter ini kan dijual dan dipasarkan dalam kategori produk premium. Build quality nya juga harusnya ngikutin ala-ala premium dong!
Dulu, waktu pertama kali rilis, saya sempat bilang PCX Lokal ini desainnya sudah bener-bener mewaaah banget, tapi anehnya feel waktu kita naikin itu malah nggak ada kesan mewahnya. Saya juga sempat bingung, padahal area dashboardnya itu mewah, dan konstruksi sasis ke bodinya juga padat – nggak banyak celah kosong… Saking bingungnya, saya sempat berfikir ini cuma feeling saya doang. Tapi setelah melihat joknya yang keras, plastik PP yang gak berubah dari jaman batu, plus cat yang detailnya biasa aja… Jelas, ini ada sesuatu yang ‘nggak klik’ PCX kalau dihubungkan dengan kata ‘produk premium’.
To be honest, ekspektasi kalian soal bagian ini nggak bisa terlalu tinggi. Selama Astra Honda Motor masih pakai supplier part yang itu-itu aja, plus masih ngandelin pegawai yang kontrak kerjanya sisa beberapa bulan doang, semuanya bakal back-to-square-one.
Gredeg Mesin
Dan yang terakhir, ya, bener, saya nggak lupa kok soal gredeg mesinnya. Sampai saya bikin poin pembahasan khusus malahan. Kalau ada yang bilang nggak masalah soal gredeg-gredeg di mesin 150cc eSP Honda, fix, yang ngomong demikian bisa diartikan sebagai fansboy garis keras atau user yang over bangga sama kelemahan motornya sendiri. Atau sorry, no offense, tukang jualan part anti-gredeg mesin 150cc eSP yang sekarang banyak betebaran di toko online.
Nggak usah berkecil hati, semua motor juga bisa gredeg kok! Heck, bahkan NEX II yang disebut Kualitas Terjameeen sekalipun, punya saya sempat gredeg setelah setahun dipakai. Aerox R-Version yang dipakai Neng Anderson juga ada feel gregeg-gredegnya setelah – let’s say – 10.000 km keatas tanpa bongkar CVT. Matic emang begitu. Kalau nggak mau gredeg, pindah Zimbabwe!
The problem is, gredeg di mesin 150cc eSP ini sudah masuk kategori akut. Dimana saking parahnya, ini sudah menggangu kualitas berkendara karena feeling nggak nyaman sewaktu buka gas di kecepatan rendah… Lebih parahnya lagi, gredeg ini benar-benar tetap ada sekalipun rajin servis, bongkar CVT dan ganti part (original) sekalipun.
Jadi kalau ada yang bilang ini harus diakalin pake Per CVT inilah, pakai Mangkok CVT inilah, Kampas Ganda inilah, itulah… Sorry Bro, kita nggak sepaham! Menurut saya, kasus begini sudah masuk tanggung jawab pabrikan untuk ubah konstruksi CVT nya. Khususnya untuk generasi penerus PCX 150 yang akan datang. Apalagi nanti juga bakal pakai mesin baru kan? Nah, harapannya ini juga sudah mampu teratasi.
Kalau ekspektasi model begini dianggap terlalu tinggi, entahlah apa fungsi saya sebagai blogger.
Padahal kalau nggak ada gredeg-gredeg useless kaya tadi, jujur, mesin 150cc eSP ini sebenarnya sudah cukup kok buat ngelawan NMAX. Soalnya, menurut saya, NMAX itu mesinnya bener-bener nggak mewakili karakter maxi-scooter yang sesungguhnya. Tipe motor begini harusnya smooth, halus, kayak lagi santai di sofa… Powernya sih oke punya, dan enjoy banget sama VVA-nya. Tapi getar dan kasarnya itu lho, kayak nggak refined banget ini mesin. Ck!
Fitur
Well, sebagai seorang yang sama sekali nggak suka dengan konsep maxi-scooter 150cc… Bagian ini kayaknya saya serahkan ke kalian aja ya yang lebih suka tipe matic beginian. So, fitur apa yang perlu ditambah di PCX 150 2021 mendatang?
Oyeeeee yutub ae
artikele terbengkalae
Satu lagi.. lampu led nya.. aduh rasanya klo malam ni motor mending tak parkirin, dan nyewa beat lama tetangga yg lampu halogen atau ledled putih 100rebuan, daripada minus saya nambah
Saya ga punya motor tersebut.
Jadi ga bisa tahu kelebihan & kekurangan motor tersebut.
Tapi teman yg piara pcx sempat nyeletuk : “kalau diameter roda belakang pcx & adv diperbesar..tentu akan makin enak dipandang,tdk terkesan cebol”
Ngerubah konstruksi cvt? Dibalik koplingnya jadi di puli primer ye? Hahaha sejak jaman batu konstruksi cvt ya gitu-gitu aje kali. Kalo mau ngilangin gredek paling AHM sudi memperlebar tapak kampas gandanya jadi lebih lebar dan panjang karena yang terjadi di PCX kampas gandanya ga jauh beda sama beat lebar dan panjangnya dengan bobot yang ditarik lebih besar. Ente pasti paham kan dengan kampas kecil tapi menarik beban yang lebih besar efeknya apa? Pasti selip karena tidak mampu menarik beban besar dan terjadilah yang dinamakan dengan gredek.
punya vario 150 yg mesinya sama
gredeknya memang kebangetan
belom lg spedometer eror
Sepakat soal improvement yang sudah selayaknya menjadi tanggung jawab pabrikan. Kalau model cenderung forza aja biar head to head makin seru.
Jujur ini tulisannya matang sekali,mantab kang, pengen tau brapa lama bikin konsepnya?
Artikel ini sebenernya berbasis pembahasan simpel buat materi video YT kang, terus dikembangkan, jadi deh artikel baru.
Quote:
” Selama Astra Honda Motor masih pakai supplier part yang itu-itu aja…”
Hmm,,, Supplier bikin part berdasarkan drawing dan spek dari customer.
Customer minta pake grade A, ya dibikinin grade A
Customer tulis di drawing material grade 13, ya dibikinlah sesuai permintaan itu
Kan gak mungkin juga supplier kasih harga grade 13 padahal materialnya grade A
Saya nggak paham soal supplier busa & kulit jok, tapi thanks tambahannya kang. Nice one 👌
Dan akan offside CC pada waktunya.
Kalo tujuannya positif (power, efisiensi, emisi), apa yang kudu saya cela? Wkwkwk
apakah pcx baru masih akan mewarisi suspensi miring karena posisi mounting ga inline dari versi sebelumnya?
Wkwkwk ini lagi yang ga ngerti keuntungan dari sudut suspensi yang miring. Ente ngerti kenapa nmax shocknya keras padahal udah pake subtank? Karena sudutnya terlampau vertikal. Untuk sebuah maxi scooter yang lebih berorientasi ke kenyamanan sudut shock kaku macem nmax ga cocok dengan konsep maxi scooter. Coba liat noh shock yamaha tmax malah selonjoran. Kalo soal performa itu mah cuma bonus. Lagian naik matic mau ngebut? Beli superbike mendingan wkwk
Harapan saya upgrade sesuai artikel ini, fiturnya minimal sama nmax abs lah dan fiturnya sama disemua line up (traction control aja yg absen di cbs) secara harga nanti pasti diatas nmax
komentar sebagai pemilik PCX lokal ni ya,
refreshment kecepetan 1 tahun, 2 generasi sebelumnya 4 tahun.
soal mesin, entah kenapa saya yakin ahaem punya kejutan mesin 149cc yang sama dengan printilan yang diperbarui(4klep dsb), jadi bukan si 157cc.
si 157cc pengembangan dari mesin 153cc yang ga pernah dipake ahaem, dimana akhirnya PCX 150 di luar indonesia pun pake mesin ahaem yang 149.
soal rangka pun kayanya ga bakalan berubah dari rangka sebelumnya (jadi refreshmentnya cuma mesin aja), soalnya ADV yang umurnya baru 2 tahun juga pake rangka yang sama. ya paling brubah2 dikit aja buat mountingnya, toh ga ada masalah juga sama rangkanya.
kalo masalah gredeg mah ajaib banget deh ahaem, ni kenapa ga beres2 deh ya. tapi selidik punya selidik, masalah gredeg pcx saya sempet ilang sekitar 10rb km-an jalan (skrng 33rb), sekarang ganti bengkel kumat lagi. feeling saya sebagai user tanpa ngerti jeroan CVT, kalo lagi smooth tenaga atasnya ga ada, kalo gredeg stelahnya gampang ngacir. semoga next gen ngacir kaya mbit deh.
—-
rangkuman saya sih, ga ada yang salah sama PCX sekarang, toh laris, ga masalah kalo yamaha Nmax nya laris (lagian tau dari mana sapa yg lebih laris, datanya juga ga pernah ada), yang pasti PCX mesinnya sama kaya vario dan vario laris pake banget, nah diitung deh kira2 brapa cuannya ahaem. nah vario udah waktunya refreshment.
mang eno emang cakep dah soal opini.. blas apa apa adanya sesuai fakta.. kita butuh yg kaya kang eno, objektif menilai sesuatunya..