Setelah malang-melintang dengan warna baru ZX-25R yang bikin pusing sepanjang tahun ini, di penghujung 2021, akhirnya geng-ijo juga punya motor baru juga! Meskipun buat yang kantong kejepit kayak saya ini, aslinya nggak terlalu “wow” sih. Bukan sosok motornya yang nggak menarik lho ya, tapi Kawasaki Z650RS yang mau kita bahas ini kelasnya moge. Encan piduiteun kata orang Spanyol-nya mah.
Tapi tetap ada yang menarik kok dari Kawasaki Z650RS ini. Tetap baca artikelnya ya, plis…
Kawasaki Z650RS

Ya, inilah diversifikasi produk baru dari kelas 650cc Kawasaki. Setelah sebelumnya ada Z650 Naked, Ninja 650 Sportbike rasa Sport Tourer, Versys 650 Adventure Tourer, terus ada Vulcan 650 Cruiser, dan sekarang ada lagi Z650 RS Retro Modern. Kalau ada anak ABG yang bilang motor ini ‘ER6N ganti skin’, toyor aja #eh maksudnya kasih artikel INI aja… Suruh belajar lagi.
Dan seperti yang diduga sebelumnya, Z650RS ini pakai basis mesin, sasis, suspensi, mesin, sama printilan lain dari Z650 standar. Tapi ada juga kok detail yang dibikin beda. Dan yang saya suka, detail yang saya maksud tadi memang sengaja dibikin buat bikin kesan retro di Z650 RS ini semakin kuat. Kita bahas nanti ya, kita fokus dulu ke bagian penting dari motor retro-klasik ini: Sasis.

Biasanya, tantangan buat bikin model retro dengan basis rangka trellis modern itu ada di komposisi antara tangki sama jok – karena konstruksinya yang ibarat ‘memeluk mesin’. Jadi kalau mau pakai tipe tangki klasik, otomatis bentuk pipa tubular utamanya harus disesuaikan, dan kadang disini nih yang bikin tampilannya jadi nggak enak dilihat! Kalian bisa lihat sendiri kok contohnya di motor custom berbasis Yamaha R25, MT-25, Honda CB150R, CBR250R, sampai Suzuki GSX150-series. Kalau sasisnya nggak diutak-atik, dijamin aneh hasil akhirnya!
Untungnya, sasis Z650 aslinya itu ada pipa tubular buat joint antara mounting mesin, jadinya bisa kelihatan rapi banget! Tapi pastinya tetap ada aja sih kekurangannya…
Karena basis rangka awalnya itu buat naked bike yang shape tangkinya meliak-liuk, akhirnya jok Z650RS ini yang ngalah ngikutin bentuk tangki barunya. Hasilnya, tinggi jok (seat height) motor retro baru Kawasaki ini lumayan tinggi, sekitar 820 mm – jauh lebih tinggi dari Z650 konvensional.
Selanjutnya, yang beda di Z650 RS dibanding Z650 standar itu ada di bentuk velg yang dibikin ala-ala cast-wheel-visual-jari-jari kayak di Z900RS, terus disc cakram yang polosan nggak pakai wavy disc, sama model speedometer analog-digital baru yang konsepnya mirip sama kepunyaan kakaknya Z900RS. Daann, buat bikin feelnya rada nostalgia, Z650 RS ini punya opsi warna Candy Emerald Green yang mengingatkan kita soal sosok Z650 original lansiran tahun 70-an dulu. Nice!
Satu yang disayangkan mungkin suspensi depan sama pengeremannya bisa diupgrade ya… Pakai upside down kek gitu! Soalnya di Z900RS itu tipe pengeremannya sudah lebih bagus dibanding Z900 standar. Tapi sayangnya, di Z650 RS ini tetap pakai suspensi depan teleskopik plus kaliper axial kayak di versi Naked nya. Bukan apa-apa, masalahnya kompetitornya, Honda CB500 itu sudah pakai upside down sama kaliper radial Nissin tipe baru lho.
Sampai artikel ini saya tulis, belum ada info soal kapan Z650 RS masuk ke pasar Indonesia. Tapi saya yakin sih, pasti bakalan masuk. Apalagi Kawasaki seneng banget main dikelas yang blue ocean begini. Meskipun aslinya kalau dari brand non Jepang sih sudah ada Royal Enfield juga.
Tantangannya mungkin tinggal gimana Kawasaki membanderol Z650RS ini. Kalau dibawah 200 jutaan mungkin oke, tapi kalau diatasnya, hmmm… Gimana menurut para sultan sekalian nih?
Harapan Kawasaki Z250RS

Terus gimana soal Kawasaki Z250RS nya Kang? Mungkin nggak sih Kawasaki bikin yang versi 250cc nya yang pakai basis New Z250? Tadinya sewaktu saya lihat tagline Retrovolution Kawasaki, Z250RS ini aslinya ya bisa dibilang tinggal tunggu waktu aja sih.
Tapi sayangnya ada yang bikin saya rada ragu juga… Pertama soal tipikal sasis New Z250 yang bertipe Engine as Stressed Member. Tipe sasis beginian pastinya bakal PR banget nih buat dibikin versi retro nya. Kalau ada yang bilang ‘semuanya bisa kok dicustom retro’… Well, yang lagi kita bahas ini motor pabrikan ya! Mereka kalau bikin motor itu nggak bisa sembarangan, semuanya harus ditest secara intensif! Bahkan cuma buat penggantian satu baut doang.

Problem kedua datang dari Eropa. Kenapa Eropa? Soalnya Kawasaki juga rilis Z650RS yang mesinnya dituning ulang dari aslinya 68 HP jadi cuma 47 HP special buat pasar Eropa yang pakai lisensi berjenjang. Ini pastinya bikin Z250RS atau Z400RS jadi nggak relevan lagi dipasar bule sana. Jadi sekalipun kalau mau bikin, Z250RS atau apalah nama retro 250cc Kawasaki ini nantinya, otomatis bakal khusus cuma untuk pasar Asia-Oceania aja.
Nah, kalau sudah begini – secara perspektif manufaktur – penilaian geng-ijo soal project ini jadi beda cerita. Kalau sebelumnya diutamakan karena memang buat pasar global… Sekarang malah jadi begini: “Lu bisa jual berapa Z250RS di Indonesia dan negara lain?”, kira-kira begitulah kasarnya.
Dan jangan lupa, Kawasaki juga masih punya Estrella W250 dikelas retro 250cc. Meskipun konsepnya beda jauh, tapi ya ini juga bisa jadi salah satu factor penghambat hadirnya Kawasaki Z250RS.
Jadi ya, tinggal doa aja mudah2an Z250RS keluar dan kita disini dikasih rejeki buat boyong satu unitnya ke garasi, aamiin.
Wuih jadi rajin artikel nih, kemana aja Kang ?
Mantep pisan ulasannya,Kang.. saya suka baca n nunggu artikel sampeyan..