Ternyata Ada 4 Tipe Honda Beat yang Berbeda, Apa Aja?

Kalian percaya nggak kalau saya bilang motor yang diatas ini adalah Honda BeAT? Ya, nggak bohong lho, skuter matik bertampang nyeleneh ini memang punya nama BEAT, sama kayak skutik 2 juta umat yang jualannya jutaan unit pertahun. Sekitar sebulan lalu, Beat yang rada buruk rupa ini sempat banyak dibahas di social media sampai ke YouTube juga. Padahal 5 tahun yang lalu saya itu sempat bikin artikelnya lho, tapi lucunya cuma sedikit banget yang minat baca. Kenapa sekarang tiba-tiba jadi ramai ya?

Nah, ngomongin soal Honda BeAT. Kalian tahu nggak, kalau ternyata BeAT itu nggak cuma ada 2 tipe doang? Faktanya, ada lagi 2 tipe produk lain yang juga pakai nama yang sama. Jadi kalau ditotal itu berarti ada 4 tipe produk berbeda yang pakai nama BeAT! Buset, udah mah di Indonesia unitnya pasaran, namanya ternyata pasaran juga diluar negeri. Dan uniknya saya juga sudah bahas ini sejak lama, tapi malah baru ramai lagi akhir-akhir ini. Dunia maya itu kadang aneh memang…

Dan yang lebih gokilnya, nama BeAT itu nggak cuma dipakai di produk skuter matik doang. Karena ada juga genre produk lain yang pakai nama BeAT. Mulai dari yang paling cool, sampai ke motor incaran para fans 2-stroke di Indonesia. Penasaran apa aja?

 

Honda Beat FC50

 

Yang pertama, sudah pasti ada Honda Beat FC50 yang punya tampang rada buruk rupa kalau dibanding skutik modern. Ini adalah satu-satunya Beat di list kita kali ini yang punya kesamaan konsep dan produk sama Beat yang sekarang dijual di Indonesia… Sama-sama skuter matik, sama-sama berkapasitas kecil, dan sama-sama diposisikan di kelas entry-level.

Atau bisa dibilang, Beat yang Bro & Sist pakai sehari-hari, yang buat sekolah, kerja, dimodifikasi thailook, baby-look, low-rider, sampai yang pakai knalpot heeeeemberrrrr, adalah perwujudan modern dari Beat yang satu ini… Bahkan logo nama BeAT nya juga hampir sama.

Tapi konsep produknya doang yang sama, sisanya beda semua. Dirilis tahun 1983 atau 25 tahun sebelum BeAT pertama kali dijual di Indonesia, BeAT yang satu ini tentunya masih pakai teknologi yang ada di era 80-an, alias jadul. Kalau BeAT yang di Indonesia itu pakai mesin 4-tak 110cc yang irit bahan bakar, yang satu ini pakai mesin 2-Tak 50cc lawas. Dan kalau Beat di Indonesia itu bisa buat boncengan bareng penumpang (meskipun jok belakangnya lebih keras dari batu), nah yang satu ini cuma buat solo riding alias cuma buat dipake 1 orang doang.

Oiya, Beat berkode FC50 ini cuma dijual dipasar Jepang doang ya, alias skuter JDM tulen. Jadi good luck kalau mau nemuin unitnya di Indonesia, apalagi yang legal. Dan meskipun mesinnya cuma 48cc doang, tapi output powernya masih sanggup tembus 7 HP lho! Lumayan lah ya, thanks untuk putaran mesin yang tergolong tinggi (10.000 RPM), serta penggunaan teknologi V-TACS (Variable Torque Amplification Chamber System).

Honda V-TACS (Variable Torque Amplification Chamber System)

Apaan tuh V-TACS, Kang? Nggak usah bingung meskipun namanya ribet… Anggap saja ini ibarat teknologi 2 expansion chamber di mesin 2-Tak Beat FC50. Yang satu kayak biasanya, ada diknalpot khas ala 2-Tak yang bakal membantu di RPM tinggi. Sementara chamber yang satunya lagi jadi satu diblok head untuk memaksimalkan tenaga di RPM rendah. BeAT FC50 ini juga sudah pake pendingin radiator lho, nah kalo kalian penasaran kenapa bodi depannya bisa maju gitu, ya itu karena dipakai buat tempat mounting radiator plus lampu.

Honda Beat FC50 ini juga bobotnya cuma sekitar 60 kg doang, alias 40 kg lebih enteng dari Beat modern. Dan yang bikin tambah unik, Honda Beat di Jepang ini juga punya saudara lain yang sama-sama berkapasitas kecil. Bisa tebak apa nama saudaranya tersebut? Ya, namanya adalah Honda Spacy… Jadi inget si Spacy BOB, hiks….

 

Honda Beat (1991-1996)

 

Yang kedua ada Honda Beat yang sama sekali nggak ada hubungannya sama yang dijual di Indonesia. Soalnya kalau Beat di Indonesia itu wujudnya skuter matik, nah Beat yang satu ini justru berwujud mobil alias bannya ada 4 biji! Yang bener tuh kang? Lah iya beneran, ini namanya juga Beat. Itu lihat aja keterangan nama produknya di plat nomor depan, B-E-A-T kan?

Oiya, sebelum dilanjutkan mohon dimaklumi kalau info di tipe yang ini nggak komplit, soalnya saya bukan ahli roda 4. Oke, Honda Beat yang satu ini adalah mobil roadster 2 penumpang berkapasitas kecil dari Jepang. Atau yang disana itu disebut sebagai Kei Car. Kalo dibayangan saya sebagai awam mobil, ini ibarat sejenis versi mininya Porsche Boxster gitu kali yaya. Selain itu, poin spesial lainnya di mobil ini yaitu menjadi proyek terakhir yang mendapat approval oleh The Man, The Myth, The Legend: Soichiro Honda, sebelum berpulang di tahun yang sama.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Didesain oleh Pininfarina, modelnya ternyata everlasting juga, nggak kelihatan kayak mobil yang dirilis tahun 91… Pininfarina gitu! Sementara untuk mesinnya pakai 3 silinder segaris dengan kapasitas yang cuma 656cc doang. Makanya Honda Beat yang satu ini masuk kategori Kei Car (K-Car) JDM, karena kapasitas mesinnya kecil dan cuma dipasarkan khusus untuk pasar Jepang aja. Tapi meskipun kapasitasnya mungil, karena konsepnya itu berupa roadster mid-engine rear-wheel-drive, ini bikin Beat jadi salah satu yang the best dikelasnya. Sesuatu yang bahkan diapresiasi oleh reviewer legend sekelas Jeremy Clarkson.

Dan bukan cuma orang utan doang yang suka, 33.600 orang lain juga setuju, kemudian beli Honda BeAT ini – sebelum akhirnya resmi discontinue pada tahun 1996. Konsep kei car roadster ini kemudian kembali reborn 19 tahun kemudian, dengan nama Honda S660. Tapi yang dimodern ini nggak pakai nama Beat ya, karena sudah dipakai di Indonesia.

 

Honda BeAT R LS110 (1991)

 

Kalau tadi ada skuter & mobil, tipe Honda BeAT yang selanjutnya itu adalah idaman fans 2-Tak di Indonesia. Yes, motor sport 2-Tak mungil dari Thailand bernama Honda BeAT R. Karena ukurannya yang mungil, plus bobot yang cuma 96 kg doang, BeAT R ini masuk ke genre city sportbike dan berada sekelas dibawah maestronya, Honda NSR yang genrenya sportbike tulen.

Di pasar Thailand sana, BeAT yang satu ini punya nama lain LS110. Alias ya, ini dia saudara mungilnya LS125 yang banyak diidam-idamkan fans Indonesia. Faktanya, LS110 alias BeAT R ini lahir duluan di tahun 1991. Kesuksesan BeAT, kemudian jadi inspirasi lahirnya LS125 di tahun 1994 untuk mengisi kekosongan market antara LS110 & NSR150. Di negara asalnya, BeAT R ini dulunya dibanderol sekitar 45.000 Baht, atau kalau dirupiahkan sekitar Rp. 20,6 jutaan.

Lucunya, atau ironisnya, kehadiran LS125 inilah yang bikin Beat R atau LS110 ini jadi kurang laku dipasaran. LS125 ini malah memakan pasar saudaranya sendiri, yang akhirnya membuat Beat R harus lebih cepat discontinue. Nah, dari situlah kenapa kita lebih kenal LS125 dibanding Beat R.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Meskipun masuk kelas sportbike entry, tapi jangan remehkan detailnya lho. Selain desain fairingnya yang oke punya, Honda BeAT R ini sudah pakai sasis twinspar baja, velg alumunium casting, suspensi belakang monoshock, plus rem cakram double disc brake. Nah, kalau yang begini disebut entry-level, terus motor kayak Verza & MegaPro itu apaan ya?

Dari sisi mesin juga demikian, meskipun kapasitasnya cuma 105cc doang – alias setara skutik BeAT modern – tapi powernya ini diklaim mampu tembus 19 PS, alias setara sport 150cc modern kayak All-New R15 atau GSX-R150. Thanks untuk kombinasi magic dari mesin 2-Tak, pendingin radiator, dan karburator legend Keihin PE24 yang pastinya nggak asing buat kalian yang demen oprek mesin.

Yang unik selanjutnya, Honda BeAT di Thailand ini juga punya marketing yang mengarah ke music lho, dengan slogan “Honda Beat New Rythym”. Alias sesuatu yang nggak asing buat telinga kita, karena kalau kalian ingat, Honda BeAT generasi pertama di Indonesia itu iklannya full music yang dinyanyiin kontestan Indonesian Idol. Bohong banget kalau nggak hapal iramanya…

 

Honda BeAT

 

Dan akhirnya, kita sampai ke generasi terakhir produk yang pakai nama Honda BeAT. Ya, ini dia BeAT yang jadi andalan kalian sehari-hari, skuter matik terlaris dalam sejarah di Indonesia. Percaya nggak percaya, dulunya nggak begitu lho. Honda BeAT ini tergolong punya tugas yang sangat-sangat-sangat berat, untuk melengserkan raja skuter matik yang paling popular saat itu. Yap, BeAT yang tergolong masih bau kencur harus melawan The Legend: Yamaha Mio Smile.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Untuk mendukung strategi marketing ini, selain pakai tema musical yang benar-benar ampuh secara psikologis dan nempel banget ditelinga, plus support finance yang kuat dari sisi ekonomi, nama Honda BeAT sendiri juga ternyata kepanjangan dari Be Automatic, alias Be AT. Ini nih yang membedakannya dengan Beat tonggos *eh maaf, Beat FC50. Hasilnya, selama periode 2008-2010 dulu, ini metik jadi produk yang paling panas kalau dibikin komparasi. Meskipun jelas dua-duanya masih kalah jauh dari penjualan motor bebek seperti Supra X 125 atau Absolute Revo. Ohhh, betapa cepatnya waktu berlalu.

Tapi setelah era Mio Smile vs BeAT karburator, ternyata Honda itu nggak perlu capek-capek lagi keluar budget marketing heboh buat ngalahin Mio. Soalnya Yamaha waktu itu nembak kakinya sendiri dengan merilis Mio J yang feelnya dianggap melenceng jauh dari konsep Mio Smile. Setelah itu Mio GT, Mio M3, Mio Z, Mio S, semuanya cuma sisa sejarah kelam dari jumawanya BeAT. Kalian pasti sudah ngerti lah ya gimana ekstrimnya permintaan BeAT di Indonesia. Biarkan waktu yang melanjutkan kisah “BeAT” yang begitu populer bagi Honda.

Iklan

6 comments

  1. mbit menang gara2 spakbor depan pindah keatas….orang2pun mulai melirik dia….apalagi iritnya gara2 torsi nendang di putaran bawah….

  2. liat beat R thailand jadi inget yamaha touch musuh bebuyutannya.. walaupun sama sama 2 tak, langsing slim tapi ccnya beda. bahas dong kang..

Silahkan Berikan Komentar Brosist yaa ....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s