3 Fakta Mencengangkan Tentang Regulasi EURO4

 

Fakta Tentang Regulasi EURO4

 

Di Indonesia sebenarnya baru menerapkan standar EURO3, tapi itupun efeknya sudah sangat-sangat terasa. Mulai dari Ninja 150 2-Tak stop produksi, sampai mobil listrik nasional yang gagal uji emisi… Keren yah? Nah kalau di Benua Biru nun jauh disana, Uni Eropa sudah menyepakati EURO4 sebagai standar regulasi emisinya – yang sudah dimulai sejak 1 Januari 2016 silam.

Kemudian yang jadi pertanyaan di kepala Brosist sekalian pastinya: Apa aja sih yang membedakan antara regulasi EURO3 & EURO4? Kenapa sampai banyak banget motor kenamaan dunia yang jadi “korban” standar emisi gas buang terbaru ini?? Kalau penasaran, yuk langsung aja kita bahas bareng-bareng…!

 

EURO4 Bukan Sekadar Pengurangan Emisi

 

 

Fakta Tentang Regulasi EURO4
Perubahan standar emisi gas buang di EURO4 (klik gambar untuk memperbesar)

 

Dibanding EURO3, EURO4 lebih strict untuk urusan emisi gas buang. Kadar CO, NOx & Hydrocarbon (note: buat yang nggak mau pusing belajar kimia via google, anggap saja ke-3 zat ini berbahaya bagi manusia) yang harus dikurangi sekitar 70% dari sebelumnya. Karbon Monoksida (CO) turun dari 2,62 ke 1,14 gram/km , dari 0,15 ke 0,09 gram/km untuk kadar NOx, serta dari 0,3 ke 0,17 gram/km untuk Hidrokarbon.

Selain itu, kebisingan knalpot juga semakin jadi perhatian utama Uni Eropa, karena sekarang standar desibelnya (dB) menjadi lebih ketat dari sebelumnya… Jadi jangan heran dan bertanya lagi, kalau kedepannya moge & knalpot mewah dari Eropa bakal dibekali dB killer sebagai standar paket penjualannya.

 

Tapi…. Kalau Brosist sekalian mengartikan EURO4 hanya sekadar pengurangan emisi gas buang plus kebisingan knalpot dari standar sebelumnya (EURO3), Maka itu salah besar. Karena di regulasi terbaru ini bukan cuma motornya saja yang diperhatikan, tapi juga menyeluruh ke proses produksi bahkan sampai ke spesifikasi elektronik motornya juga lho! Maksudnya gimana sih Kang Eno? Nah, baca poin pembahasan selanjutnya ya…!

 

 

Tes 20.000 Km demi EURO4

 

 

Fakta Tentang Regulasi EURO4

 

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, EURO4 juga menerapkan standar tersendiri bagi setiap produsen/pabrikan sepeda motor. Kini, setiap motor yang akan dijual harus melewati tes durability sepanjang 20.000 km demi menjaga kualitas, daya tahan, serta level yang diterapkan di regulasi ini tetap berjalan sebagaimana mestinya…

Beruntungnya, Test durability sejauh 20.000 km ini bukan ditujukan pada setiap motor yang diproduksi – Melainkan untuk setiap motor yang akan dijual di wilayah yang sudah menerapkan standar EURO4. IMHO, mungkin ini sejenis dengan Uji TPT yang biasanya jadi bahan bocoran blogger papan atas… Coba kalau setiap motor yang diproduksi dites 20ribu km ya? Wuih, pasti maknyos deh kualitasnya, nggak ada lagi yang namanya recall ataupun pemanggilan unit secara sembunyi-sembunyi.

 

Apakah cuma segitu saja aturan yang ditimbulkan EURO4 ini Kang Eno? Eits, tunggu dulu sampai baca poin selanjutnya di bawah ini…

 

 

Elektronik = EURO4

 

 

Fakta Tentang Regulasi EURO4

 

Hal terakhir yang paling membuat EA’s Blog tercengang saat baca jurnal & literatur EURO4 dari Uni Eropa adalah standar elektronik yang ditetapkan pada setiap motor yang diproduksi. Dan standar elektronik yang saya maksud disini bukan seperti Idling Stop yang lagi diributin fansboy atau starter anti bletak-duor itu lho yaa, bukan…!

Yang pertama, Setiap motor 125cc keatas yang dijual hukumnya wajib menerapkan Rem Anti-Lock Brake System (ABS) sebagai standar! Sementara untuk yang berkubikasi lebih kecil diberi opsi ABS atau Linked-Brake System (note: contohnya seperti Combined Brake / CBS nya Honda) sebagai standar. Yang kedua dan lebih mencengangkan adalah setiap motor yang dijual wajib memiliki On Board Diagnostic Tool 1 (OBD1) yang fungsinya mengontrol dan menyimpan data dari semua sistem elektronik yang ada di motor – seperti ECU, ABS, Speed meter hingga Fuel-Injection… Ebusett…??

 

Regulasi EURO4 mengharuskan setiap motor yang diproduksi sudah dibekali piranti elektronik OBD1 yang canggih tersebut. Tujuannya agar setiap problem motor ataupun insiden yang tak diinginkan jadi lebih mudah dikontrol dan didata penyebabnya… Dan gokilnya, peraturan tadi bukan hanya untuk moge berkapasitas 500cc keatas doang loh, Tapi menyeluruh untuk motor 300, 125, bahkan sampai yang 50 cc juga! Tanpa terkecuali. Tsadeess!!

 

 

 

Well… Sejak diterapkannya EURO1 tahun 1997 silam, Regulasi tersebut terus berkembang mengikuti kondisi industri yang ada sekarang ini. Kalau dulu hanya dikenal sebagai pengontrol emisi gas buang, maka Brosist sekarang pastinya sudah paham – Kondisinya berbeda 180° dibanding 2 dekade silam. Malahan di tahun 2020 nanti, sepeda motor di Uni Eropa bakal bersiap menghadapi EURO5 dengan standar elektronik On Board Diagnostic 2 (OBD2) yang jauh-uh-uh lebih ketat…

Meski sudah diterapkan sejak 1 Januari 2016 silam, tapi Uni Eropa memberikan sedikit kelonggaran masa jatuh tempo hingga 1 Januari 2017 mendatang. Jadi, mulai tahun depan semua motor yang diproduksi wajib mengikuti standar EURO4 yang sudah EA’s Blog sebutkan diatas… Satu hal yang masih saya pelajari dan dalami adalah efeknya terhadap kwartet produsen kenamaan Jepang di Tanah Air yang mengekspor produk berbasis EURO4… Karena you know lah, yang concern terhadap pemberitaannya cuma secuil.

So, nantinya jangan ada yang heran dan bertanya lagi ke EA’s Blog kalau mulai 2017 mendatang harga motor ber-standar EURO4 (termasuk yang kapasitas mungil 100 – 250cc) bakal melonjak drastis! You know what is goin’ on there….

 

Honda Vision EURO4

 

Baca juga yang lainnya yaa Brosist…

 

 

916 7

5 Superbike Yang Merubah Paradigma Dunia !

 

Supra Eno 4

Indonesia Mulai Ditinggalkan Sebagai Basis Motor Bebek ASEAN ?

 

Suzuki TU250GB

5 Motor Retro-Look Terbaik Dibawah 250cc !

 

Injeksi vs Karburator

Kapan Waktunya “Selingkuh” ke Motor Injeksi ?

 

Drysdale 750 V8 Superbike

5 Konfigurasi Mesin Paling Gokil Di Dunia !

 

Sport 150 cc Suzuki

Balada Speedfreakers 150cc “Standaran”…

Iklan

52 comments

  1. Setdah…mocil nanti punya system elektronik canggih 😱
    Tp klo di indo sendiri d terapkan euro4 dan mocil2 punya harga yg melonjak naik,ini konsumen indonesia tidak terlalu pusing, karena klo beli motor second yg masi std euro 1-3 masi bisa d pake, klo disono kan ky’y ad regulasi buat motor/mobil tua. Disini motor setua apapun sengebul apapun bisa dipake 😂

    • Oiya satu hal yg saya lupa tulis:

      – EURO4 cuma berlaku untuk motor yang dijual 2017 nanti
      – Motor klasik dan 2-Tak sudah teregistrasi nggak terpengaruh
      – Classic have its own way 😀

    • perencanaan EURO udah nyampe EURO brapa yak..? ato baru smpe EURO5 tahun 2020 itu..?
      ato barangkali EURO10 tahun 2050, semua kendaraan harus pake mesin listrik, gak boleh bakar minyak lagi.. wow.. 😀

  2. Masi bingung saya, apa std euro motor dan mobil beda ? Belum nemu referensi link yg sesuai.

    Karena di eropa sendiri std euro untuk mobil kan sudah masuk euro5-6. Kenapa beda ?

    Sedangkan d kebanyakan negara asia sendiri std euro3 untuk semua jenis kendaraan termasuk indonesia. Semoga ada pencerahan buat tambah2 ilmu 😁

    • Mohon maaf nih kang, saya cuman concern di motor soalnya (yg jadi bidang saya)… Kalau mau tanya2 soal standar EURO di mobil mungkin bisa tanya seluk-beluk detailnya sama suhu2 mobil semisal mang kobayogas.

      Nanti hasilnya kita diskusiin lagi disini

      • Nah ini ni, konsumsi bbm lebih banyak, bukannya malah pemborosan minyak bumi? afek negative nya juga lumayan berpengaruh dong ya, coba kang eno bahas masalah ini juga

    • Kalau yang saya analisa dari trend motor-motor yg difacelift (facelift EURO3 ke EURO4), Konsumsi BBM jadi lebih irit dan power jadi nambah….

      Ex: Honda NC750X MY2016, Triumph Speed Triple R, Kawasaki ZX-10R MY2016, Ducati Panigale 959, dll

      Monggo browsing2 sendiri kang, tapi jangan tanya: ‘whay the hell happen here?’…. Wkwkwk 😀

  3. Sim kuring mah moal jauh2 ka eropa, mendingan ningali standar emisi di nagri sorangan anu jadi konspirasi kaum pengusaha,,
    Naek stndar emisi = naek hrga
    Naek stndar fitur interior = naek hrga
    Naek stndar fitur safety = naek hrga
    Tapi sa acan nu tilu diluhur, pasti kaburu naek hrga ku ;
    – ganti model kaleng, Mesin masih model lama
    – ganti model type terendah miskin fitur
    – masih mikir kejar target produk masal
    – … sok naon deui

    Eh poho, kang Eno hapunten simkuring can lebaran heehe

  4. Sekali buka lapak blarrr artikel kang eno berbuah pencerahan akan alasan nnin d cutoff produksinee, cao cao ninin

    • Mesin generasi jadul rata2 pada tersingkirkan… Bisa dilihat di Triumph Bonneville, Kawak W800 (menyusul Estrella), Yamaha Tenere, Suzuki SV650S, Honda CBR600RR, etc

    • Mohon maaf lahir bathin kang…

      Kayaknya ini juga masih setengah2 deh kang, soalnya referensi EURO4 buat produsen di Indo saya belum bisa analisa 😦

    • Lah, setau saya motor itu nenggaknya bensin deh, bukan tengkinya 😀

      Waktu libur ngeblog mah pastinya neang duit, tapi seringnya sih belajar nulis essay inggris

  5. kayaknya rumit bgt ya kang,
    tp d tempat ane kerja bedanya cuma exhaust manifold ama sensor O2 doank.

  6. Wuiihhh..
    Kamana wae Kang?
    seueur nu ngantosan yeuh ka didinya.. 😀
    Semoga kedepannya selalu diberikan kelancaran..

  7. Minal aidzin kang eno :3 Welcome Back

    Lamun di eropa wae 2020 masuk EURO5 :3 kalau di Indonesia kira-kira kapan ? Dampaknya gimana ya ? Apa motkas bakal jadi diincer gegara motor baru harganya naik :3 ?

  8. Untuk motor di Indo sekarang emang euro 3, untul mobil masih euro 2.
    Kalo ga salah tahun 2017 atau 2018 nanti mobil stdnya jadi euro 4, pemerintah mau buat regulasinya.

    Di eropa emang mobil udah euro 5, dan motor euro 4

      • Persoalan Euro di mobil. Di Inggris dan Eropa lain. Mereka sudah melirik gas Metana dari tinja dan sampah. Contoh Bio Bus Geneco. Nah kemungkinan ini nanti bisa korelasi Bio Bus untuk sepeda motor Euro 4 atau 5 secara massal.

Silahkan Berikan Komentar Brosist yaa ....

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s