1980 – Pelajaran Berharga
So, apa yang membuat Kawasaki KR500 ini begitu potensial Kang? Pertama, meskipun pada era tersebut Kawasaki lebih terkenal lewat produk 4-Tak kayak Z1, Z1000, sampai yang monster kaya Z1300, geng-ijo nggak mau ambil risiko maksain masuk ke GP500 pakai mesin 4-Tak kayak pabrikan sebelah. Ya, geng-ijo ini pakai mesin 2-Tak.
Dan bukan mesin 2-Tak biasa, yang dipakai Kawasaki ini adalah mesin square four 4 silinder yang di era 70-an itu punya power paling besar dibanding konfigurasi engine manapun. Detailnya, mesin square four ini punya kapasitas 494cc, dengan induksi rotary disc valve, plus kwartet karbu mikuni 34mm. Satu yang disayangkan, KR500 ini belum pakai power valve kayak YZR500 Kenny Roberts.
Sekilas, kalau lihat speknya, kayaknya mirip-mirip motor GP500 mana gitu ya. Eheemmm, Suzuki….. Anyway, mesin ini diklaim punya output maksimum 120 HP – alias power yang sudah lumayan gede buat musim 1980.

Dan itu kita baru bahas bagian mesinnya, karena kalau kita pindah ke bagian detailnya, nah pembahasannya jadi jauh lebih greget lagi. Tersembunyi dibalik fairing hijaunya itu, KR500 sebenarnya sudah pakai sasis bertipe aluminium monokok lho! Iya, nggak kalah dari NR500!
Bedanya dari toko sebelah, KR500 ini pakai monokok tipe atas yang menyatu dengan tangki BBM, beda konsep dari monokok NR500 yang dibikin menyatu dengan fairing. Sasis ini punya potensi lebih ringan dari baja tubular standar, tanpa harus ngerepotin mekanik kerja 2 shift kayak punya tetangga.
Terus yang lain juga nggak kalah keren lho, Disc cakram & kaliper cakramnya dibuat pakai Magnesium yang super enteng, begitupun blok mesinnya juga sudah dibuat pakai material Magnesium. Jadi nggak salah kalau saya bilang Kawasaki KR500 ini merupakan salah satu yang tercanggih di GP500 musim 80-an. Lah itu lihat aja speknya.
So, apakah spek gokil ini bikin Kawasaki KR500 bisa berjaya dimusim 80? Ternyata nggak juga. Meski diatas kertas speknya ini bisa dibilang lebih canggih dari RG500 bahkan YZR500 sekalipun, tapi pada akhirnya unsur pengalaman punya andil yang sangat besar diajang balap. Kenapa pengalaman?

Well, itu karena Kawasaki KR500 ini punya problem fundamental yang diakibatkan kurangnya pengalaman mereka dibalapan GP500. Menurut Kork Ballington yang jadi rider utama Team Kawasaki Factory, KR500 ini punya wheelbase yang terlalu panjang. Bedanya bukan cuma 1 atau 2 cm doang dari RG atau YZR, tapi sampai 10 cm.
Nah, wheelbase panjang ini sebenarnya juga punya keuntungan berupa kestabilan dikecepatan tinggi, tapi juga ada kekurangannya. Ya, Kork Ballington menganggap KR500 jauh lebih inferior dibanding RG500 ataupun YZR500 saat keluar-masuk tikungan. Dan sialnya, poin minusnya ini berpengaruh banget ke laptime.

Saat dipaksa ngekor RG & YZR keluar-masuk tikungan, wheelbase panjang ini juga yang membuat temperature ban belakang KR500 langsung naik drastis sampai komponnya habis. Dan kalau sudah kehilangan grip, ya mana bisa lagi di-push sampai akhir race.
Dunlop, supplier ban Team Kawasaki sebelumnya melakukan R&D kompon ban lunak untuk RG500. Efeknya, ban menjadi lebih cepat habis saat dipakai KR500. Dunlop menolak riset kompon ban baru untuk Kawasaki lantaran masalah cost.
Lebih parahnya lagi, Kawasaki KR500 juga ternyata punya bobot yang lebih berat dibanding RG500 & YZR500. Loh, katanya sudah pakai sasis monokok, kok bisa lebih berat gimana ceritanya itu Kang? Nah, soalnya diwaktu itu, Kawasaki belum punya teknologi buat bikin sasis monokok pakai material seminim dan seefisien mungkin.
So, plat alumuniumnya masih tebel banget, plat tangki bbm nya jadi double karena menyatu sama monokok, plus penggunaan baut buat mounting juga jadi lebih banyak dibanding sasis tubular konvensional. Hasilnya, jadi lebih berat deh.
Gabungin masalah ini sama wheelbase yang lebih cepat mengikis ban, hasilnya Kork Ballington Cuma mampu finish terbaik diurutan kelima sepanjang musim 1980. Sebenarnya masih mendingan sih dibanding NR500 yang ampas banget prestasinya, tapi buat menantang RG500 & YZR500 punya Team Factory? Kawasaki harus melakukan inovasi yang selanjutnya.
Kawasaki KR500 (1980)
2-Stroke, 494cc, Square Four, Rotary Valve
Liquid Cooled, Magnesium Crankcase
Alumunium Monocoque Frame, Dymag Magnesium Wheels
KYB Telescopic Front Fork, Monoshock with Cooling
120 HP – 155 Kg (Wet Weight)
wah artikelnya murudul, biasanya cm liat yutubnya 🙂