Tadao Baba, Father of the FireBlade!

FIREBLADE

Honda CBR900RR FireBlade

Dirilis resmi tahun 1992 untuk pasar global, proyek ultimate superbike pabrikan sayap ini dinamai Honda CBR900RR FireBlade. Dan beda kayak rilis motor biasanya yang diisi tim marketing dan pakai bahasa ngalor-ngidul kayak anggota DPR, di perilisan FireBlade ini yang nongol paling depan justru adalah desainernya langsung: Tadao Baba.

Dan kayak yang sudah dijelasin sebelumnya, Baba-san ini tipikal orang teknikal, yang kalau ngomong sesuai kenyataan. Jadi sewaktu ditanya asal muasal penamaan FireBlade, doi ya jawab jujur, karena waktu development dulu ada kesalahan translate dari bahasa Perancis ke Jepang.

Harusnya julukan CBR900RR ini adalah Lightning, tapi karena FireBlade dianggap lebih keren… Yaudah, sampai sekarang Superbike Flagship Honda kita kenal pakai nama FireBlade deh.

Honda CBR900RR FireBlade

Begitupun waktu ditanya soal lubang di fairing atas & bawah FireBlade terbaru. Sewaktu ditanya fungsinya, Baba-san sambil ngudud cuma jawab:

“Biar kelihatan keren aja. Soalnya waktu itu seniornya Yoichi Oguma pernah testing fairing baru NSR500 (versi 1992) dengan lubang kecil-kecil. Dan itu ternyata berfungsi menaikkan laptime nya sepersekian detik.”

Karena terinspirasi, Baba-san justru ikutan ngebor prototype fairing CBR900RR dan voila, jadilah lubang fairing yang nantinya dipertahankan sampai beberapa generasi FireBlade kedepan.

Meskipun punya banyak aspek nyentrik, tapi kalau ngomongin soal teknikal, di tahun 1992, Honda FireBlade original ini sukses merubah pandangan orang tentang Superbike berkapasitas besar yang gambot sama punya handling kayak celeng. Atau bahasa simpelnya, CBR900RR sukses bikin superbike 1 liter langsung outdated cuma dalam waktu 1 minggu doang.

Semua pabrikan yang bikin motor superbike gede dan kenceng tadi, dipaksa develop ulang semua motornya dari NOL buat menjawab eksistensi sang FireBlade… Bahkan termasuk tim desainer Honda sendiri di divisi CBR1000F yang dipaksa berevolusi jadi Hyperbike CBR1100XX Super Blackbird karena eksistensinya tergerus sang FireBlade.

Gimana nggak, Honda CBR900RR ini punya berat cuma 185kg, alias mirip kayak sportbike 600cc, tapi powernya bahkan bisa nyaingin motor yang berkapasitas 1.2 liter! Dan kalau dibanding motor berkapasitas gede tadi, FireBlade ini beratnya antara 30-50 kilogram lebih enteng!

Sasis peninggalan Yoichi Oguma di prototype CBR750RR – yang dipertahankan di FireBlade original – beratnya cuma 10,5 kg doang lho! Dan suspensi teleskopik depan berdiameter 45mm – komplit sama segitiganya – beratnya cuma 7,5kg doang!

Swingarmnya pakai desain computer CAD untuk memaksimalkan balance antara bobot sama rigiditas. Dan wheelbase itu hampir 10 cm lebih pendek dari Superbike 1 liter plus-plus pada umumnya.

Momen ini nih yang langsung bikin Tadao Baba terkenal sebagai legend dikalangan jurnalis sama enthusiast otomotif. Meskipun sosoknya terlihat down to earth dan bersahabat, tapi kalau soal idealisme dan etos kerja – sampai di awal era 90-an – nggak ada satupun desainer yang mendekati Tadao Baba.

Sesuatu yang mengingatkan saya akan Soichiro Honda, yang sedihnya berpulang di tahun 1991, persis sebelum CBR900RR FireBlade diperkenalkan ke publik.

44 comments

      • bener banget kang…

        ini enaknya jadi pengunjung warung kang eno..
        jadi tau sejarah nambah wawasan dan inspirasi…

        mau dipuji lagi gak kang..??
        kalo mau, kirimin mama pulsa dulu ya…
        mama lagi dikantor p*lisi

        kaaaaboooorrrrrrrr

  1. Pesan moral yg ane tangkap dr tadao baba ini , ga masalah dr mana tingkat pendidikan seseorang,,,yg penting dia punya semangat,pasion dan konsistensi, serta pekerja keras, niscaya dia dapat memperoleh mimpinya,,,, daripda pendidikan super tinggi sampe S123 sekalipun kalo korupsi dan males2an ya percuma, ngoahahaha….

  2. brati pendekatan yg dilakukan oleh honda emang berbeda dg yamaha ya untuk superbike nya, Kalo R1 kususnya R1 crossplane, lebih mengutamakan kestabilan di mid corner saat high speed cornering, tapi soal nimble dan agility masih kalah sama CBR, bukti nyata ada pada balap British Superbike seri Thruxton yg sirkuitnya amat memanjakan high speed cornering panjang, beberapa minggu lalu dimana di 2 race Josh broks dg R1 nya dapat juara 1 semua, padahal di stright kalah sama S1KR & ZX 10R, sedangkan di sirkuit cadwell park yg sempit dan banyak kelokan naik turun CBR bisa juara di race 2.

Silahkan Berikan Komentar Brosist yaa ....