6 Penghambat Kemajuan Motor Listrik di Indonesia
Safety & Cost
Contents
Safety & User Experience
The next problem, adalah faktor safety dan sisi user experience konsumen… Kita tahu, konsumen Indonesia itu termasuk yang paling rewel soal minta ini-itu di sepeda motor. Bahkan pak Thomas Wijaya, Direktur Marketing Honda, juga mengamini hal tersebut setelah melakukan survei untuk PCX Electric.
“Konsumen Indonesia menginginkan motor listrik yang punya user experience sama persis kayak motor bensin konvensional, plus juga tetap mengutamakan safety,” seperti yang dilansir detik.oto.
Safety disini, you know, Indonesia adalah negara tropis yang punya musim hujan, dan kalau keseringan hujan bisa banjir, dan kalau banjir maka bakal berbahaya bagi motor bertenaga listrik. Ingat, air adalah musuh utama listrik… Nggak percaya? Coba aja test kabel bertegangan kemudian dicelupkan ke air, wkwkwkwk.
Cost Produksi
Problem selanjutnya adalah soal biaya produksi, yang nantinya berpengaruh terhadap harga jual. Sebenarnya kalau kita lihat secara spek, Honda PCX Electric nggak jauh beda dari PCX Konvensional, kecuali di beberapa bagian yang memang jadi identitas motor listrik. Gesits pun sama aja, karena partnya nggak jauh beda dari skuter konvensional lain dipasaran.
Lantas, apa yang bikin pabrikan elit sekaliber PT. Astra Honda Motor masih khawatir soal cost produksi?
Well, itu karena unsur utama yang membedakan Honda PCX Electric & PCX Konvensional: Yup, BATERAI nya. Sebagai bahan referensi, baterai lithium-ion yang digunakan sebagai penghasil boost power di PCX Hybrid dibanderol Rp. 10 juta per unitnya (meskipun diklaim bisa tahan dipakai hingga 8 tahun)! Dan itu cuma satu lho, Honda PCX Electric ini pakai dua baterai sekaligus, dan kapasitasnya jauh lebih besar (0,2 kWh vs 1 kWh x2)…!
Bahkan baterai berkapasitas 2 kWh milik Viar Q1 pun harganya masih tinggi lho! Harganya Rp. 5 juta untuk penggantian baterai… Padahal harga unit motor Viar Q1 secara keseluruhan, gress, hanya sekitar Rp. 16-17 jutaan saja… Alias kalau dihitung secara kasar, 1/3 harganya Brosist pakai buat bayar cost baterai lithium-ion.
Dipasaran, tipe baterai lithium-ion seperti ini memang terkenal harga produksinya masih sangat tinggi… Makin gede kapasitasnya, makin mahal harganya. Makin baru teknologinya tambah mahal lagi harganya. Bahkan sampai saat ini, China yang punya industri elektronik unggulan di dunia pun belum nemu solusi murah untuk baterai li-ion berkapasitas besar.
Ekosistem motor (atau sepeda/skuter?) listrik di tempat saya tinggal, Surabaya, saya lihat semakin banyak. Hampir tiap hari saya jumpai. Saya tidak tahu merknya, tapi bukan Viar Q1 yang mirip skutik bensin melainkan lebih mirip sepeda kecil dengan keranjang di depan, warnanya putih ijo, dan sepertinya tanpa plat nomor. Apakah kendaraan yang saya maksud juga kena pajak tahunan, kang?
Mungkin itu sepeda listrik, masih dihitung sepeda bukan motor
Ooh itu Migo kalo ga salah
Pernah masuk vlognya Dodit Mulyanto(stand up comedy)
@Be… saya sepakat sama @Triyaghsya. Itu sepeda listrik. Ngga kena pajak tahunan.
Kalo menurut saya selain point point diatas, motor listrik ga akan berkembang pesat dalam waktu dekat karena faktor masih adanya pengusaha minyak fosil. Selanjutnya silakan gunakan imajinasi kalian hehe
Cmiiw
Setuju, kalau motor listrik bisa eksis nanti motor dengan tenaga minyak tidak kompetitif lagi di pasar
Sampeyan cocok ny bahas 250sl rr mono yang harga ny jadi setara motor 150cc kang…makanan empuk buat sampeyan itu kang ekekekeek
Saya sudah siap pindah ke roda 4
Wkwkkwwk
Well
Bagi biker sejati
Suara mesin adalah segalanya
Disitulah masalahnya
Masa mau pake sound tiruan
Wkwkkw
Go green itu berlaku untuk end user aja (pengguna motor listrik). Tapi sumber penghasil listriknya bagaimana? PLTN (Nuklir???), PLTU (Uap –> dari pembakaran batubara), PLTA (Air –> ini cocok), dan beberapa sumber energi pembangkit listrik lainnya (geothermal, angin, sinar matahari, dll).
Menurut saya ini juga harus dicarikan solusinya, jangan hanya kampanye go green tapi gak ngerti permasalahn secara menyeluruh.
kang eno, itu yg masalah pajak viar kok sampai 1.7 juta, bukannya cuma 120rban aja? plus swdkllj yg 35rb jadinya 150rban per tahun? (sumber foto di artikel ini) cmiiw
mobil listrik jaman 2011an masukin Mitsubishi iMiev dulu, pajaknya aja seharga fortuner
Tak kira artikel Ninja 250SL turun harga dah mbrojol d sini…, ternyata belom…
Idem
Bahas ninja 250sl mono & z250sl gan. Unit baru dgn harga 36jt Sudah worthed atau tetap ga worth? Jd galau antara MT-25 dpt bekas / Z250sl baru
Bro eno…
Bahas dong tentang harga terbaru ninja 250 mono….
Karna harga nya bersanding dengan motor kelas 150 cc..Kira kira apa saja sih yg membuat motor ini work it buat di pinang selain kapasitas nya 250 cc…
Mengingat bro eno pernah prnah mereview nih motor… dan d situ terlihat banyak sekali kekurangannya….
Soal pajak Viar sdh dikoreksi bro Visitor, mentok sekitar 200an kang di Semarang imho Jateng lbh tinggi (sy dpt penjelasan user Q1).
Permasalahan BATERAI memang sesuatu, ga beda smatphone atw powerbank. Sy beberapa kali mendapatkan sepeda listrik model Airblade&selis dongkrok karena akinya cpt soak. Kedepannya mgkn dikembangkan selfcharge dari angin, matahari atau kinetik.
Susah euyy…saya mah jujur wae ah, t sanggup lamun konversi k motor listrik..
Meskipun pengguna motor twin cyl tpi knalpot sutandariah, tpi ttep suara pembakaran mesin itu suatu kenikmatan tersendirii, maintenance na oge jdi suatu seni anu dinikmati sendiri (padahal bensin na roboss 1:21-1:22, pertamax turbo pula huahahhaha 😀 )
Alah teriak2 go green go green karbitan mang… jgn percaya… ttp aja harian naiknya bit atau fu, selama ada bbm kendaraan listrik susah hidup mang, setau sy blm ada teknologi maju yg bisa efisien & ringkas ngelawan pengisian bbm (cair) engine gagal paling stall atau ceket, motor listeik gagal gmn ? Korslet trs kebakar wkwkwkwkk… motor listrik suaranya gmn ya? Kontak on, nguiiing.. digas… wiiikk.. wiiikk.. wiiik…
Kalau soal baterai, pakai saja aki truk, daya besar, harga murah, bisa didaur ulang, tinggal tuang air beres, tinggal mikir desain rangka n bodi, beli 7 unit aki buat buffer dipakai tiap hari berees