Ngomongin soal Vespa memang nggak bakal ada habisnya deh Brosist. Skuter “kembung” yang satu ini memang luar biasa nilai sejarahnya, dan itu nggak Cuma di Negara asalnya, Tapi juga di berbagai Negara lain yang jadi target pasarnya. Nah, Kalau sebelumnya kita sudah kupas tuntas soal Sejarah Vespa secara Worldwide, Kali ini mari kita persempit menjadi Sejarah Vespa di Negeri Tercinta kita ini, Indonesia… Pastinya sudah pada penasaran kan ? Yuk, Langsung aja kita bahas bareng-bareng Brosist… Cekidots !!
Piaggio Vespa diimpor ke Indonesia pertama kali pada tahun 1965-an, atau sekitar 19 tahun sejak Vespa pertama kali diperkenalkan ke Dunia. Proses impornya dulu dilakoni oleh PT. Gunung Slamet (GS), The East Asiatic Company, dan beberapa nama lain, dengan mengandalkan 2 produk inti hingga memasuki era 70-an, yaitu Vespa Sprint & Vespa Super (Penerus Vespa 125 & 150). Masing-masing masih berupa Build-Up (impor utuh), dan dibanderol sekitar Rp. 400 ribu-an… Ebusyed, Harga motor dulu murah-murah banget yaakk ?? wkwkwk…
Tahukah Brosist ?
Di tahun yang sama, Harga Vespa Super setara dengan harga Honda CB200-Twin Std, Sedangkan harga Vespa Sprint hanya 100 ribu-an lebih murah jika dibanding banderol Kawasaki S1 250 Inline-Triple !
Oke, Sebagian diantara kita mungkin menganggap harga Vespa tersebut sangat-sangat-sangat murah… Tapi pada kenyataannya, di tahun 60-70’an, Banderol tadi tidaklah murah sedikitpun. Harga Vespa saat itu justru berada diatas Sport Jepang lainnya yang punya spesifikasi lebih mentereng, Sebut saja Honda CB200-Twin, Yamaha RS-100, DT-100, Suzuki TS-100, ataupun Kawasaki KE125. Bahkan harganya Cuma berbeda sedikit dengan Yamaha RD350 yang jadi ikon 2-Tak terpopuler di Negara Paman Sam sana ! Opo ora edyan…
Akan tetapi, Vespa tetaplah Vespa ! “Karisma” & “Daya Tarik” nya memang terbukti yahud untuk menggaet konsumen. Terbukti, Vespa makin digemari konsumen tanah air, meskipun banderolnya tak murah. Kehadiran Vespa Congo yang wara-wiri dijalanan, beserta aspek kebanggaannya mengharumkan Indonesia, adalah awal mula yang memperkuat image vespa di pasaran, Plus Vespa isn’t just a scooter, A way of life !
Sekilas Tentang Vespa Congo
Vespa Kongo adalah vespa penghargaan dari pemerintah Indonesia kepada kontingen Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia. Pasukan bernama Kontingen Garuda (KONGA) itu adalah pasukan Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian di Negara benua Afrika yang sedang terjadi konflik & perang saudara, Kongo. Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB sejak 1957.
Setelah menyelesaikan tugas perdamaian yang berat, Pasukan Garuda menerima tanda penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia berupa Vespa di tahun 1963-1964. Lantaran diberikan pada Prajurit yang bertempur di Congo, Maka akhirnya Vespa tersebut hingga kini dikenal dengan nama Vespa Congo. Uniknya, Vespa Congo bukanlah produk yang dibuat Italia, melainkan basic nya merupakan Vespa GS & 125 buatan Messerschmitt, Jerman…
Konon kabarnya (Karena EA’s Blog belum mendapatkan data valid soal ini) Vespa Congo tersebut dibagi dalam beberapa warna sesuai dengan tingkat perwira… Vespa berwarna hijau 150cc ditujukan bagi tentara yang lebih tinggi tingkat kepangkatannya, disusul vespa berwarna kuning dan biru 125cc untuk tingkat kepangkatan yang lebih rendah. Plus Vespa “Spesial” ini juga sudah diberikan tanda nomor prajurit yang bersangkutan & sebuah piagam penghargaan yang menyertainya.
Nah, Lantaran banyaknya Vespa Congo yang seliweran di jalanan, Otomatis banyak pula yang kepincut dan akhirnya tertarik membeli. Plus, Saat itu belum ada supplier untuk sparepart Vespa. Otomatis, Lahirlah beberapa nama perusahaan yang nantinya bakal mengimpor Vespa di Tanah Air. Itulah sepenggal kisah Sang Vespa dengan kebanggan tinggi, yang juga sukses membawa “demam” Vespa ke Indonesia, Vespa Congo… Nah, Itu alasannya harga seken Vespa Congo sekarang cenderung “gokil”, wkwkwk…
Oke, Back to Laptop, Eh Vespa…. Lantaran permintaan yang cukup tinggi, Akhirnya pada bulan Juli tahun 1970, Hadirlah ATPM Resmi Vespa pertama yang bernama PT. DanMotors Vespa Indonesia. Produk yang didatangkan kala itu adalah Vespa Sprint, Vespa Super, dan ditambah 2 varian lagi yakni yang termurah Vespa Special (PTS90) & Vespa Exclusive (PX150). Semua motor Vespa tersebut didatangkan dengan cara Knock-Down, atau diimpor dalam part-part, kemudian dirakit di Indonesia.
Namun, Dalam rangka mencapai tujuan Pelita II (Kabinet Pembangunan II) yang menginginkan 50% part Vespa dibuat secara lokal, Akhirnya rencana tersebut pun mulai dimulai oleh DanMotor. Di Tahun 1979, Atau akhir masa Pelita II, Mereka mampu membuat Casting Frame Monococque & Beberapa part bodinya secara mandiri. Meskipun saat itu mesinnya masih diimpor utuh, dan komponen lokalnya baru mencapai sekitar 35% (Dibawah rencana awal Pelita II). Baru di tahun 1992 lah mereka berhasil memproduksi mesinnya secara utuh, berkat kerjasama antara DanMotor & PT. ICCO Murni Indonesia (IMI)… Di tahun yang sama, Hadirlah salah satu Vespa yang nantinya punya nama besar, Vespa Excel.
Tahukah Brosist ?
Tak hanya merakit Vespa untuk pasar Domestik saja, PT. DanMotor bahkan sempat meng-ekspor Vespa Special ke Negara tetangga ASEAN, Thailand, pada tahun 1977 silam.
Namun masa keemasan DanMotor bersama Vespa tersebut tak berlangsung lama… Di era krisis moneter (krismon) tahun 1998 silam, ATPM Vespa ini terpaksa melakukan PHK besar-besaran kepada para pegawainya. Tak hanya pegawai yang berkurang drastis, Permintaan akan Vespa pun ikutan menukik secara tajam ! Bahkan hingga tahun 2006 silam, Pegawai DanMotor diketahui hanya berjumlah 170 orang saja lho Brosist !
Kondisi pontang-panting akibat Krisis Moneter tersebut juga diperparah dengan Boomingnya motor bebek asal Jepang (Honda, Yamaha, Suzuki) yang mulai “memakan” pasar Vespa di awal era Millenium silam. Dan seperti halnya Motor Inggris yang Terpaksa Gulung Tikar, Vespa pun perlahan mulai ditinggalkan konsumen Indonesia. Meskipun demikian, Nama Besar, Originalitas & Sejarahnya bakal selalu melekat di hati pecinta setia nya. Terbukti hingga era Vespa Modern seperti sekarang ini, Vespa Klasik tetaplah dicari, dicintai, dan punya tempat tersendiri di hati pecintanya… Meskipun kadang harganya cukup tinggi untuk ukuran motor seusianya.
So, Lebih Baik Naik Vespa !
Baca juga yang Lainnya yaa Brosist…
Sejarah Vespa di Dunia, Dari Harapan Rakyat hingga Skuter Fenomenal !
Skuter & Skutik, Sang Fenomena yang Tak Terbendung !
Honda Juno, Skuter Pertama dari Pabrikan Sayap Mengepak !
Yamaha SC-1, Skuter Pertama dari Pabrikan Garputala !!
Harley-Davidson Topper… Loh, Ini Beneran Skutik Buatan Harley ???
jadi keinget alm bpk yg pernah punya vespa exclusive p150x..and kl naek tuh vespa seakan kudu menyeimbangkan mesin dgn badan…yes ride p150x always in memory.
Komplit ulasannya… joss…
https://singindo.wordpress.com/2015/10/10/federica-nargi-setia-mendukung-alessandro-matri/?preview=true
josss Om TGB (y)
Saya pertama nyoba Vespa pas SMP 2006, Hasilnya mati-mati mulu, dah gitu pindah giginya rada greget, hahahaa…. Baru lancar pas SMA 😀
hehhee…itu mungkin masih belum terbiasa dengan kopling ali ya Kang
iya bener bgt kang, ibarat baru belajar motor kopling, jadi kudu biasain diri dulu 😀
hehhe..kayak saiya dulu belajar pertama naik motor malah pakai motor yamaha laki yang pakai kopling, yamaha apa tuh ya…ya gitu sering mati,
Kalau sekarang masuk jaman apa? Vespa bagus dimodif jadi ratbike gitu?
Jaman “Kegokilan” & Jaman “Ke-operpret-an”, wkwkwk
vespa cb Binter win, dll yupzz yg classic memang asik
Tinggal Binter yang masih bikin saya penasaran pengen bawa yang masih gress 😦
Hmm… Leh ugha…
Nitip aja mang
Wanita Ini Harus Pindah Kelas Gara-gara Dada Besarnya…!!! | SAiiSOKU.com – http://saiisoku.com/2015/10/09/wanita-ini-harus-pindah-kelas-gara-gara-dada-besarnya/
blm pernah testride vespa hikz..
Wah, Kang Jovi berarti belum pernah nyengir-nyengir sendiri, wakakakakakak 😀
Gambar terakhir joss banget Kang…
Saya yakin 100% kang Eno belum pernah reyen Vespa 2 stroke yg masih gresss dari show room….krn pada jaman jaya nya Vespa yang punya blog belum lahir 😀
Iya bener banget, Saya cuma nyobain yang Udah Bredelan 😀
nice kang, yg rajin posting nya, biar banyak viewer nya 😀
kang boleh request buat engine holic gak? apa keunggulan dan kerugian mesin tegak sama tidur, penasaran…
Udah banyak banget kok viewernya, beliau mah ga andelin dari banyaknya postingan… Hebat kan? Hehehe
http://kobayogas.com/2015/10/09/satu-tahun-bersama-new-honda-pcx-150-apa-kekurangan-dan-kelebihannya/
lah yang mampir ke Blog nya kang eno itu emang yg pengen nambah ilmu, bukan debat gak mutu
lha yang bilang debat ga mutu siapa? Kan si om yang bilang buat nambah viewer sering post… nah ay jawab viewernya udah banyak banget gak harus sering2 posting juga hehehe…
Sudyaahh sudyaahh, Ntuh kan malah ada debat jadinya… wwkwkwkwk 😀
Di blog ini jarang terjadi..bahkan mungkin tidak pernah terjadi perang komentar antar Fans Boy merk.
Disini hanya ada FBE..fans boy kang Eno 🙂
Wakakakakak, Alhamdulillah 😀
Vespa is Special Motorcycle in INDONESIAN.
Betull 😀
Quote: Vespa itu nama merk atau nama pabrik sih ?
Abah: Cuyyy eta vespa taun sabaraha :’D
anomers : teuing teu apal di jieuna iraha ku PT vespana :v
Vespa anak perusahaan Piaggio jal
Klo gitu stop bilang vespa jualan motor di dealer piagio 😀
karna piagio dan vespa itu sama 😀
lah, saha nu ngomong ??
Mantap, baru tau sejarah vespa di Indonesia.
Numpang sharing aplikasi android untuk merawat motor manual di Google play Gan
https://play.google.com/store/apps/details?id=rifel.application.servismotorkopling
Top mar kotop
Kalo Vespa bermerk Bajaj gimana ?
Bajaj Chetak ? Ada dari tahun 70-an dulu mang 🙂
Iya ? Sekalian atuh dibikin artikelnya hehehe
Coba en dikasih bonus kimcil naik vesvah pasti seruuu…aihihihi😄😄😄😁😁😁😁
Husshh, dilarang pake gambar yg vulgar 😛
vespa sekarang udah jadi gubuk berjalan kang. miris liatnya tapi juga nyengir2 sendiri liatnya.
Kalo mogok ujung2nya cuman busi doang yg diganti wkwk
aku blum pernah test ride pespah… tau bisa apa gak…
hahahahaa, belum ngerasain nyengir2 sendiri 😀
Klo aq naik vespa pas perpindahan gigi dr 1 bsa lgsg k 4… wkwwk susah
wkwkwkwk, sama kayak pengalaman saya pas naik vespa pertama dulu 😀
jadi inget dulu 10 tahun lebih pakai vespa super,, ternyata aku udh tua yaaa…
hahahaa, biar umur tua yang penting jiwa tetep muda kang (y)
Mantabs bacanya..ampe ditabung dulu hehe
Kalo lambretta itu apa ya kang eno??
Sesama Italy juga kang
Alhamdulillah, saya masih merawat Vespa Super 1974 milik Almarhum Bapak yang di miliki sejak tahun 1974, sekarang sudah saya turunkan ke anak saya. Sudah generasi ketiga nih. Kalo bisa ngomong, vespa saya bisa bercerita yang penuh kenangan.