1982 – Diantara 2 Pilihan

Terus mendapat tekanan dari manajemen Honda soal hasil di balapan GrandPrix, plus tim engineer yang hilang harapan, Takeo Fukui yang menjadi leader project New Racing mulai mencari jalan keluar lain. NR500 memang punya potensi yang luar biasa, tapi sayangnya yang dibutuhkan korporat Honda saat itu adalah hasil, hasil dan hasil… Dan Takeo Fukui sadar, project New Racing adalah perwakilan nama Honda di dunia balap, dan melihat Honda babak-belur selama 3 musim beruntun, tentunya bukan jadi hal yang bagus dari sisi korporasi.
Memasuki musim balap 1982, Takeo Fukui mengumpulkan sejumlah petinggi Honda untuk berdiskusi soal masa depan mereka di dunia balap. Apakah mereka berakhir sampai disini? Atau justru lanjut untuk mengejar title juara dunia?
Sebuah proposal pun dikeluarkan, yang ternyata isinya adalah project motor balap bermesin 2-Tak. Dan proposal ini bukan sembarang proposal, karena di dalamnya juga ada data teoritis, analisis laptime, power, bobot kendaraan – pokoknya data komplit deh soal calon motor baru Honda yang bermesin 2-Tak.

So, rencana baru pun dibuat. Honda bakal ikut balapan GP500 pakai 2 motor sekaligus, satu NR500 dan yang lainnya adalah prototype motor balap baru Honda bermesin 2-Tak. Manapun yang menghasilkan hasil terbaik, itulah yang bakal jadi basis pengembangan GP500 Honda kedepannya. Tim New Racing akhirnya dibagi menjadi dua kubu, satu yang bertanggung jawab untuk prototype NR500 dan yang lainnya untuk prototype 2-Tak.
Memasuki musim 1982, Honda menghadirkan NR500 dengan ubahan yang bisa dibilang biasa-biasa aja. Yang terlihat jelas adalah perubahan komponen sasis dari pipa baja tubular yang diganti dengan aluminium, plus penggunaan monoshock belakang dengan tambahan link. Disini terlihat effort Honda lebih ditujukan untuk proyek GP500 2-Tak dibanding NR500.
Dan diakhir musim hasilnya terlihat jelas, prototype Honda NS500 yang berstatus debutan langsung bikin kejutan dengan memenangkan 2 race. Sementara NR500, terkubur dalam euphoria dan kebahagiaan tim New Racing yang sukses dengan prototype 2-Tak terbarunya. So, inikah akhir dari Honda NR? Ternyata nggak sama sekali.
Meskipun Honda NR500 distop ikutan balap pasca musim 1982, namun project oval pistonnya sama sekali nggak berhenti. Di musim 1983, Honda justru memamerkan kreasi NR500 yang paling ekstrim sejak era awal perkembangannya. Seekstrim apa sih Kang Eno?

Honda NR500-4 (3X)
4-Stroke, 499cc, 90° V4 Oval Piston, Magnesium Engine
Dual Front-Mounted Radiator, DOHC 32 Valves, Cam-Gear Train
6-Speed Gearbox, with Back Torque Limiter
Alumunium Perimeter Frame, Carbon-Magnesium Front Suspension
Alumunium Swingarm, Carbon Disc Brake, Comstar Carbon Wheels
130 HP @ 19.000 RPM
Akhirnya terpuaskan lagi membaca narasi bro Eno yg cocok buat saya. Jujur saya termasuk tipe konservatif, lebih suka baca drpd nonton yutub. Keep posting, kangbro.
sama bro, saya lebih suka baca dibanding didongengin orang, makanya saya ga suka podkes yutub, saya termasuk golongan visual learner akut, mending liat foto atw video tanpa sound tapi ada caption, kalo dimixed-up sama sound sebagai narasi saya malah jadi buyar fokus.
thanks buat mang eno yang masih nulis artikel berbobot.