Di era 60-an, Yamaha mencatatkan diri sebagai Master 2-Stroke Jepang setelah memperkenalkan duo monster bermesin V4: Yamaha RD05 & RA31. Tapi diantara sukacita gelar juara dunia yang mereka raih dikelas GP125 & GP250 – serta rivalitas sengit melawan Team Factory Honda & Suzuki – problem justru datang dari dalam paddock sendiri…
Ini artikelnya d yutub y
G d tulis d sini
wow. singkat padat ..
Terus piye critane neng paddock mas?
Ternyata sudah menjadi tradisi turun temurun Yamaha, seperti de ja vu
Wow
Males nonton video….tulislah kang….
Coba kawasaki kang sejarahnya gimana di gp jadul,penasaran sy 😂. Btw respect kang, artikel kang eno juaraa!!
masukan aja kang eno, kyknya masih banyak reader yang blog walking tujuannya baca blog..
klo trus jadi suruh mampir ke utub kyknya gimana gitu, agak males xixixixi..
beda klo dari awal emg buka utub, tujuannya nonton bukan baca
tapi it’s your choice kang, this is your blog hehehehe..
Masalahnya gini kang, karena script asli video ini sekitar 2.500 word, otomatis saya harus bikin multiple page. Sementara di WordPress gratisan kayak gini, nggak support kang – harus pakai yang berbayar.
Jadi, sorry banget. Doain aja mudah2an ada rejekinya lagi buat bayar paket premium disini 😢
Bahas kelas 750cc motoGP, apakah dulu lebih cepat dari 500cc? Mesin nya apakah 2-tak atau 4-tak?