Sewaktu liburan ngeblog beberapa minggu ini, Diantara ratusan artikel dari blogger sapujagad… Yang membuat EA’s Blog tertarik cuma tentang Gesits – Motor listrik yang (katanya) buatan anak bangsa, Indonesia. . . Karena yang satu ini, Menurut saya nggak cuma modal embel-embel motor nasional doang… Tapi memang penuh potensi!
Potensi besar untuk memusingkan produsen lain yang sekarang… Ehem! Youknowlah, Nggak perlu jadi orang pintar apalagi sampai minum tolak angi*n untuk mengerti apa yang EA’s Blog maksud. . . Memang apa saja potensinya Kang Eno ?
Nggak Butuh BBM

Bayangkan kalau kita nggak lagi bergantung dengan Bahan Bakar Minyak (BBM), Yang harganya selalu naik-turun bak roller coaster… Belum lagi efek berantai yang ditimbulkan – Saat harga BBM naik, harga barang kebutuhan lain pun ikutan melesat naik… Tapi giliran turun harga, kebutuhan pokok lucunya malah nggak ikutan turun. . . Mungkin tepatnya, Harga BBM bak roller coaster di film Final Destination, Hanya dengan membayangkan saja, terkadang bisa bikin keblinger sendiri. . .
Nah, Skuter Listrik Nasional Gesits menggunakan sumber tenaga listrik dari baterai berkapasitas 5 kWh… Apabila harga 1 kWh listrik senilai Rp. 1.500, Maka cuma butuh sekitar Rp. 7.500 untuk mencharge baterainya full – yang nantinya mampu menempuh jarak 80-100 km! Artinya 80% lebih irit dari Supra Fit EA’s Blog, Yang saya golongkan sebagai motor super-duper irit. . .
Mungkin yang jadi kendalanya adalah waktu charging yang mencapai 2 jam lamanya… Tapi kendala tersebut tentu bisa diakali, Dengan baterai cadangan atau isi ulang baterai misalnya. . .
Lebih Hemat
Sebuah motor yang revolusioner, Terkadang dibanderol dengan harga yang nggak masuk akal… Contohnya banyak : Honda NR750, Yamaha Tricity, Bimota Tesi, atau yang dekat saja – Motor listrik Zero yang dibanderol 200 jutaan. . . Maklum, Riset (konon) adalah biaya terbesar dalam mendevelop sebuah motor – apalagi yang benar-benar mutakhir dan pertama di kelasnya. . . Lalu bagaimana dengan banderol harga Gesits ?
Dari beberapa sumber yang EA’s Blog baca via media cetak, Ternyata harga Skuter listrik Gesits ini bakal berada dibawah 20 jutaan saja… Memang sih, Masih lebih mahal ketimbang skutik entry-level lain semisal Honda Beat ataupun Mio Z. . . Tapi itu Cuma hitung-hitungan ala anak SD yang ngaku doyan otomotif!
Karena aslinya Gesits bakal jauh lebih hemat… Nggak butuh BBM seperti poin sebelumnya, Nggak perlu debat kusir soal oli mesin terbaik, Nggak butuh perawatan mesin berkala, Nggak butuh cek harga sparepart mesin, dll, How can you argue with that ?
Memperbaiki Ekonomi Nasional

Satu hal yang sangat dibutuhkan di negeri ini bukanlah ribut-ribut soal metode politik mana yang paling ampuh, Tapi adalah lapangan pekerjaan baru… Yang mampu menampung banyak freelancer (karena disebut pengangguran konon terlalu kejam) untuk memperbaiki kehidupannya. . . Dan Gesits punya potensi untuk membuka lapangan pekerjaan baru juga lho! Gimana caranya Kang Eno ?
Ya! Brosist tentu bisa lihat kalau Gesits terdiri dari banyak komponen : Plastik Body, Sasis, Kaki-kaki, Kabel-kabel, dan lain sebagainya… Dimana bagian-bagian tersebut diproduksi ? Tentu saja lewat beberapa vendor, Dan ITS sebagai pencipta skuter listrik ini mempercayakannya kepada berbagai UMKM Lokal. . .
Nah, Apabila skuter listrik ini booming dipasaran, Maka dampaknya tentu bakal sangat besar! Banyak tenaga kerja baru yang terserap untuk proses produksi motor yang satu ini. . . Gimana ?
Scooter Life
Selanjutnya, Ini adalah skutik ! Genre motor terlaris yang penjualannya per tahun bisa mencapai jutaan unit di Indonesia… Nggak ada yang lebih menggoda bila kepraktisan skutik digabungkan dengan keiritan (pembahasan poin pertama), dan minim perawatan berkala yang jadi kendala utama jenis motor bertransmisi otomatis ini (pembahasan poin kedua). . .
EA’s Blog tak perlu panjang lebar (lagi) menjelaskan soal keunggulan skutik… Silahkan Brosist simak sendiri via artikel Suka Nggak Suka, Harus Suka Skutik…
Indonesia

Pamungkasnya, Skuter Listrik Gesits ini merupakan karya anak-anak bangsa! Meskipun aslinya terinspirasi dari motor listrik Zero & Italjet, serta baterainya sendiri masih diimpor dari Jepang… Tapi nggak ada sesuatu yang sempurna, Iya nggak ? Jepang yang kini jadi produsen motor nomor wahid pun dulunya copy-paste motor asal Jerman & Amerika! China (Tiongkok) pun harus melakukan metode yang sama untuk bisa tenar seperti sekarang. . .
Percaya nggak percaya, Poin inilah yang bakal jadi tolak ukur utama – sukses atau tidaknya Gesits di kancah sepeda motor Indonesia… Selain kualitas & durability yang harus kita simak bersama setelah peluncuran resminya ke pasaran akhir 2017, atau 2 tahun mendatang. . .
So, Bagaimana kans Skuter Listrik Gesits di pasar nasional ? Apakah sesuai dengan potensi yang dimilikinya ? Atau justru berakhir miris layaknya motor dengan embel-embel “Motor Nasional” lain ?? Sabar, Kita bahas di kesempatan selanjutnya yaa…
Baca juga yang lainnya yaa Brosist. . .
Mimpi Anak Negeri – Sang Pemimpi MotoGP Indonesia 2017 !
Apakah Indonesia Butuh Perang ?
Menanti Twin-Ring Motegi Versi Indonesia…
Dolar Melambung, Harga Motor Ikutan Naik ?
Teknologi Masa Kini, Teknologi Masa Gitu ?
Motor Bebek Perlu Tetap Dilestarikan, Ini Alasannya !
Kehidupan Bermotor : Ekspektasi vs Realita !
Ini Dia Alasan Untuk “Setia” dengan Motor Brosist !!
keren lagi kalo dirumah pasang sell surya… karena listrik dari PLN naik teruss ga cuman naik turun… wkwkwk…
yach tergantung rules pemerintah juga
, mau dukung apa cuma buat cari sensasi,
tapi harga segitu ngak kemahalan?
hati2 ada mafianya…wkakaka….si gesit sperti angin lalu…hilang tak berbekas….
kalau garansindo mungkin bisa ngelawan, mungkin, cuma berapa lama? hehehe
http://kobayogas.com/2016/05/16/kendaraan-saya-kok-boros-cek-dulu-tekanan-udara-bannya-lads/
beat 15 juta, katakan lah biaya produksi sekitar 5 jt,
fee ke honda 30%,
jadi kalu ini karya anak bangsa,
30% nya itu mestinya bisa dikurangi, yach katakanlah 5 % aja
yach bisa saja sih, harga segitu harga kompromi pihak lain,
biar pihak lain tetep jalanj jadi win-win solution,
Nah
taruh di harga 17an jt, ane sangat tertarik.. tapi masih ragu dengan durabilitynya..
bikin acara touring keliling jawa, buat menunjukkan durabilitasnya yang baik..
dengan begitu, mungkin rasa skeptis masyarakat trhadap motor nasional bisa dihilangkan dikit2..
Diawali dari Gesits yah, Amin 🙂
Kliatannya masih kasar banget ya? Ato emang cuma prototype jadi masih kasar?
Trus belt nya di tutup aja biar awet tuh
Iya kang, Masih prototype sih kelihatannya 🙂
Yang mungkin menjadi masalah adalah jarak tempuh untuk sekali pengisian baterai kang. Tetapi kalau untuk kommuter jarak dekat mungkin masih ok. Dan kalau bisa baterai dikasih 2, yang 1 untuk baterai cadangan. Juga baterai harus dibuat mudah di copot-pasang dan bisa di cas saat baterai dilepas karena waktu untuk pengisian daya baterai belum bisa secepat pengisian bbm pada kendaraan yang sudah beredar sekarang.
Mungkin ini jawabannya :
ke depannya, Garansindo, sebagai pabrikan, akan memperbanyak kerja sama dengan pelaku usaha kecil sebagai penyedia fasilitas pengisian daya layaknya membeli pulsa. “Kalau kehabisan baterai, caranya seperti ganti elpiji. Cari saja warung atau SPBU, 3 menit selesai ganti,” kata Al Abdullah, CEO PT. Garansindo 🙂
Tinggal nunggu hasil tes uji emisi, hihi
Sepertinya nggak lolos EURO2016 😀
tenang….masih ada babak play off 🙂
Nah sekarang apa jepun bakal rela kalo pasar paling semok semlohe bohay bahenol ikeh ikeh *eh diancam sama ginian? Bisa aja menguap doang
indeedy
Hati hati kang ntar jadi konspirasi …..
Salam anak kontrak. Hahaha
Selalu ada pihak yang gak suka.. ingat gagalnya selo aja deh.. mobil bagus tapi sudah gak ada kabarnya sekarang
oleh uga nih.. tinggal durability sama ketangguhan baterai dan lama ngecas jadi kendala..
btw velg ninja dan monoshock?? muka vario? anjayyy
Wih asik nih, velg nya Y spoke pula
Monoshock ya kang eno?
yang ditunggu uji KIR nya, lulus apa enggak. :v RIP logic
Ya baguslah, lagipula jaman skrg di dunia udah gak ada lagi produk otomotif yg 100% produksi dalam negerii CMIIW. jatuhnya malah menambah biaya dan gak bisa dijual dgn harga yg kompetitif. Yg ditekankan saat ini adalah pada penggunaan teori comparative advantage untuk memberikan efisiensi produksi dan jangan lupa peningkatan angka konten lokal dan kualitasnya. Good job! Saya salut
kang tolong meme meme yang begitu dikurang-kurangin, gw jadi gak fokus baca malah ngakak mulu 😀
Itu yg di takutkan pemegang prinsipal kebijakan negeri ini.tdk dpt jatah.
Ibarat emak 2x naik motor matik,jadi momok yg menakutkan….