Kim Newcombe adalah pria kelahiran 2 Januari 1944, Yang merupakan seorang pebalap GP 500, Mekanik, sekaligus Engineer dari Brand Konig (dan semua yang disebutkan tadi dikerjakan dalam waktu yang sama). . . Mungkin cuma sedikit pecinta otomotif yang mengetahuinya… Bahkan brand yang dibelanya, Konig, pun EA’s Blog yakin jarang banget ada yang kenal. . . Tapi kalau berbicara sepak terjang & prestasinya di kancah WorldGP ? Wah, Mentereng dan Inspiratif banget pastinya… Dan yang lebih bikin kita semua tercengang, Adalah kisah pribadinya yang luar biasa dan menyentuh – Bak Dongeng Cinderella atau Cerita Rakyat Indonesia, yang tak henti-hentinya mengajarkan kita sejak kecil hingga saat ini. . . Nah, Pastinya Brosist sekalian pada penasaran kan ? Yuk, Kita simak bareng-bareng kisahnya… Cekidots !
Kim Newcombe & Konig
Sebelum membahas lebih jauh, Alangkah baiknya kita berkenalan terlebih dulu. . . Kim Newcombe adalah Pria kelahiran 2 Januari 1944, asal Selandia baru yang mengawali karir sebagai pebalap Dirt-Track domestik yang sangat handal… Bahkan dalam sejarah dikatakan : Ia mampu memenangkan suatu ajang balap, meskipun sama sekali belum berpengalaman di trek tersebut. . . Ia menikah dengan Janeen Newcombe, di usia 19 tahun dan pindah ke Australia demi 2 alasan : Lebih dekat dengan orang tua istrinya yang butuh perawatan, serta demi mengejar impian Kim di dunia sepeda motor. . . Yup, Karena kecintaanya terhadap dunia Roda 2 tak pernah bisa dihentikan, Bahkan oleh Istrinya sendiri… Gokil ya ? Bukan Suami takut istri nih sepertinya, wkwkwk. . .
Awal mula perkenalan Kim Newcombe & Konig, Terjadi di akhir tahun 1960-an, Saat Pebalap dengan “natural gift” ini diperkenalkan dengan dunia balap kapal air (Aquatic Racing)… Saat itu, Ia bekerja paruh waktu sebagai mekanik tim balap air dari Melbourne, yang ternyata memakai mesin Konig. . . Konig sendiri adalah produsen mesin balap air yang berasal dari Jerman, yang sudah memasok mesin sejak era sebelum Perang Dunia II, Sekitar tahun 1928 silam…. Spesifikasinya juga ciamik : 2-Tak, 494 cc, Flat-Four (Boxer) Engine, yang punya muntahan power dahsyat. . . Kim yang aslinya memang penggila mesin berkecapatan tinggi, Tertarik untuk mengetahui lebih dalam soal mesin ini, dan meminta untuk diperkenalkan dengan sang desainer mesin tersebut. . .
Pada tahun 1968, Permintaannya disetujui dan akhirnya Kim Newcombe mampu bertemu langsung dengan Dieter Konig, Pemilik sekaligus Pria yang berjasa dibalik pembuatan mesin-mesin handal milik Konig… Dieter kemudian memberikan pekerjaan bagi Newcombe, di pabrik Konig, Jerman, Yang sekaligus mengawali kisahnya bersama Konig. . .
Kim Newcombe & Konig 500GP

Setelah mendapat kepastian pekerjaan di Pabrik Konig, Jerman, Akhirnya Kim Newcombe dan Istrinya berpindah ke Berlin Barat… Sayangnya, Pekerjaannya tak langsung di divisi sepeda motor (karena memang saat itu juga belum ada), Melainkan di divisi Hydroplane Racing… Hingga akhirnya sebuah “kebetulan” mengawali kisah Kim di dunia Balap Motor. . . Saat itu, Konig sedang mengembangkan sebuah prototipe motor balap yang di develop oleh Wolf Braun… Braun berhasil menyelesaikan sektor sasis Motor balap konig, Sebelum akhirnya mundur dari proyek karena mengalami cedera serius saat race. . .
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan langka tersebut, Kim Newcombe pun menawarkan diri untuk bertanggung jawab terhadap Prototipe motor balap Konig… Namun, Tak peduli seberapa besar antusiasme Kim terhadap motor balap ini, Toh faktanya motor tersebut belum sepenuhnya selesai ! Baru berupa mesin outboard yang dilapis rangka sepeda motor. . . Masih jauh untuk bisa dikembangkan jadi sebuah motor yang utuh, Apalagi untuk bisa bersaing di kancah WorldGP yang dikuasai sepenuhnya oleh MV Agusta – Giacomo Agostini, Plus setelah hadirnya berbagai produsen asal Jepang. . .
Tahukah Brosist ?
Saat menangani prototipe motor balap GP500 Konig, Kim Newcombe tidak punya pengalaman apapun… Apalagi kalau dihubungkan dengan mendevelop sebuah motor balap, dari Nol. . . Kim sama sekali tak pernah menyentuh mesin motor balap paling tenar sejagad-raya tersebut… Berbeda dengan tim elit semisal MV Agusta, Yamaha, ataupun Honda, yang dipenuhi orang bertalenta super untuk meracik motor balapnya. . .
Mesin Konig ini mempunyai spek teknis : Flat-Four (Boxer) Engine, dengan konfigurasi bore x stroke yang square : 54 x 54 mm… Dibanding menempatkannya secara horizontal layaknya motor bermesin Boxer ala BMW, Kim Newcombe justru menempatkannya Vertikal, sehingga mesin tersebut sangat slim – namun di sisi lain juga membutuhkan frame yang sangat panjang. . . Hasilnya, Konig 500GP ini terlihat bak Motor GP50 cc yang di oversize, Dibanding Motor GP500 yang dimensinya lebar dan besar. . .
Mesin balap air (Aquatic Racing) yang dimiliki Konig, Tidak mempunyai transmisi, final-drive, apalagi gearbox canggih ala motor balap yang ada saat itu… So, Kim Newcombe menjejali mesin Konig 500GP dengan rumah gearbox yang dicustom dari mesin Norton, Menambahkan Rantai sebagai final-drive alias penyalur power mesin ke ban belakang, serta menambahkan Radiator pendingin mesin yang sistemnya cukup rumit. . . Percayalah, Kim mendesain semua yang disebutkan tadi secara mandiri ! Dan tentunya, Merombak mesin Konig 500GP tersebut tak semudah apa yang Bro-Sist baca di artikel ini, wkwkwk. . .
Setelah melewati masa development yang sangat rumit, Akhirnya Kim Newcombe berhasil menyelesaikan Konig 500GP di tahun 1969 dengan power sebesar 68 HP, dan sempat diuji coba sebelum turun resmi ke ajang Balap… Tahun 1970 Konig GP berhasil menyentuh angka 75 HP, dan versi selanjutnya berhasil disempurnakan dengan power maksimum lebih dari 80 HP ! Catatan yang super gokil untuk mesin yang didevelop oleh seorang yang minim pengalaman, plus Produsen dengan budget sangat-sangat minim. . .
Baru di tahun 1971, Konig GP500 ikut serta di kejuaraan WorldGP, dengan pebalap bernama John Doods, dan Kim Newcombe bertindak sebagai Mekanik & Engineer sekaligus… Lantaran sering mengalami kerusakan di tengah lomba, John Doods sebagai pebalap kemudian merasa kecewa, Dan memutuskan untuk meninnggalkan team secara diam-diam ke Yamaha. . . Keputusan yang menyakitkan bagi Kim & Team Konig yang sama sekali tak punya pebalap cadangan, Sekaligus jadi awal mula kisah Kim Newcombe “beraksi” dikancah WorldGP. . .
Kim Newcombe vs MV Agusta – David vs Goliath !
Di medio 1960 – 1970’an, Hanya ada satu produsen sepeda motor yang mampu menguasai GP500 secara absolut, Yakni MV Agusta bersama jajaran pebalap legendaris seperti Mike “The Bike”Hailwood, Giacomo Agostini & Phil Read… Produsen lainnya ? Hanya jadi penggembira semata, Bahkan berlaku juga bagi Honda dengan “teknologi alien” nya. . .
Sementara Konig ? Cuma Team medioker yang bahkan hanya punya satu pebalap yang sekaligus merangkap sebagai mekanik & engineer… Kim Newcombe ?? Cuma pebalap amatir yang nggak punya peralatan canggih, Bahkan Lisensi FIM layaknya pebalap tenar lain pun Ia tak punya. . . So, Mampukah Kim bersama Konig GP500 melawan dominasi MV Agusta ?

Kalau Brosist jawab Tidak, Itu berarti salah besar ! Karena Kim Newcombe dengan segala keterbatasannya mampu melawan Dominasi MV Agusta yang fenomenal. . . Meskipun dengan segala keterbatasan, Di musim 1972, Kim Newcombe berhasil menempati podium 3 di trek yang saat itu paling sulit ditaklukkan – Sirkuit Nurburgring di Jerman Barat ! Nggak cuma itu, Ia juga berhasil kembali finish di urutan ke-3 saat digelarnya GP Sachsenring, Jerman Timur. . .
Sayang, Aksinya saat itu dihentikan oleh Cidera tulang belakang yang didapatnya di GP Assen, Belanda… Kim Newcombe pun terpaksa istirahat, dan baru bisa kembali gaspoll di musim 1973. . . Namun, aksi heroik One Man – One Bike nya di tahun 1972 tersebut mendapat apresiasi tinggi dari Rakyat Jerman secara luar biasa, Dan FIM pun menganugerahkan Kim sebagai Rookie terbaik musim 1972, plus Lisensi resmi FIM yang bahkan belum dimiliki Kim Newcombe sebelumnya. . . Luar biasa…!
Tahukah Brosist ?
Dibanding nama pebalap tenar lain seperti Giacomo Agostini, Mike Hailwood, Phil Read, ataupun pebalap Tim tenar lainnya yang mendapat fasilitas bintang 5 yang luar biasa… Kim Newcombe hanya mengandalkan caravan, menumpang aksi sirkus (karena dulu di setiap race pasti ada hiburan berupa sirkus) dan tenda, Untuk berpindah & menginap dari satu sirkuit ke sirkuit lainnya. . .

Musim 1973, Adalah musim pamungkas bagi Kim Newcombe… Pria yang pakai “motor buatan sendiri, repair sendiri, gaspol sendiri” ini kembali harus melawan kedigdayaan MV Agusta tanpa fasilitas dan sumber daya yang memadai… Untungnya, Musim ini Ia sempat bertemu dengan rekan lamanya, Rod Tingate yang bersedia menjadi mekanik kedua Team Konig. . .
Di Musim ini, Kim Newcombe layak dijuluki sebagai Legenda dari Negeri Dongeng… Pasalnya, Dengan segala keterbatasan yang ada, Ia mampu dengan sempurna konsisten podium dan membayangi Phil Read yang saat itu berada di klasemen pertama, dengan selisih hanya beberapa poin saja. . . Dan YES ! Kim Berhasil mengalahkan Pebalap dengan Rekor Juara Terbanyak MotoGP, Opa Giacomo Agostini, yang saat itu harus puas berada di tempat ketiga. . . What the hell happen ??
Yup, Power Mesin Konig GP500 ditakuti oleh para pebalap MV Agusta, Terutama saat berada di straight / lintasan lurus ! Kim Newcombe mampu dengan mudah mengovertake pebalap MV Agusta di bagian sirkuit tersebut, Dan membuat lawannya frustasi. . . Konig GP500 juga merupakan salah satu contoh awal mula mesin GP500 2-Tak yang mampu berdaya tahan tinggi selama balapan, Sebelum akhirnya di beberapa musim selanjutnya disempurnakan oleh Yamaha & Suzuki. . . Kim Newcombe juga berhasil memenangkan GP Opatija, Yugoslavia di tahun 1973 ! Sebuah kemenangan dari Tim Antah-berantah… Sekaligus jadi suguhan pertama bagi Rakyat Jerman, Setelah era kejayaan BMW & DKW pra – Perang Dunia II silam. . .
Tahukah Brosist ?
Saking suksesnya Kim Newcombe bersama Konig, BMW Motorrad bahkan sampai pernah membuat prototipe BMW-Konig Tourer 350 & 500 cc ! Project ini dibuat secara rahasia pada tahun 1972, Hingga akhirnya dipublikasi setelah kepergian Kim di tahun 1973. . . Basic frame & motornya diambil dari BMW R90, dengan mesin Aquatic Racing Konig yang disempurnakan oleh BMW. . .
Dan layaknya kisah Negeri dongeng lainnya (Yang biasanya berakhir tragis atau bahagia), Itu juga yang dialami oleh Kim Newcombe… Pria yang saat itu jadi legenda dan idola baru di kancah WorldGP ini harus mengakhiri kisah inspiratifnya di tahun 1973. . . Saat ikut serta di even balap di Sirkuit Silverstone, Inggris (Non kejuaraan GP), Kim mengingatkan pada pihak safety untuk menambahkan pelindung di Stowe Corner, yang mampu memproteksi rider dari tabrakan dengan dinding… Namun permintaan Kim Newcombe tersebut ditolak, dan dianggap mengada-ngada oleh pihak safety. . .
Setelah menguasai balapan selama 6 lap, Pada 11 Agustus 1973, Kim Newcombe mengalami crash pada Stowe Corner… Naasnya, Lantaran permintaan Kim sebelumnya ditolak, Ia pun langsung menabrak dinding dan tebing yang membuat kepalanya terbentur dan motornya hancur berantakan. . . Kim tak sadarkan diri dan sempat dirawat di Rumah Sakit setempat, Namun tak pernah menemukan kembali kesadarannya… Hingga akhirnya di pada tanggal 14 Agustus 1973, Kim Newcombe dinyatakan mengalami “Brain Death” (Tidak berfungsinya beberapa bagian otak, Sehingga layaknya Orang Mati, CMIIW). . . Jaanen, Istri dari Kim Newcombe akhirnya memilih untuk mendonorkan Organ Tubuh Kim pada orang yang lebih membutuhkan… Hingga pada tanggal 14 Agustus 1973, Kim Newcombe dinyatakan tutup usia. . . Berakhirlah kisah Sang Legenda yang sedang berjuang menghadapi Phil Read, Yang di musim itu kemudian jadi Juara Dunia GP500. . .
Well. . . Ini bukan kisah fiktif dari negeri dongeng, Ini kisah nyata dari seorang yang minim pengalaman, namun mau belajar dan terus belajar untuk jadi yang terbaik… Ditambah dengan “Natural Gift” yang memang dimilikinya. . . Meskipun tak punya basic sama sekali di kancah GrandPrix, Baik sebagai Mekanik, Engineer, apalagi Pebalap… Tapi Kim Newcombe mengajarkan kita banyak hal !Yup, Bahwa dengan segala keterbatasan dan kekurangan pun, Kim masih mampu bersaing dengan MV Agusta, Bahkan mengungguli Team kenamaan lain yang punya modal dan sumber daya luar biasa. . .
Sebagai gambaran betapa suksesnya Kim Newcombe melawan dominasi MV Agusta, Coba lihat prestasi Honda saat ikut ajang Balap GP500 di tahun 60-an… Pernahkah juara dunia ? Tidak… Kurangkah sumber daya mereka ? Juga tidak, Mereka digawangi Tim Super-Jenius yang diketuai Soichiro Honda, Teknologi “Alien” yang maha dahsyat, Serta pebalap Legendaris sekelas Mike “The Bike” Hailwood !! Dan berakhir dengan kekalahan ! Atas kisah hidupnya yang sangat menginspirasinya ini, Documentary dengan judul : Love, Speed, and Loss yang diilhami langsung dari kisah Kim Newcombe, Jadi Pemenang di ajang Grammy Award 2006 . . . Kisah yang sangat luar biasa dari Kim Newcombe, The Legendary Fairy Tale Racer !

Baca juga yang lainnya yaa Brosist…
Tom Ogle, Vapor Carburetor dan Konspirasi Dunia Otomotif…
Belajar dari Duel Kenny Roberts Sr. vs Barry Sheene…
John Britten, Sosok Inspiratif Kreator Britten V-1000 yang Melegenda !!
John Surtees, The 2-Way Legendary Racer !
Glenn Curtiss, Sang Pria Pecinta Rekor Kecepatan !!
Britten V-1000, Sosok Superbike Terbaik yang Penuh Kisah Inspiratif !
Kisah Soichiro Honda, Sang Pendiri Pabrikan Honda
Pelajaran Penting Dari Kisah Soichiro Honda. . .
Mike Hailwood, Legenda & Pahlawan di Dunia Balap !
buat sendiri ?
repair sendiri ?
gaspoll sendiri ?
lah para fb*
bikin gak bisa !
repair ga bisa !
gasspoll sebisanya ? :v ngakakkkakakajajakakaka
nyimak kang…
http://singindo.com/2016/02/18/saipul-jamil-ditangkap-polisi-atas-dugaan-pencabulan-terhadap-seorang-abg-laki-laki/
Nah, ijal kumaha ?
aku 😥
ganteng :v ngoahahahahaga 😆
kisah yang menarik…mantap kang..
Joss kang, Thanks banyak
Kecil bgt ya mesinnya,sebesar mesin bebek kah??
Kalo tanpa gearbox, beneran setara bebek mesin selonjoran tuh kang 😀
Kaya Elvys Presley…
sungguh kisah yg menginspirasi…
terus berkarya bloger eno…
walaupun ada “kritikan” bukan dari basic otomotif, tidak punya ijazah otomotif, bukan sembalap…. jangan diambil ati kang..
“kangkenai bakero”
Siap kang, Thanks banget buat support nya 🙂
500cc two stroke 54×54, berarti bukan near square kan? 😆
cerita yg inspiratif, lebih cadas drpd Franco Uncini yg beli RG 500 terus di oprek akhirnya ada di posisi ke 5.
kalo fanboy DOHC koar2 DOHC itu DNA MotoGP, teknologi balap bla bla bla tpi keok terus ama SOHC 4V. gak pabrikan gak privateer cuma bisa liatin pantat motor2 dengan enjin bebek SOHC Overstroke 6 spit.
:v
Nah betul om, Ini Square yang sesungguhnya… Wakakakak
Gokil banget ceritanya sampe merinding!!!!
Saya juga nulisnya semangat tingkat dewa, sampe nggak sadar kalo udah 1700+ words, wkwkwk :v
inspiring banget kang artikelnya, kebayang pas perbandingannya tim sayap di gp 500 itu yg keok ama dominasi mv agusta..weww
itu berkat posisi engine yg dibikin vertikalkah?
Sebenernya nggak cuma itu doang kang, Tapi karena doi yang bikin, repair, dan gaspol sendiri motornya… Jadi cuma doi doang yang paham kelebihan – kekurangan Konig GP500 ini… Istilahnya “chemistry” dan “faith” lah gitu
spechless . . . .
Sama
Kang eno telat.. Post artikel ini.. Jajal pas waktu ada petinggi yg marah2 ngomel bloger yg katanya belum bisa belok dg benar yg gk punya background pembalap teknik atw apalah..
Suruh baca dulu kisah inspiratif ini kali kang si Dia..
inspiratf
http://78deka.com/2016/02/18/beberapa-moge-yang-ikutan-sesat-memakai-oli-mobildiesel/
Mv agusta ko ga mau balik lgi ke motogp modern skrng ini ya kan?
Kawasaki yg minim prestasi di motogp gp500 2troke yak?
Klo motogp macam dlu minim elektronik ane rasa bukan cma honda ato yamaha trs yg mendominasi sekarang…
Sekarang ini team yg banyak dana riset yg cepat kompetitif kyk nya
Kurang seru sih
Iya betul, kalo liat prestasi kudunya mah mv agusta kudu dateng lagi ke motogp… Tapi nggak cuma MV koq, Gilera, Triumph, MZ, juga pada ogah balik ke GP…. Alasannya ya karena yang disebutin terakhir tadi 😦
inspiratif….
dari bukan siapa siapa menjadi seseorang walaupun masih dipandang sebelah mata (minta safety ditingkatkan malah nggak digubris permintaanya) namun masih mau berusaha. bisa jadi motivasi bagi diri sendiri yang masih belum bisa apa apa nih
Betul, Jadi motipasi juga buat sayah yg gak punya modal kertas nan keren 😦
Syg banget brand” yg dlu exsis di motogp skrng udah ogah ikut lge.. Di samping butuh dana banyak motogp skrng banyak politik mungkin itu yg bikin mereka enggan balik ke motogp
Tersentuh jg dngn alur critanya. Hiks
[…] ajaib di Sentul International Circuit Bogor – Jawa Barat kemarin berkat kemurahan hari kang eno sang historical blogger beberapa waktu lalu, kali ini akan diulas sedikit dengan melihat sisi […]
Simply amazing
Hat off for You Kim
Aya deui nih kang nu edan
E.J. Potter aka the michigan madman
Itu ngedevelop motor sendiri sama jadi pembalap juga (tapi Drag sih)
1/4 mil (400 m-an) bisa dapet 9 detikan
edannya dia burnout dari start sampe finish 😀
kalo konignya sih pernah denger
Dulu pas main nfsu 2 itu merek velg soalnya 😀
V belt nya apa nggak putus tuh di gebuk 80 ++ hp?
rasanya kaya’ ngga adil ya kang… dari seorang yang bukan siapa-siapa, perlahan menapaki tangga kehidupan & bertarung melawan raksasa, namun saat berada di puncak kejayaannya justru harus pergi dgn tragis. kisah inspiratif yg berujung haru 😦
Jangan2 bmw touring diamvil dan dikembangkan berbasis engine konig ya?
Super inspiratif sekali ini Kang, kalo gak kesini gak bakal tahu ini kisah. Sangking menghayati bacanya serasa nonton film, apa karena artikelnya yg panjang banget ya 😀
Sampe terharu bacanya…
awal baca, semangat..
di tengah deg2an..
endingnya bikin sedih… 😦
hadeeh… menginspirasi bgt…
bikin semangat untuk meraih cita2 meski modal pas2an… 🙂
semangat, kang eno!
Semangat terus juga kang !!
Terima Kasih Banyak untuk mang Eno yang sudah mau meluangkan waktunya untuk menghadirkan kisah inspiratif yang luar biasa ini untuk kita semua…… Disinilah kita harus merasa malu terhadap orang seperti “King Kim Newcombe”….Kenapa sebab? karena dia salah satu dari sedikit manusia yang memulai sesuatu dari hati, jiwa dan pikiran yang menggebu.
Dia tidak melihat lawannya namun dia melihat ke dalam dirinya sendiri tanpa ada rasa ragu secuil pun…… Mungkin dia tidak punya dukungan kelas satu seperti tim tim bintang lima lainnya….Namun Tuhan sendirilah yang mendukungnya dengan memberikan “Natural Gift” yang Luar biasa.
Kim Newcombe pantas disebut “KING” karena totalitas dan kemurniannya dalam meracik dan membuat kuda besi pacuannya sendiri….. Sulit menemukan pembalap seperti ini di era sekarang…”Salut untuk Kim Newcombe”…..
Sama2 kang, Thanks juga buat komen nya… Mantap !!
artikelnya super sekali kang eno
jadi merinding
sukses selalu kang
btw itu yg love,speed , and loss film kah ?
artikel yg keren bro, selama ini cuma baca aja, tp setelah baca artikel yg ini jd pgn ikut komen.
semangat trs nulisnya bro, gaspol 😀
Siaapp kang, Haturnuhun pisaann 🙂
Alhamdulillah dapat motivasi malam ini karena buka blog ini. Terimakasih kang Eno! Lanjutkan berbagi kisah motivasi, jangan tergiur materi sampai mengorbankan identitas diri. Berbagi pahalanya besar, ketimbang jadi blogger bayaran yang bakal abis setelah dunia kita selesai. Semangat! 🙂
Alhamdulillah, Thanks banyak buat apresiasi & udah baca2 di blog sederhana ini kang 🙂
Kapan nih kang eno bahas rxz dan rzr…..motor legend tuh di jamannya
Kalau ada kesempatan (apalagi bisa sampe nyicip) pasti saya bahas kang 🙂