Saat superbike belum diartikan sebagai motor 1000 cc, Dulu ada banyak sekali karya Superbike 750cc mengagumkan dari berbagai Belahan Bumi… Mulai dari yang bermesin 2, 4, 6, Bahkan yang 8 Silinder pun ada. Ciyus ! Efeknya, Persaingan antar produsen di kelas ini makin memanas… Masing-masing berlomba untuk jadi yang terbaik, Entah itu di Kancah Balap, ataupun Motor Produksi.
Dan salah satu produk di kelas tersebut adalah yang kali ini kita bahas nih Brosist, Laverda 750 S Formula ! Sportbike Italia yang punya 2 kepribadian : Sebagai Superbike Medioker & Luar Biasa… Apa Maksudnya ?? Dan seperti apa detail serta sektor teknisnya ?? Nah, Langsung aja kita bahas bareng-bareng yuk Brosist… Cekidots !
Laverda 750S Formula, The Mediocre Superbike
So, Pembahasannya kita awali dari yang jelek-jelek aja dulu yaa Brosist. Kan kata Vanessa Williams : Save the best for the last… Oke, Laverda 750 S Formula diperkenalkan pertama kali tahun 1997, Hingga discontinue tahun 2001 silam – Sebagai edisi spesial dari pendahulunya yang bermesin 650cc. Nah kalo ngomongin soal Superbike, Nama Laverda jangan pernah dianggap remeh lho ! Meskipun kalah tenar dibanding sesama Italia layaknya Ducati, MV Agusta, Cagiva, Bimota, atau Aprilia, Tapi karyanya ? Canggih euy ! Tuh cek aja Laverda V6 yang Fenomenal.
Oiya lupa, Kudu bahas jeleknya dulu yaa, wkwkwk… Oke, Secara desain sih nggak ada yang salah dari Laverda ini… So sleek gitu euy, Kombinasi warna orange-gunmetal nya juga cakep koq ! Nggak kalah sama Orange ala Repsol yang saat itu juga ngetrend. Tapi kalau beralih ke sektor permesinan, Nah disini nih yang bikin mengganjal.
Kalau biasanya Superbike 750cc dibekali mesin Inline Triple, Inline Four, V-Four, Bahkan ada juga yang sampai V8, Laverda 750 S Formula justru cuma menggendong mesin 2 Silinder… Dan sedihnya lagi, Itupun konfigurasinya “hanya” Inline-Twin yang mirip Ninja 250 – YZF R25. Bukan V-Twin (atau L-Twin ala Ducati) yang lebih berkelas. Meskipun tentu saja masih layak kita apresiasi, Karena toh mesin ini murni buatan Laverda sendiri, Bukan asal “comot” dari Superbike Jepang layaknya yang dilakukan Cagiva, ataupun Bimota.
Selain itu, Mesin yang berbasis produk jadul, Laverda Montjuic 500 ini juga cuma mampu memuntahkan power 92 HP saja tuh Brosist… Menurut Majalah CMM Inggris : “Faktanya, Mesin ini bahkan tak mampu mengimbangi Speed Ninja ZX-6 atau CBR600F4, yang lebih murah, dan lebih mungil kubikasinya, di era yang sama“. Sedih juga yak dengernya ?
Laverda 750S Formula, An Amazing Superbike !
Disamping soal inferioritas yang sudah dibahas barusan, Laverda 750S Formula ternyata punya keunggulan sendiri tuh Brosist ! Yup, Pasalnya superbike 750 ini sudah menggunakan Part Aftermarket asal Italia yang amazing (kayaknya sesama italia itu selalu saling dukung ya ? hahaaa)… Suspensi Upside Down Fully Adjustable Spesial dari Paioli, Rem Cakram Set milik Brembo, Velg Magnesium Marchesini, Knalpot Termignoni Carbon Fiber Full System, Frame Alumunium Beam Twinspar, serta Seabrek yang amazing lainnya ! Wah, Dijamin para user Ninin 250 yang mau ganti knalpot pada ngiler deh denger dentuman suara knalpotnya. Merdunya nggak nahaannn ! Hahahaa…
Dan nggak cuma itu aja tuh, Laverda 750S Formula juga sudah dibekali finishing & build quality yang sangat luar biasa ! Menurut beberapa web luar negeri, Hanya 750cc sekelas Honda VFR750R (RC30) yang mampu menyaingi kualitasnya… Wajar lah, Superbike legendaris Honda tersebut memang di produksi full handmade.
Laverda 750S Formula juga punya karakter Handling yang mantap. Ini diamini oleh para tester majalah otomotif kenamaan kala itu :
” There’s no doubting the intention, merely the execution of the Laverda 750S Formula. Top notch components everywhere, Decent paint and finish, lots of lovely milled aluminium etc. Laverdas also have always been renowned for their precise Italian handling and this latest generation more than lives up to the reputation.” – MCN –
Nah, Sebagai tambahan… Ini Dia Spesifikasi Laverda 750S Formula :
Manufaktur : Laverda Corse
Model : 750 Sport Formula
Tahun Pembuatan : 1997 – 2001
Engine : 4-Tak, Liquid Cooled, Inline-Twin, DOHC 8-Valves, RAM Air System
Bore x Stroke : 83 x 69 mm
Kapasitas Silinder : 747 cc
Sistem Penyuplai BBM : Twin Weber-Marelli Electronic Fuel-Injection
Rasio Kompresi : 11,5 : 1
Transmisi : 6-Speed
Starter : Elektrik Starter
Max Power : 92 HP @ 9.200 RPM
Max Torsi : 75 N.m @ 7.750 RPM
Top Speed : 231 Km/h
Jarak Sumbu Roda : 1.375 mm
Tinggi Jok : 770 mm
Berat Kosong : 186 Kg
Kapasitas Tangki BBM : 19 Liter
Frame : Alumunium-Beam Twinspar Frame
Suspensi Depan : Paioli Racing Upside Down Fork, Fully Adjustable
Suspensi Belakang : Paioli Racing Monoshock, Fully Adjustable
Rem Depan : 2 x Cakram Hidrolik 320mm, Kaliper Brembo “Gold Edition” 4 Piston
Rem Belakang : Cakram Hidrolik 245mm, Kaliper Brembo 2 Piston
Ban Depan : 120/60 – ZR17
Ban Belakang : 160/60 – ZR17
Well… Mengapa “Formula” yang diterapkan di Superbike ini tak mampu mendongkrak penjualannya ? Mengapa hingga saat ini nggak banyak pecinta otomotif yang tahu soal keberadaannya ?? Yup, Pertama sih pastinya karena krisis moneter yang melanda dunia tahun 1998 silam. Kedua, Ini juga sebagai bukti kalau medio 1980-2000’an adalah era keemasan di kancah Superbike, Dimana mesin, kecepatan, serta nilai eksotik suatu Superbike jadi hal yang utama. Dan “Formula” yang diterapkan Laverda jelas dibawah ekspektasi di era tersebut, Dimana Engine-Holics masih jadi nilai utama dari sebuah motor…
Dan akhirnya, Laverda 750S Formula juga seakan jadi produk Pamungkas dari pabrikan asal Italia ini… Soalnya, Setelah discontinuenya motor ini, Laverda tak kunjung mampu ber-inovasi layaknya 2-3 dekade silam – hingga akhirnya diakuisisi oleh Aprilia tahun 2001, yang sekaligus menandakan akhir perjalanan Superbike 750cc tersebut…
“Laverda 750S Formula, The Last Will”
Baca juga seputar Laverda & Superbike 750cc Legend Lainnya yaa Brosist…
Laverda V6, Mahakarya 6 Silinder yang Revolusioner !!
Snaefell Laverda Sidecar, Ini Motor atau Mobil ??
Yamaha YZF 750R, Klan YZF Series Pertama di Dunia !
Drysdale 750 V8, Superbike Gahar Negeri Kanguru !
Honda CBR 750 Hurricane, Si Legendaris yang Jarang Diketahui !!
Suzuki GT750, Ultimate 2-Stroke Roadsters !
kaya nama bunga.. 😀
http://kobayogas.com/2016/01/20/honda-mobilio-facelift-harga-mulai-rp-1805-juta-selamat-tinggal-dashboard-brio/
Lavender
Yang nyesek bagian akhir.. >> Di Akuisisi Aprilia << , #LirikSUZUKI, kalo liat sepak terjang nya kaya suzuki nih.. build quality TOP, tapi tidak di imbangi sektor lain yang lagi happening di Konsumen nya.. hhh..
Akan kah Suzuki di akuisisi oleh VIAR ?
#Ngoahahaha
koplak….. hahahahaha…..
Hadir
Lavender
jadi nih motor bagus buat sekedar show-off doang ya? 😀
https://revvingruby.wordpress.com/2016/01/20/rossi-lorenzo-sebatas-formalitas-rossi-marques-masih-panas/
Inii motor nilai jualnya part aftermarket kang bukan mesinnyaa wkwk
barang kolektor onleh
partnya ajib 😀
http://ndesoedisi.com/2016/01/20/yamaha-aerox-125-semoga-tidak-salah-sasaran-lagi/
kalo 750cc two stroke biar kata inline twin bisa menang tuh lawan ZX6 atau CBR600