Kalau kita ngomongin soal Sachs, Rasa-rasanya otak ini langsung tertuju pada sebuah merk (yang ngakunya) lokal, Minerva… Mengusung tagline “ German Technology“, Minerva menggaet Sachs sebagai mitra yang seakan mereka banggakan. Tapi, Sebagus dan Se-membanggakan itukah pabrikan Jerman tersebut ? Mengapa namanya tak setenar BMW Motorrad, ataupun Mercedes yang notabene sesama pembesar Otomotif Jerman ?? Nah, Daripada penasaran… Jawabannya mari kita simak pada salah satu produknya, Sachs XTC-R 125 Supersport ! Langsung aja kita garap, Cekidots !!
The Short History of Sachs
Oke, Sebelum kita bahas lebih jauh, Mari kita intip sedikit tentang sejarah Sachs terlebih dahulu… Sachs sebenarnya adalah salah satu Pabrikan Roda 2 tertua di Dunia. Didirikan pertama kali tahun 1886 oleh Fichtel & Sachs, Pabrikan yang dulunya bernama Fichtel & Sachs ini pertama kali mem-produksi motor pada tahun 1904 ! Itu berarti umurnya setara Pabrikan legendaris lain seperti Triumph, Harley-Davidson, atau Husqvarna sekalipun lho Brosist ! Gokil euy sejarahnya…
“Markas” mereka terletak di Schweinfurt, Bavaria, Sebuah Daerah bersejarah yang dulunya juga jadi Markas Industri Pasukan Nazi, Pimpinan Adolf Hitler… Lantaran mereka juga pernah memproduksi peralatan perang Jerman, Maka Sachs sendiri saat itu adalah produsen Subsidiary (sejenis BUMN kalau di Indonesia).
Produk sepeda motor yang mereka tawarkan kala itu adalah Moped (Bebek & Scooter), dan Motor Sport berkubikasi mungil. Sachs dulunya dikenal sebagai produsen motor yang hebat, terutama untuk sektor permesinan… Sehingga tak ayal, Banyak sekali perusahaan otomotif Jerman, hingga luar Jerman yang ikut bekerja-sama dan ikut mem-branding ulang produk Sachs.
Tahukah Brosist ?
Saking suksesnya… Dalam sejarahnya, Sachs juga sempat mengakuisisi produsen Roda 2 kenamaan Jerman seperti Victoria, Express & DKW (sumber:wikipedia). Dan uniknya, ketiga pabrikan Jerman tersebut (Khususnya DKW), Adalah inspirator lahirnya Motor-motor Jepang layaknya Honda, Tohatsu, Bridgestone, Yamaha & Suzuki. Epic kan ??
Sayangnya, Setelah diterpa Krisis Moneter tahun 1998 silam, plus silih berganti kepemilikan, Kondisi Sachs semakin tak menentu. Akibatnya, Mereka mengurangi jumlah produksi dan development mesin motor terbaru… Entah bagaimana awal mulanya, Tapi mereka malah memilih untuk hanya merakit sepeda motor, dengan menggunakan mesin-mesin murah asal Tiongkok. Sachs kemudian hanya memfokuskan diri di segmen Skutik & Bebek, Karena memang pasar motor berkubikasi kecil ini lebih menjanjikan dibandingkan motor-motor besar.
Nah, Inilah penyebab mengapa Sachs kemudian seakan “dilupakan” oleh Industri Sepeda Motor Dunia, Khususnya Jerman sendiri. Seperti halnya Benelli, yang juga mengalami kasus yang serupa. Eh btw, Kayaknya dilarang banget tuh ya Pabrikan Eropa yang bersahabat dengan Mocin, wkwkwk…
Akhirnya di awal milenium hingga tahun 2010-an silam, Mereka mampu sedikit move-on… Kali ini Sachs membeli lisensi mesin-mesin tangguh asal Jepang yang terbukti Handal & Durable. Sachs kemudian “membungkus” nya dalam Balutan Frame, Detail & Bodywork buatan sendiri. Salah satu hasilnya adalah seperti yang saat ini bakal kupas tuntas, Sachs XTC-R 125 Supersport !
Sachs XTC-R 125 Supersport
Sekilas, Namanya mirip-mirip layaknya Geng Motor Lokal yang sempat EA’s Blog kenal waktu masih Kerja di Karawang dulu, XTC. Maklum, Saat itu kosan saya berada di salah satu area Markas XTC Karawang sih, Walaupun semua temen saya dulu berbeda geng (XTC, GBR, Moonraker, BRZ, dan EA’s Blog yang Netral) tapi Alhamdulillah tetep akur kalau lagi ngopi bareng. Haiyahhh #Malah Nostalgia, wkwkwk…
Oke balik ke Laptop #eh Topik, Sachs XTC-R 125 Supersport ini adalah sebuah mahakarya dari Jerman yang hadir pertama kali tahun 1999, hingga discontinue tahun 2002 silam. Sebenernya sih masih eksis sampai tahun 2008, Tapi produk tersebut merupakan pengganti dengan mesin yang berbeda (4-Tak). XTC-R 125 ini merupakan salah satu produk pertama Sachs yang tidak menggunakan mesin asal Negeri Tiongkok, dan diplot sebagai pesaing motor 125cc Fenomenal lain seperti Suzuki RG125 Gamma, Cagiva Mito 125 & Aprilia RS125.
Tahukah Brosist ?
Sachs XTC-R 125 juga punya saudara yang berbeda genre, yakni XTC-N 125. Motor ini bertipe Naked-Bike layaknya Derbi GPR 125 Nude, dan menggunakan parts yang sama dengan saudara berfairing-nya tersebut. Kecuali fairing yang diganti dengan Headlamp Bulat, plus Visor mungil.
Secara tampilan, Yang ada di benak EA’s Blog waktu pertama kali lihat adalah : “Ebusyed, Ini motor ‘cantik’ banget euy, Nggak kalah sama Teh Aura Kasih #eh Cagiva Mito !”. Yup, Wajar saja, Pasalnya Sachs XTC-R 125 Supersport ini sudah dibekali dengan detail yang luar biasa. Sebut saja Frame Tubular-Trellis bergaya Ducati, Alumunium Cast-Wheel, Disc Brake yang disuplai Grimeca, Horizontal Monoshock, Kaliper Rem dengan warna Merah, Swingarm Alumunium dengan Stabilizer, plus Bodywork yang Aduhai banget deh !
Di sektor jantung pacu, Sachs XTC-R 125 Supersport menggunakan mesin Yamaha-Minarelli yang sebelumnya digunakan di Yamaha DT-125 Dual-Sport. Namun, Sachs tak hanya mencomot mesinnya secara plek lho Brosist… Mereka juga memodifikasinya agar mampu menyaingi superpower nya motor 125cc 2-Tak yang saat itu jadi primadona para pemula. Ubahan dilakukan dengan Menaikkan Rasio Kompresi, Menambahkan Dual Liquid-Cooled, Mengganti pengabut BBM dari Mikuni menjadi Dell’Orto, serta Memperbarui sektor Gearbox & Transmisi.
Hasilnya, Power Sachs XTC-R 125 jadi setara dengan Motor 125cc Hi-Speed yang EA’s Blog sebutkan sebelumnya. Sayang, Lantaran regulasi Jerman terlalu ketat soal Power, Akhirnya powernya pun di “restrict” (dibatasi) menjadi sekitar 15 Horsepower saja tuh Brosist… Akan tetapi, Kalau sudah di De-Restrict, Powernya diklaim mampu tembus 33 HP on-wheel lho. Dengan top speed nya yang mampu tembus 95 Mph (152 Km/h) ! Edyan kan, Setara RS 125 & Mito euy, Gokil !!
Nah sebagai tambahan, Nih dia Spesifikasi Detail Sachs XTC-R 125 Supersport untuk Brosist sekalian… Cekidots !
Manufaktur : Sachs Motorcycle (SFM GmbH)
Model : XTC Racing 125 Supersport (2 Stroke)
Tahun Pembuatan : 1999 – 2002
Engine : Minarelli Yamaha – 2-Tak, Dual Mounted Liquid-Cooled, Silinder Tunggal, Crankcase Reed Valve
Bore x Stroke : 56 x 50,7
Kapasitas Silinder : 124,8 cc
Rasio Kompresi : 10,7 : 1
Transmisi : 6-Speed
Sistem Penyuplai BBM : Dell’Orto PHBH 28VS
Sistem Starter : Elektrik Starter
Max Power : 15 HP @ 10.000 RPM (Restrict) | 33 HP @ 11.000 RPM (De-Restrict)
Max Torsi : 13 N.m @ 8.500 RPM (Restrict) | 25 N.m @ 9.000 RPM (2006-2012)
Top Speed : 95 Mph (152 Km/h)
Dimensi P x L x T : 2.020 x 625 x 1.075 mm
Tinggi Jok : 800 mm
Jarak Sumbu Roda : 1.380 mm
Berat Kosong : 123 Kg
Kapasitas Tangki BBM : 20 Liter
Rangka : Steel Tubular-Trellis Frame
Suspensi Depan : 41mm Teleskopik Fork
Suspensi Belakang : Alumunium Swing Arm, Horizontal Monoshock
Rem Depan : Cakram Hidrolik, Grimeca Disc 316 mm, Kaliper 2 Piston
Rem Belakang : Cakram Hidrolik, Disc 220 mm, Kaliper 2 Piston
Ban Depan : 110/70 – ZR17
Ban Belakang : 150/60 – ZR17
Well… Sachs XTC-R 125 memang bukan yang terbaik di kelasnya. Motor ini memang tak punya Aura GrandPrix & Upside Down layaknya Aprilia RS 125, juga Nama Besar nan Legendaris layaknya Cagiva Mito 125… Tapi satu hal perlu dicermati, XTC-Racing 125 ini jauh lebih murah, Tak kalah kencang, Tak kalah eksotis, dan Tak kalah mentereng dibanding 2 seteru sesama Benua Eropa nya tersebut. Oleh karena itu, Sekiranya tak berlebihan bila EA’s Blog memberikan tagline :
“ Sachs XTC-R 125 Supersport, German Lightweight Contender ! “
Baca juga yang lainnya yaa Brosist…
Aprilia RS 125, Racing-Breed Tulen ala Italia !
Aprilia Europa 125, Super Naked Eksotis !!
Cagiva Mito 125, Desain Legendaris – Performa Bengis !!
Yamaha TZM 150, Perpaduan Eksotisme & Kebengisan !
Suzuki RG125, Gamma Mungil yang Tak Kalah Garang !
Derbi GPR 125 Nude, Seksi nan Berkelas !
Suzuki RG200 Gamma, The Rarest RG-Series !!
Aprilia Classic 125, Cruiser Italia yang Anti – Mainstream !!
Rasio kompresi 10.7 : 1 ?
2 tak ?
Bujugbuneeeeeeng…!!
😀
masih tinggi an Aprilia lah, malah ada yg 11 kalo gak salah
Iya betul kang ademadan, RS125 bisa 14,5 : 1
Kang mesin minarelli Itu buatan Mana sih Kok banyak amat dpke mtr lain
Minarelli itu buatan Italy kang, Dulunya produsen motor juga… Tapi semenjak gabung sama Yamaha tahun 90, Minarelli lebih sering bikin engine deh… Buat Yamaha. Contohnya ya mesin YZF-R125 itu buatan minarelli 🙂
Buatane PT.CHN Chemco Harapan Nusantara tu mesin pikson series eno…!!!
Di karawang ma jababeka kan tinggal ngrakit tuh mesin.
Malah yg versi ekspor untuk minarelli yg kualitas paling bagus.
Reiju 125, yzf r125 dll produk eropa yg pake tuh engine kualitas jempol lo bila dibanding yg disini 150 upss keceplosann😂😂😂😂
Casting nya YZF R125 juga buatan Chemco ya ? Ebusyed, Baru paham nih saya….
oke fix, kang eno fans berat nya aura kasih 😀
wakakakak, baru nyadar dia 😀
motornya tak seDAHSYAT Aura Kasih kan?!! #ehh
buahahahahahaaa :v
gila.makan pertamax pdhal 2 tak
33hp ya lumayan, padahal mesin jadul lho. pasti beda ama mesin yang dibuat hanya untuk pecinta hi speed, sang DOHC Engince, tercipta untuk orang2 yang menyukai kecepatan tinggi, top speed sampai 125kph
😆
kalo historynya KTM gmn kang? tlg bahasanya dong
siap kang, nanti ya 😀
Desain dan powernya sama2 jozz.
Numpang sharing aplikasi android untuk merawat motor manual di Google play Gan
https://play.google.com/store/apps/details?id=rifel.application.servismotorkopling
Udah nempel diotak pasti mocin minerva sihh wkwk
Amit2. Jangan sampe aku beli mocin lagi. Kapok. Minerva ku rontok
Wah jadi inget sama masa2 pas di cikarang dlu, kyaknya ada juga tuh geng xtc dsana
Soalnya bnyak juga yg nulis xtc pake pilox gtu 😀
Xtc singkatan dari apa kang? Apakah exalt to c#itus?
Emboohh kang, Saya mah cuma tau XTC doang…. eh ini ngomong2 kenapa malah pada gagal fokus semua yang komen, wkwkwk
wow
125cc bisa 33 HP
mangstab men…
Saya yakin, kalau ni dibuat lagi dan dibuat versi injeksi, harga max 25jt, rasa-rasanya penjualan 4 pabrikan jepang akan kalah semua
Catatan: Hanya untuk yang mengerti mesin dan penggila Horse Power