Project RC166 Twins

Honda RC172 yang merupakan pengembangan dari RC171 sukses memenangkan titel. Begitupun dengan RC173 yang di develop berbarengan sama RC181 500cc, juga memenangkan titel. So, melihat trend tadi titel keenam pastinya bakal dengan mudah dimenangkan sama Honda kan ya? Well, nggak begitu juga.
Dimusim 1966, Yamaha yang jadi kompetitor terbesar Honda dikelas 250cc, memperkenalkan motor 350cc V4 Engine yang berbasis RD05A. Motor ini cuma turun di GP Jepang pada seri terakhir musim 66, dan langsung keluar sebagai juara di balapan tersebut. Rumor menyebutkan, dimusim 67, Yamaha juga bakal bikin motor 350cc 2-Tak buat menjegal dominasi Honda. Belum lagi ditambah dengan ancaman dari motor baru MV Agusta yang bermesin 3-silinder.

Sementara itu dari kubu blok Timur, Jawa juga dirumorkan bakal ikutan kelas GP350 pakai motor baru dengan mesin 2-Tak. Dan mesin ini nggak sembarangan, karena konfigurasinya itu V4 kayak Yamaha. So, potensi powernya pun jelas nggak bakal bisa disamai sama motor 4 silinder 4-Tak Honda.
Intinya, kalau mau menang lagi, Honda harus bikin inovasi baru dikelas GP350. Titik. Tapi masalahnya, motor kayak apa yang harus mereka bikin? Nah, jawabannya ternyata bukan datang dari Honda-san, Irimajiri, atau engineer Honda lainnya. Tapi, dari rider baru di tim Honda, Mike Hailwood.
Dimusim 1966, Mike Hailwood sukses mendominasi kelas GP250 dengan rekor 10 kemenangan beruntun bareng motor legend RC166. Rekor yang baru bisa dipecahkan rider alien kayak Marc Marquez hampir 4 dekade kemudian. Karena menganggap racikan sasis & mesin 250cc 6-silinder RC166 itu luar biasa, bahkan di beberapa race bisa mengalahkan laptime RC173 yang ada dikelas 350cc, Mike Hailwood kemudian bikin request ke engineer Honda buat bikin RC166 versi 350cc nya.
Mau versi bore up nya kek, stroke up nya kek, bodo amat kata Hailwood… Yang penting berbasis RC166! Dan nantinya, RC166 versi upgrade inilah yang bakal dipakai rider berjuluk Mike The Bike ini dikelas GP350. Proyek ini akhirnya dimulai pada Agustus 1966, dengan target selesai sebelum race perdana dimusim 67 dimulai.

Karena waktu development yang sangat mepet, akhirnya engineer Honda cuma bisa bikin mesin baru dengan kapasitas cuma 297cc doang. Ini didapat dengan cara stroke up crankpin mesin RC166 dengan langkah stroke 37,5 mm, beda sekitar 3mm dibanding racikan bandul di RC166. Motor ini kemudian dinamai Honda RC174.
Komposisi stroke up RC166 tadi, tentunya bikin maksimum output mesin RC174 nggak beda jauh dari versi 250cc nya. Karena selain kapasitas mesinnya nggak beda jauh, otomatis nggak ada perubahan dari sisi piston, ataupun valve area di mesin baru ini. Bahkan Honda itu pakai diameter klep in yang lebih kecil lho, yaitu 17mm dimana punya RC166 itu 17,5mm. Sisanya itu ya sama aja, mulai dari klep exhaust, derajat noken as, karburator, gearbox itu sama aja kayak versi 250cc nya.
Tapi mesin begini juga punya potensi lain berupa power di diputaran mesin rendah bakal lebih ngisi dibanding RC166. Begitupun sama peak powernya, juga berpotensi bisa diraih di RPM lebih rendah dibanding versi 250cc nya. Terbukti, soalnya RC174 ini punya tenaga maksimum sekitar 65 HP diputaran 17.000 RPM – dimana RC166 meskipun tenaganya cuma selisih sekitar 5 HP tapi harus diraih di putaran mesin yang lebih tinggi.
Suaranya juga agak beda dari RC166. Kalau yang versi 250cc nya itu suaranya kayak orang teriak-teriak sampai kadang terbatuk-batuk, RC174 ini lebih terdengar smooth, lebih torsi-sentris, dan nggak tau kenapa justru lebih enak aja didenger… Meskipun RPM nya ya jelas nggak se mind-blowing RC166 atau RC149 yang kita bahas sebelumnya. Gimana menurut kalian?
Meskipun powernya justru lebih rendah dari RC173 4 silinder, tapi Mike Hailwood nggak ada masalah sama mesin ini. Karena ya memang ini juga kan yang jadi requestnya doi. Bikin RC166 versi upgrade yang nggak bisa dilakukan kalau kapasitas mesinnya dibatasi cuma 250cc. Soalnya, RC174 ini masih punya senjata andalan lainnya buat ikutan kelas GP350.

Nggak cuma mesinnya aja yang berbasis dari RC166, which is dipenuhi sama material ajaib super enteng kayak magnesium alloy, titanium, sama teknologi Nickel-based superalloy yang biasanya dipakai buat program space shuttle…. Honda RC174 ini juga pakai konfigurasi sasis, suspensi, sama kaki-kaki yang mirip sama yang dipakai di kelas 250cc. Bedanya, beberapa part harus diperkuat, kayak pengereman yang ukuran tromolnya digedein, terus sasis yang dapet penguatan dibagian mounting, sama beberapa detail minor lainnya.
Hasilnya, penguatan ini bikin berat RC174 lebih berat 4 kg dibanding RC166. Tapi kabar baiknya, RC174 jauh lebih enteng dibanding RC173 yang berbasis dari kelas 500cc. Kalau bobot RC173 itu tembus 144 kg, nag RC174 ini jadi cuma 118 Kg doang! Nah berarti bedanya sekitar 26 kiloan ya, gila jauh banget… Thanks untuk basisnya yang pakai RC166.
So, gimana pencapaian RC174?
dahsyat melebihi zamannya,.. tp ngeri juga ya power gedhe ngerem pke tromol, kalo late braking pasti bablas ngarit hehe
wkwkwk, kadang itu yang bikin kita mikir betapa gokilnya pebalap jadul 😀
Kalo Sinshei Soichiro Honda masih ada, mungkin dia bisa nangis liat AHM yg tdk segila dirinya dlm berinovasi…
blom pake rem cakram ya…
belum kang 🙂
pantes 4 taknya berjaya honda. lah rival msh berkutat sama 2 tak, mereka udh full concern ke 4t. rc series, tenggelam dan kembali pada sosok rcv series. mantap laah kaang. goyang teruzzz.
300 cc 6 silinder?? Gokil andai saja saat ini diproduksi lagi, honda jadul keren ya kang beda dari yang lain, kompetitor pakai 2tak honda malah 4tak gak kayak sekarang
kang eno main ke jepang? kok bisa tau banyak motor” jaman sukarno gini ya?
hahah
Woww…super banget jaman segitu bisa buat nih motor 🙂
300 cc di kelas 350 cc dan menang?
kang eno, req artikel tentang konfigurasi mesin dong macam single, inline (big bang, screamo) dkk 😀 trs teknologi mesin dari zaman dulu smpe yang paling mutakhir..
itu claimed, aslinya lebih dari 66hp tuh. kek GP 500. claimed NSR 500 1997 cuma 187 hp. RGV 500 tahun 1993 aja tembus 195hp.
claimed….
Sama kayak kang eno, kalo bikin artikel gendengnya gak kira kira, muantep dan melelahkan pastinya, salute buat kang eno
Honda the power of ngimpi yg terwujud tanpa bantuan ibu peri, dengan kegigihan dan semangat luar biasa membuktikan hal yg gak mungkin menjadi mungkin..
motor4tak 300cc tenaganya nyampe 66hp+ada di kelas 350cc lawan2nya 2tak,itu mesin bejaban sama supersport jaman sekarang..
dulu=masa depan apa sekarang yang masa lalu..
mbah soichiro emank edan..
Mungkin Soichiro Honda itu ilmuwan dari masa depan yang datang ke masa lalu dengan mesin waktu…
lhooo…..katanya nie warung mau dijual??…..
http://balimotorider.com/2015/04/15/pengalaman-ngurus-sendiri-ganti-kepemilikan-bpkb-di-kantor-samsat/
yg 8 silinder buatan jepang ada gak om??
http://balimotorider.com/2015/04/15/pengalaman-ngurus-sendiri-ganti-kepemilikan-bpkb-di-kantor-samsat/