Nasib Motor Impor !

 

Beli Honda CBR250R Gratis iPhone

 

Bagi sebagian kalangan, Punya motor buatan Luar Negeri a.k.a Impor alias CBU tentu jadi kebanggaan tersendiri… Pride, Ekslusifitas, Kualitas, dan Hipsterisitas (baca : Beda ti batur), Jadi alasan utama yang konon tak bisa disangkal. Dan asal-muasal motor import tadi pun nggak kalah menarik lho…

 

– Si empunya Motor buatan Eropa, Mengejek Motor racikan Jepang… Dengan alasan Pride, Made in Germany, dan whatsoever BS lainnya.

– Si empunya Motor buatan Jepang, “menjewer” Motor Made in Thailand… Lantaran perbedaan kualitas, Kode VIN, dan lain sebagainya.

– Sementara empunya Motor buatan Thailand, Sering adu pride dengan Motor Made in Indonesia lantaran Mereka konon tahu seperti apa proses produksi di Industri Roda 2 Tanah Air…

Terus bagaimana dengan Pemilik Motor Lokal alias Made in Indonesia ?? Uhhmmm, Well, Setidaknya mereka saling membenci dan mengkritik satu sama lain, yang berbeda merk…

 

CBR150R CBU

 

Pemilik atau Empunya Motor Impor yang pertama adalah ATPM, Pabrikan, atau malah Importir Umum kalau memang mereka masih setengah-setengah… Loh, Kenapa Mereka ? Lha iyalah, Sebelum dijual ke konsumen, Toh mereka-mereka duluan yang mengurus motor dari Negara asal ke Indonesia. Disini, Di Fase ini, Nasib motor impor pertama ditentukan. Banyak Pabrikan yang membanderol Motor Impornya secara reasonable dan valuable, alias berharga wajar, bahkan terkadang menggiurkan… Malah terkadang bersaing dengan harga motor lokal lho ! Tapi ada juga yang membanderol motor impornya dengan harga selangit ! Seberapa tinggi ? Langit ke tujuh mungkin jawabnya…

Mungkin Brosist masih ingat kisah Sportbike 150cc yang dibanderol seharga motor 250cc ? Atau mungkin Skutik so-called gambot yang dibanderol hampir 2x lipat motor lokal di segmen yang serupa ?? Itu Imporan ATPM atau Imporan Importir Umum ?? EA’s Blog nggak bakal menyebutkan jati dirinya disini demi menjaga nama baik mereka… Ya, Setidaknya sebut saja mereka Honda.

 

Ninja 250 2015 4

 

Nasib Motor Impor tersebut pun ditentukan disana..

 

– Apakah Kualitas, Spesifikasi dan Kelebihan nya sesuai dengan harga yang ditawarkan ??

– Apakah perbandingan tadi mampu mendapatkan penilaian positif ?

– Atau justru butuh amplop lebih untuk mendapatkan nilai positif ? #eh

 

Nah, Penilaian tersebut yang nantinya dicerna oleh penentu nasib Motor Impor yang kedua, yakni Konsumen.

 

 

CBR 2011

Kawasaki KLX250

 

Setelah ATPM a.k.a Pabrikan, atau Importir umum selesai dengan tugasnya… Kini giliran konsumen yang mengurus Nasib Motor Impor tersebut. Ada konsumen yang rela merogoh kocek dalam untuk motor yang mereka nilai reasonable dan valuable ! Pilihan yang nggak salah juga sih, Toh tadi di awal artikel kan sudah dijelaskan alasan yang membuat motor luar negeri ini nampak “Istimewa“… Kita iyakan saja, Namanya juga pendapat kan pasti beda-beda…

Ada kanan, Ada Kiri… Ada hitam, Ada juga putih… Nah, Ada juga konsumen yang kebalikannya, Yakni rela menjebol dompet dan tabungan nya untuk membeli Motor Impor yang harganya luar biasa…. Overprice ! Yang bahkan secara harga, bahkan menyamai segmen yang ada diatasnya… Sebut saja mereka ini Fansboy Garis Keras, Poor Hater (Karena pasti pembelaannya “Kalo nggak mampu beli, nggak usah komen”), atau yaa mereka yang masih berpegang teguh pada kata pepatah “Ono Rego Ono Rupo“. Klasik !

 

PCX

Estrella 250

 

Tapi, Kedua spesies konsumen tadi jelas bukan sumber utama penentu Nasib sang Motor Impor… Yang jadi penentu adalah Perlakuan Sang Konsumen setelah membeli motor tersebut ! Bagi mereka yang membeli karena memang nggak ada pilihan, atau mungkin karena terpaksa, bukan karena melihat aspek perbandingan yang disebutkan sebelumnya, Ya jelas pasti ujungnya bakal nggak berujung bahagia… Ditambah lagi ketersediaan sparepart motor impor jelas dibawah motor lokal ! Motor lokal aja masih sering kesusahan sparepart, Gimana yang impor ?? Puncaknya, Sang motor impor pun dilego dengan harga yang miring. So, Its Over, Bad Ending…

Tapi bagi bikers yang setia, dan cocok terhadap segala kelebihan yang ditawarkan, Persis EA’s Blog #pede, Nasib Motor Impor tersebut mungkin bakal berakhir sedikit lebih baik… Setidaknya, Nggak berakhir di dealer Motor Bekas. Dan tipe yang disebutkan kali ini, Mungkin perbandingannya 1:10, atau 1:10.000 tepatnya… Mungkin hanya bisa disaingi oleh para konsumen tipe Fansboy garis keras, Poor Hater, atau spesies sejenisnya Seperti yang dijelaskan di beberapa paragraf sebelumnya…

 

 

 

Well… Dari kisah singkat diatas, Kita bisa mengambil kesimpulan soal Nasib Motor Impor… Ya, Penentu utama Nasibnya tentu adalah langkah pertamanya saat menjejakkan kaki #eh maksudnya Roda nya di Indonesia. ATPM atau IU berperan disini… Mereka yang menentukan nasib selanjutnya ! Kualitas, Spesifikasi, dan Kelebihan tentu harus diimbangi dengan banderol yang sesuai… Tujuannya ? Supaya mendapat penilaian apik dari Konsumen Indonesia… Jika penilaian apik maka Pamor terdongkrak, dan bila Pamor terdongkrak, Pasti ujungnya laris manis tanjung kimpul… Ditambah lagi dengan Stabilitas harga yang bikin pusing para pemburu motor second. #curhat

Seperti kisah manusia, Semua bergantung pada langkah pertama yang kita ambil, yaitu NIAT ! Bila niatnya memberikan yang terbaik, Maka semua kebaikan pun akan mengikuti. Begitupun berlaku dengan kebalikannya, bila mengambil jalan yang buruk, atau setengah-setengah… So at least, Ada pembelajaran yang juga bisa kita ambil dari kisah tersebut… Iya nggak ??

 

Yamaha Grand Filano 125 Ads

 

Baca juga seputar Artikel #Jleb EA’s Blog yang lainnya yaa Brosist…

 

 

Motor di Indonesia

Jengah !

 

Sinetron Anak Jalanan

Sinetron Anak Jalanan itu Ngeselin Juga…

 

Barry Sheene vs Kenny Roberts

Belajar dari Duel Kenny Roberts Sr. vs Barry Sheene…

 

Ninja 4 Tak

Maneater !

 

Berita Konyol MotoGP

Ini MotoGP, Bukan Balap Liar !

 

CBR150R CBU Repsol Edition

Produk Edisi Livery Spesial, Kebanggaan atau Kemahalan ?

 

Rossi Fast Bike

Valentino Rossi Effect ! Sebuah Perspektif…

 

Brough Superior SS100

Kita Meninggalkan Era “Kuda Besi”…

 

Metode Kredit PCP

Metode Pembelian Motor Secara PCP, Mungkinkah Diterapkan di Indonesia ?

 

Honda Lightweight Supersport Concept

Revolusi Desain Sport Honda Semakin Dekat ?

 

Livery 60th Anniversary Yamaha

Fakta Dibalik Livery 60th Anniversary Yamaha !

 

Indonesia Berkibar

Apakah Indonesia Butuh Perang ?

 

Honda Super Cub 4

Motor Bebek Perlu Tetap Dilestarikan, Ini Alasannya !

 

Ekspektasi vs Realita

Kehidupan Bermotor : Ekspektasi vs Realita !

 

 CB Jadul 9

Ini Dia Alasan Untuk “Setia” dengan Motor Brosist !!

 

Vario 150 Byonic Red

 Cicilan Motor Belum Lunas, Ehh Sudah Ada yang Baru Lagi…

29 comments

  1. Apapun itu sudah jadi rahasia umum klo motor buatan lokal kualitasnya selalu di bawah motor CBU,.
    Semua ingin beda, dan sebagian pasti bercita” pengen punya motor non japan dengan kualitas,sensasi, taste khas motor eropa.
    Ijal aja yang ngebet pengen nyemplak motor non japan baru kesampean, nyemplak
    -viar VIXR
    -vespa76
    -CBR CBU
    dah itu aja 😀 ekekekeke
    dan anda anda pasti menemukan perbedaannya :*

  2. Bahas2 niat nih kyknya bang eno udah siapin niat boyong 250 impor nih kali hahaha. Mayan daripada cuma jadi penunggu dealer, bisa dpt 250 impor dgn harga 150 lokal baru

  3. mau motor lokal atau cbu kayaknya udah sama aja kok.
    di pasar jepang (JDM) yang konon kualitas harus no 1 ada Suzuki address sama r25 yang buatan Indonesia bercampur sama CBR125 buatan thailand atau PCX buatan vietnam. soal kualitas kayaknya seluruh dunia sama aja. bule amrik aja senang sama motuba (mobil tua bangka) tahun 70-80an karena jauh lebih awet dibanding mobil baru. padahal mobil barunya sekelas camry/accord lho

  4. Itu Imporan ATPM atau Imporan Importir Umum ?? EA’s Blog nggak bakal menyebutkan jati dirinya disini demi menjaga nama baik mereka… Ya, Setidaknya sebut saja mereka Honda.
    ===========
    Jrettt…hahahahaha

  5. Kalau untuk Vespa misal Primavera atau Sprint, berlaku ga kang Eno? Saya punya Primavera 2014, tp ga ngerasa masalah walau ada matic premium yang notabene lebih canggih dan murah.

      • Kalau Vespa mah hampir sebagian besar krn passion mang. Jaranglah pembeli Vespa banding2in sama motor Jepang. Secara value hampir pasti motor Eropa dibawah mopang.

  6. super sekali ini artikelnya..
    tapi memang semua balik lagi ke konsumen dan yang boyong si motor (APM atau IU)..

    ga ada yang salah kok dengan CBR150 import, apalagi dengan kualitas perakitan yang “Bukan-Rakitan-AHM” (IYKWIM) 😛
    cuma yaa, balik ke selera si konsumen..
    kan lucu liat motor sport full-fairing tapi posisi riding kayak motor naked lokal sejuta umat.. belum ditambah model lampu depan yang kayak maksain lampu Mio Soul ditarik ke atas gitu..
    (ini opini ane ya)

    poin ke-2,
    cek lagi unsur-unsur kemiripan (atau yg memiripkan)..
    udah beli motor import mahal-mahal, eh dibilang “ini minerva ya, bro?”
    atau malah beli motor benelli 200cc, dibilang byson..
    kan suee namanya..

    kesimpulannya..
    apa yah..
    yah gitu lah…
    ada duit, beli..
    ga ada duit?? masih ada kok motor lokal DP 0%
    #eh

  7. harus ada pembeda yg lebih dari pabrikan lain jika ingin motor importnya bisa ditrima dan bisa menggungguli produk lokal. Kalo hanya sebatas ikut tren yg sudah ada atau cuma sebagai batu sandungan yah wassalam. Lain cerita jika memang itu jurus..IMHO

Silahkan Berikan Komentar Brosist yaa ....